Jumat, 29 Januari 2016

Restoran Cepat Saji Jadi Pilihan

cola-pepsi131218c

Group Country Manager, Indonesia, Malaysia and Brunei and Group Head, Islamic Payments, South East Asia, MasterCard Safdar Khan di Jakarta, Kamis (28/1) mengatakan, sebanyak 80 persen masyarakat Indonesia memilih makan di restoran cepat saji. Mayoritas masyarakat Indonesia ternyata lebih menyukai berkunjung ke outlet-outlet cepat saji dibanding jenis restoran lainnya saat ingin makan di luar rumah.

Survei terbaru MasterCard, sebanyak 80 persen orang Indonesia lebih memilih bersantap di outlet cepat saji diikuti pusat jajanan/food court 61 persen, dan restoran/kafe kelas menengah 22 persen. Hanya satu persen konsumen di Indonesia yang memilih mengunjungi restoran untuk jamuan makan resmi (fine dining).

Survei dilakukan Mei dan Juni 2015 kepada konsumen. Biasanya konsumen menetapkan pilihan restoran berdasarkan pesan/promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) dan rekomendasi teman dan keluarga (58 persen), memilih promosi makanan yang ditawarkan restoran melalui situs-situs kupon ataupun aplikasi (11 persen). Setelah bersantap di restoran, tujuh persen masyarakat Indonesia juga menulis komen dan ulasan mengenai pengalaman kuliner mereka secara online.

Selain itu, responden di Indonesia masih berencana tetap makan dalam frekuensi yang sama (62 persen) enam bulan ke depan. Sekitar 14 persen berencana lebih sering makan di luar, dan 24 persen memilih mengurangi frekuensi makan di restoran.

Mayoritas masyarakat Indonesia juga berencana tetap menikmati santapan di restoran dengan harga yang sama (69 persen) diikuti mereka yang berencana makan di tempat yang lebih terjangkau (27 persen), dan empat persen lainnya berencana makan di tempat yang lebih mahal.

“Survei ini mengungkapkan hasil menarik saat memilih tempat makan. Masyarakat Indonesia lebih memilih casual dining seperti di outlet-outlet cepat saji,” katanya.

Hasil survei diperoleh dari wawancara dengan 8.698 responden berusia 18-64 tahun di 17 negara Asia Pasifik. Sekitar 410 responden berasal dari Indonesia.



via didikpurwanto.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar