Empat eksekutif Twitter mundur dari perusahaan. Padahal Twitter kini sedang berjuang mendongkrak bisnis apalagi CEO Jack Dorsey baru kembali menjadi Kepala Eksekutif.
Empat eksekutif itu yaitu, Kepala Media Katie Jacobs Stanton, Kepala Produk Kevin Weil, Kepala Divisi Engineering Alex Roetter, dan Kepala HR Brian Schipper.
Dorsey memuji empat eksekutif yang baru meninggalkan perusahaan tersebut dan ia sedih mengumumkan kabar itu. Saham Twitter telah jatuh hampir 50 persen sejak Dorsey kembali ke perusahaan tahun lalu dan kini diperdagangkan di bawah harga IPO.
Penurunan saham perusahaan disebabkan gagal mendapatkan basis pengguna meski kini sudah semakin melonjak di bawah kepemimpinan Dorsey.
Kabar tersebut juga makin diperparah saat minggu malam, Kepala Layanan Video Streaming Twitter, Vine, Jason Toff mundur dan bergabung dengan Google yang akan mengerjakan virtual reality. Namun cuitan Dorsey tak menyebutkan pengunduran Toff.
Dalam sebuah konferensi pers akhir Oktober, Dorsey berbicara tentang perekrutan dan kebutuhan tenaga kerja yang berani. Twitter kemungkinan mengumumkan perubahan eksekutif lainnya, termasuk perekrutan kepala pemasaran. Perusahaan akan mengumumkan dua anggota dewan baru segera.
Dorsey mengatakan, Direktur Operasional Adam Bain akan mengambil tanggung jawab tambahan karena Kepala Human Relation perusahaan mundur. Direktur Teknik Adam Messinger akan menangani tim teknik.
Sejak Dorsey menjadi CEO interim Juli lalu, beberapa eksekutif perusahaan telah meninggalkan Twitter. Dorsey yang kini juga menjabat CEO perusahaan teknologi jasa keuangan Square belum merinci apa yang akan dilakukannya di Twitter dan Square.
Weil telah berada di Twitter sejak 2009 meski ia hanya menjabat Kepala Produk setahun. Dia juga yang memiliki ide mengisyaratkan perkembangan baru seperti membebaskan cuitan lebih dari 140 karakter.
Twitter telah mengubah tiga kepala produk sejak 2014 dan Dorsey telah memainkan peran yang semakin besar dalam pengembangan produk.
Stanton bergabung sejak 2010 dan bertugas di luar Amerika Serikat. Dia sebelumnya bekerja di Google Inc dan Yahoo Inc serta Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri.
Twitter yang memiliki lebih dari 300 juta pengguna memiliki pertumbuhan paling lambat sepanjang 2015 dan dikalahkan layanan jejaring berbasis foto Instagram yang kini dimiliki Facebook Inc dengan jumlah lebih dari 400 juta pengguna tahun lalu.
Sumber: Reuters
via didikpurwanto.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar