Ford Motor Co akan menutup semua operasional pabrik di Jepang dan Indonesia tahun ini karena dinilai tak menguntungkan.
Ford akan keluar di semua bidang bisnis, termasuk menghentikan impor mobil dan penjualan. Presiden Ford Asia Pasifik Dave Schoch mengatakan, pengembangan produk yang dilakukan di Jepang akan bergeser ke tempat lain.
“Sayangnya, ini juga berarti karyawan yang ada di Jepang dan Indonesia tidak akan lagi bekerja untuk Ford seiring penutupan,” katanya dalam surat elektronik yang dikirimkan ke semua karyawan.
Ford, salah satu dari tiga besar produsen automotif dunia mengikuti jejak General Motors yang tahun lalu memproduksi mobil GM di Indonesia. Imbasnya, 500 karyawan dipangkas di tengah persaingan ketat produsen mobil asal Jepang.
Ford mulai beroperasi di Jepang pada 1974 dan memiliki 52 dealer serta memekerjakan 292 orang. Tahun lalu, Ford menjual 5.000 kendaraan dengan pangsa pasar 1,5 persen.
Di Indonesia Ford masuk pasar pada 2002 dengan 35 staf di 44 dealer. Tahun lalu Ford menjual 6.000 kendaraan dengan pangsa pasar 0,6 persen.
“Di Indonesia, tanpa manufaktur lokal memicu kami sulit bersaing di pasar. Kami tidak memiliki manufaktur lokal,” kata juru bicara Ford berbasis di Shanghai.
Perusahaan juga kesulitan memasarkan Ford Fiesta, Mustangs, dan Explorers di pasar Jepang karena pasar tersebut didominasi Toyota Motor Corp, Honda Motor Co, Nissan Motor Co, dan merek domestik lainnya.
Selain itu penjualan kendaraan telah merosot di Jepang seiring permintaan mobil pada usia muda menurun. Ford menyatakan, kepemilikan saham minoritas di Mazda Motor Corp tidak akan terpengaruh atas sikap perusahaan keluar dari Jepang.
Sumber: Reuters
via didikpurwanto.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar