Sabtu, 28 Maret 2015

Saya ingin menambahkan Anda ke jaringan profesional saya di LinkedIn

 
Didik Purwanto
Didik Purwanto
Asisten Redaktur di PT Lion Air
Jabodetabek , Indonesia
Hai Email,
Saya ingin menambahkan Anda ke jaringan profesional saya di LinkedIn.
- Didik
Harap konfirmasi bahwa Anda mengenal Didik
Anda mendapatkan undangan untuk terhubung. LinkedIn akan menggunakan alamat email untuk memberi saran ke anggota lainnya di fitur seperti Orang yang Mungkin Anda Kenal. Berhenti berlangganan
Email ini ditujukan untuk Email Blogger. Pelajari mengapa kami menyertakan informasi ini.
Jika Anda memerlukan bantuan atau memiliki pertanyaan, harap hubungi Layanan Pelanggan LinkedIn.
© 2015, LinkedIn Corporation. 2029 Stierlin Ct. Mountain View, CA 94043, USA

Kamis, 12 Maret 2015

Ayam KFC belum Bebas Antibiotik

kfc kfc Kelompok konsumen dan lingkungan Amerika Serikat menganggap ayam goreng yang dijual di jaringan restoran cepat saji KFC belum bebas antibiotik. Unggas yang dibesarkan masih memakai antibiotik sehingga cepat besar dan daging lebih empuk.


Kasus ini pernah terjadi di jaringan McDonald’s karena dikhawatirkan menimbulkan masalah kesehatan manusia. Beberapa pekan lalu, pengecer Costco Wholesale Corp akan menghilangkan penjualan ayam dan daging ayam yang dibesarkan melalui antibiotik.


KFC yang dimiliki Yum Brands Inc berbasis di Kentucky, Louisville tidak secara terbukan menyatakan, pembesaran ayamnya dilakukan dengan menambah antibiotik.


Chick-fil-A, jaringan restoran cepat saji yang bersaing dengan KFC mengatakan, sekitar 20 persen ayam yang dibesarkannya tanpa antibiotik. Seluruh rantai suplai akan dikonversi pada 2019.


Baik McDonald’s dan Yum akan meningkatkan jumlah pengunjung muda dan berusaha membesarkan ayam yang dijualnya tanpa antibiotik. Yum yang juga memiliki jaringan resto Taco Bell dan Pizza Hut menolak membahas standar penggunaan antibiotik dalam memproduksi daging ayamnya.


“Ayam yang disajikan di restoran kami berkualitas tinggi dan bebas antibiotik,” kata perusahaan dalam respon email kepada Reuters.


Direktur Program Keamanan Pangan AS Steven Roach menyebut, pernyataan bebas antibiotik mengacu residu dalam daging yang disajikan di restoran kurang dan bukan praktik memberi antibiotik untuk ayam sebelum dipotong.


Departemen Pertanian memiliki tiga klasifikasi untuk unggas yaitu A, B, dan C. Unggas dikategorikan A biasanya yang ditemukan di ritel. Unggas B atau C biasanya digunakan dalam produk olahan lanjut seperti dicincang atau dipotong.


Manajer Program Pangan dan Teknologi Bumi Kari Hamerschlag mengatakan, McDonald’s telah mengembangkan unggas yang sesuai pedoman dan standar AS. Yum tetap mengabaikan permintaan informasi terkait kebijakan antibiotik.


“Mereka sejauh ini belum menjawab email atau panggilan telepon kami. Sebaliknya, McDonald’s sangat responsif terhadap permintaan kami,” katanya.


Pada 2012, media China melaporkan penggunaan antibiotik berlebihan pada beberapa peternak ayam yang dipasok ke KFC. Negara ini memiliki jaringan 4.800 unit restoran KFC dan menyumbang hampir setengah laba usaha Yum tahun lalu.


Yum akhirnya meyakinkan pengunjung bahwa restorannya aman. Kualitas dan keamanan ayam yang dijualnya juga dijamin.


Sumber: Reuters






via didikpurwanto.com

Rabu, 11 Maret 2015

Gula Donat Dunkin’ Berbahaya?

dunkin-donuts


Dunkin’ Donuts akan mengurangi porsi kandungan titanium dioksida pada gula bubuk yang ditaburkan pada donat yang dijualnya. Kandungan tersebut berfungsi agar gula bubuk terlihat lebih terang. Kandungan ini juga digunakan dalam tabir surya dan cat.



Kelompok As You Sow berpendapat, titanium dioksida dapat merusak kromosom dan DNA manusia. Ïni adalah keputusan inovatif. Dunkin’ telah menunjukkan kepemimpinannya dengan menghapus bahan yang berpotensi membahayakan mausia,”kata Presiden As You Sow, Danielle Fugere.


Dunkin’mengklaim kandungan tersebut tidak dilarang Badan Makanan dan Obat-obatan AS serta tidak cukup informasi yang menyebut membahayakan manusia.


Kelompok As You Sow menyebut, kandungan titanium dioksida bersifat nanomaterial, meski tidak diatur dan dilarang Badan Makanan dan Obat-obatan AS. Äsbes juga nanomaterial. Bahan tersebut bisa merugikan perusahaan yang bisa mengganggu kesehatan,”kata kelompok tersebut.


Dunkin’Donuts mengklaim titanium dioksida tidak memenuhi definisi nanomaterial seperti diuraikan Badan Makanan dan Obat-obatan AS terseut. “Tapi kami akan membuat perubahan dan menghapus bahan kimia dari donat tersebut,”katanya.


Sumber: CNN





via didikpurwanto.com