Kamis, 09 September 2010

Berdakwah Lewat Musik

Orang yang beriman adalah orang yang bermanfaat bagi sesamanya.Untuk bisa bermanfaat bagi sesamanya tidaklah perlu untuk menjadi terkenal dulu.

Tapi kalau bisa terkenal lebih dulu akan lebih bagus lagi. Hal itu membuktikan kalau kita disukai oleh orang. Otomatis, saat kita menyampaikan sesuatu pesan akan mudah diterima oleh orang lain.

Salah satu yang dilakukan adalah bermusik. Dan pesan yang akan disampaikan bisa melalui lirik lagu yang disampaikannya. Itulah yang ingin disampaikan oleh grup Band Wali.

Beberapa kali lagu ciptaannya menjadi tren setter kawula muda ibukota dan seantero negeri. Bahkan ke negeri tetangga dan dialihbahasakan ke bahasa asing. Mantabbbsss!! Beberapa lagu ciptaannya antara lain sholawatan, tobat maksiat (tomat) dan sederet lagu lainnya.

Tidak banyak grup band yang memilih jalur mainstreem seperti ini. Apalagi bergenre melayu yang kebanyakan orang masih mencibir kualitasnya. Padahal kalau ditilik lebih jauh rumpun musik kita justru lebih ke melayu.
Aku prediksi lagu-lagu yang diciptakan oleh lulusan pesantren ini akan mengulang kesuksesa Raja Dangdut, Rhoma Irama.

Lirik-lirik lagunya benar-benar berisi sebuah ajakan menuju kebaikan. Coba aja tengok lagu Mirasantika, Begadang, Judi, Wanita Sholihah dan sederet lagu ngetop lainnya. Sayangnya, karya-karya model seperti ini kurang banyak diambil oleh musisi kita. Mayoritas mereka menulis lagu cengeng alias kisah cinta muda-mudi yang sebenarnya tidak ada isinya sama sekali.

Semoga saja, musik bisa menjadi alternatif berdakwah dan bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk menjadi lebih baik.

Dan kita sebagai penikmat musik, mendingan menyanyikan lagu berisi dakwah tersebut. Selain bisa berdakwah dan mengingatkan diri sendiri, kita juga bisa mengingatkan orang lain, walau hanya bisa menyanyi di kamar mandi.

Kamis, 02 September 2010

Cek Cok Pernikahan

Berulang kali gw mendapat curhatan dari seorang cewek yang mengalami cek-cok menjelang pernikahannya. Mulai dari masalah persiapan pernikahan hingga masalah ketidakpahaman antarpasangan.

Konflik kecil ini,jika tidak bisa diatur dan diminimalisir akan berpotensi menjadi masalah besar dan bisa saja akan menggoyahkan pernikahan yang sudah di depan mata.

Barusan gw dapat ocehan (tweet) dari motivator Mario Teguh. Isinya "Rusaknya banyak pernikahan dimulai dari kecenderungan untuk menyalahkan satu sama lain."

Ya, begitulah konflik menjelang rumah tangga. Biasanya, pasangan saling menyalahkan atas kejadian-kejadian kecil yang dialaminya. Yang dibutuhkan di saat kondisi tersebut adalah saling mengerti antarpasangan. Biasanya pula, harus ada yang mengalah dan bisa memadamkan situasi saat tegang begitu.

Membawa hubungan cinta Anda ke jenjang yang lebih serius memang tidak mudah. Anda harus membuat pondasi kuat sejak dini, agar pernikahan yang akan dijalani sukses. Berikut beberapa tips yang bisa menguatkan pondasi hubungan sejak dini.

1. Jujur
Awalilah hubungan dengan kejujuran. Sesuatu yang dimulai dengan hal yang benar, maka akan berjalan dengan baik pula. Sebaliknya, jika pondasi yang Anda bangun diawali dengan kebohongan, maka pernikahan Anda akan rapuh dan mudah runtuh saat diterpa badai.

2. Bersabar
Memojokkan pasangan untuk buru-buru menikahi Anda juga bukan hal yang disarankan. Jalankan hubungan dengan santai. Gunakan waktu Anda untuk mengenal pasangan. Jangan sampai target menikah yang telah ditentukan justru mendorong Anda memilih pasangan yang tidak tepat.

3. Mementingkan kepuasan pribadi
Di awal hubungan, biasanya seseorang akan fokus pada kepentingan pasangan ketimbang kepentingannya sendiri. Hingga secara tidak sadar, ia tak lagi mengerti apa yang menjadi kesenangannya. Alhasil, saat hubungan mulai berjalan lama, kebosanan mulai datang. Anda tak lagi merasakan kebahagiaan. Yang terasa hanya rasa hambar.

Oleh karena itu, dalam setiap hubungan, Anda juga perlu menemukan kebahagiaan pribadi. Terus eksplorasi hal-hal dalam hubungan dan pasangan yang bisa membahagiakan Anda.


4. Menjaga keintiman
Lamanya umur hubungan bukan alasan bagi Anda dan pasangan untuk kehilangan keintiman. Jaga terus kebersamaan, dan keharmonisan Anda demi pondasi rumah tangga yang utuh. Jangan sampai hilangnya keintiman menjadi titik awal keruntuhan hubungan yang telah dibangun.

5. Jadikan pasangan sebagai teman baik
Pasangan bukan hanya berperan sebagai kekasih semata. Jadiakan juga ia teman baik Anda. Tempat mencurahkan isi hati atau berbagi pengalaman baru. Ingat, jika Anda memang ingin menjadikannya suami, maka Anda harus siap menjalankan seluruh hidup dengannya. Pasangan yang berperan sebagai teman baik akan menjadi pasangan yang paling pas untuk menemani Anda seumur hidup.