Jumat, 30 Januari 2015

Bos McD Pertama dari Eropa

SteveEasterbrookMain McDonald’s telah mengumumkan pengunduran Don Thompson dan menggantinya dengan Steve Easterbrook. McD sebagai restoran cepat saji terbesar di dunia menginginkan keuntungan dibandingkan kerugian yang terjadi 10 tahun terakhir.


Easterbrook adalah CEO McD pertama kali dari Benua Eropa. Namun ia bukan orang pertama dari Eropa yang menjadi CEO di perusahaan Amerika Serikat. Charlie Bell adalah orang Australia pertama yang menjadi CEO McD.


Easterbrook yang dibesarkan di Watford, Inggris akan memiliki tantangan mengembalikan kejayaan McD di dunia, khususnya bersaing dengan restoran serupa. Selama ini McD selalu dianggap sebagai restoran tradisional dibanding restoran khusus dan kelas atas.


Dengan pengalamannya pernah menjadi CEO Pizza Express dan Wagamama, ia diminta meningkatkan merek McD agar bisa naik kelas kembali.


Di masa mudanya, Easterbrook yang kini berusia 47 tahun adalah pecandu menu McD. Ia sering pergi ke taman sambil berolahraga dan selalu makan di restoran McD.


“Saya selalu membawa tiga hingga empat pound. Uang itu cukup untuk menutupi ongkos kereta dan makan di McD. Itu pertama kalinya saya makan kentang goreng dan minuman shake McD,” kenangnya.


Ia juga sempat belajar ilmu alam di Universitas Durham, Inggris. Setelah lulus, ia melanjutkan bekerja di perusahaan jasa profesional PricewaterhouseCoopers sebagai akuntan.


Pada 1993 ia bergabung di McD sebagai manajer pelaporan keuangan di London. Dia menghabiskan 18 bulan di Universitas Hamburger, sebuah akademi pelatihan perusahaan di dekat Chicago. Dia bekerja di bagian operasional dan keuangan sebelum akhirnya dipromosikan sebagai Wakil Presiden McD untuk wilayah selatan Inggris pada 2001.


Pada 2006, ia menjadi bos McD Inggris dan mengawasi 1.200 outlet. Anggaran pemasarannya mencapai 35 juta euro. Selama menjadi bos, ia merombak susunan menu McD, khususnya menu makanan sehat dan mengubah desain restoran.


Ia meminta Richard Robinson, managing partner konsultasi manajemen Inggris untuk mengurus pemasaran antara 2004-2006.


“Easterbrook seorang pemimpin. Manajer pria luar biasa dan ia berbuat baik ke semua karyawan. Dia juga terbiasa melayani pelanggan dan memimpin dari meja depan sehingga ia tahu setiap inci bagaimana restoran bekerja. Di atas semua itu, dia selalu memercayakan semua pekerjaan ke semua karyawan dan kita selalu bilang I’m lovin it (aku menyukai itu) yang kini menjadi slogan perusahaan,” katanya.


Pada 2010, Easterbrook dipromosikan menjadi Presiden McD Eropa dan bertanggung jawab mengurus 7.000 restoran di 39 negara. Dia awalnya sempat diminta mengurus merek utama McD global selama dua bulan namun langsung diminta kembali ke Eropa.


Mungkin karena tidak sejalan, ia keluar dari McD dan menjadi Kepala eksekutif restoran Pizza Express di Inggris. Ia mampu meningkatkan jumlah dari 400 menjadi 600 outlet pada 2011.


Setahun kemudian, ia meninggalkan jabatannya dan pindah ke restoran Wagamama. Ia mampu meningkatkan pertumbuhan outlet dari 84 unit menjadi 140 unit global.


Ia kembali ke McD pada 2013 dan kembali mengurus bagian merek global, namun bermarkas di Illinois. McD meluncurkan kampanye iklan global utama yang digambarkan sebagai transformasi merek.


Di tempat lain, McD mencoba bertransformasi menjadi restoran kelas atas di Australia dan membuat perubahan dramatis pada berbagai menu di Amerika Serikat. Ini dipicu pelambanan pertumbuhan bisnis McD setahun terakhir.


Ia yang menjadi karyawan McD sejak 1993 diminta meningkatkan keterampilannya memasarkan merek McD ke seluruh dunia. Itu bukannya tugas mudah yang diemban karena sejak kepemimpinan Don Thompson, jumlah restoran tidak bertambah. Mampukah ia mengembalikan kejayaan McD?


grafik mcd


Sumber: Business Insider






via didikpurwanto.com

Bos McDonald’s Mundur

mcdonalds-copy1 CEO McDonald’s Corp Don Thompson akan mengundurkan diri akhir Februari. Hal ini dipicu keuangan perusahaan yang terus memburuk dalam satu dasawarsa terakhir.


Posisinya akan digantikan Chief Brand Officer Steve Easterbrook. Saham perusahaan langsung melonjak 3,2 persen setelah pengunduran diri Thompson.


Thompson merupakan mantan bos McD Amerika Serikat. Lelaki 51 tahun ini memegang kendala McD pusat sejak Juli 2012. Namun sejak kepemimpinannya, keuntungan perusahaan terus menurun.


Hingga September lalu, McD melaporkan penurunan jumlah gerai. Padahal restoran cepat saji lainnya justru menambah gerai.


Ia mengklaim penjualan perusahaan tertekan kekacauan politik dan ekonomi di Eropa dan masalah keamanan pangan di China. Beberapa waktu lalu, McD sempat diisukan memakai ayam kadaluarsa sehingga pelanggan di Jepang protes.


“Saya tidak berpikir (menjadi CEO) terlalu banyak kejutan. Mungkin dalam waktu, tapi tidak dalam tindakan. Ini menjadi sesuatu yang orang lain telah bicarakan sebelumnya,” kata analis Sanford Bernstein Sara Senatore.


mcd


McD memerkirakan bisnisnya hingga semester I-2015 masih melemah. Perusahaan juga akan memangkas anggaran pembangunan tahunan ke level terendah sejak lima tahun terakhir, khususnya akibat membuka restoran terlalu sedikit di pasar.


Sebagai pengganti Thompson, Easterbrook dinilai mampu berinisiatif dalam penjualan digital dan upaya meningkatkan inovasi menu. Pengamat industri mengatakan, rekam jejaknya sangat baik, terutama saat menjalankan bisnis di Inggris.


Berdasarkan sumber Guardian, bisnis yang dijalankan pada era 2000-an justru fokus pada bisnis inti hamburger. Itulah sebabnya, Easterbrook diminta memfokuskan McD ke makanan tersebut.


“Inggris telah menjadi pasar yang bagus bagi mereka untuk waktu yang lama. Tapi itu tidak selalu. Dia bagus memainkan peran dalam perputaran,” katanya.


Masalahnya, pengalaman Easterbrook di Inggris apakah mampu diterapkan di Amerika Serikat, khususnya menandingi pesaing seperti Five Guys Burgers dan Fries, Chipotle Mexican Grill, dan outlet kecil lainnya. Jenis restoran cepat saji tersebut menyediakan produk segar berkualitas tinggi.


Easterbrook memang memiliki pengalaman memimpin restoran cepat saji. Pada 2011, ia sempat meninggalkan McD dan memimpin restoran di Inggris, PizzaExpress LTD kemudian Wagamama Ltd yang menjadi jaringan restoran mie Jepang. Ia kembali ke McD pada 2013.


Christopher Rowane, seorang manajer portofolio di Bahl & Gaynor Investment Counsel mengatakan telah memiliki satu juta saham di McD. Easterbrook adalah pilihan logis memimpin perusahaan.


“Saya pikir dia sangat pas. Ini benar-benar kita melihat kekosongan posisi di McD. Mereka mencoba benar-benar mencari merek untuk dapat mendorong pertumbuhan penjualan dengan toko yang sama,” katanya.


Sumber: Reuters






via didikpurwanto.com

Minggu, 25 Januari 2015

iPhone 6 Dongkrak Pendapatan Apple

2-iphone-6-plus Analis riset KGI Securities Ming Chi Kuo memerkirakan Apple akan mampu menjual 73 juta unit iPhone sepanjang 2014, naik 43,1 persen dibanding 2013. Penjualan tertinggi dari iPhone 6 sebesar 42,254 juta unit, iPhone 6 Plus 16,013 juta unit dan sisanya dari ponsel lamanya.


Jika perkiraan benar, Apple mampu meraup penjualan sekitar US$ 44 miliar hanya dari iPhone. Padahal dalam periode yang sama, Google hanya mampu meraup pendapatan sekitar US$ 15 miliar. Apple akan secara resmi melaporkan keuangannya pada selasa, 27 Januari 2015.


kgi table iphone


Sumber: Business Insider






via didikpurwanto.com

Senin, 19 Januari 2015

DingTalk, Pesan Instan ala Alibaba

dingtalk


Perusahaan e-commerce terbesar di dunia, Alibaba Group Holding Ltd merilis aplikasi pesan instan yang ditujukan untuk perusahaan skala kecil dan menengah. Aplikasi yang disebut DingTalk telah tersedia sejak Desember dan masih dalam pengujian tahap beta.


Banyak analis mencibir usaha Alibaba masuk bisnis tersebut. Apalagi pasar China telah dikuasai Tencent Holdings Ltd yang memiliki aplikasi WeChat (disebut Weixin di China) dengan 468 juta pelanggan aktif bulanan. Alibaba mungkin tertarik ingin seperti Facebook yang mengakuisisi WhatsApp senilai US$ 22 miliar (sekitar Rp 264 triliun). Tapi upaya itu tak berguna.


Sumber: Business Insider






via didikpurwanto.com

Minggu, 18 Januari 2015

Solusi Saat Ponsel Android Tercuri

Kehilangan ponsel bisa jadi hal yang terburuk bagi Anda. Untungnya, Google menyediakan alat untuk membantu menemukan perangkat Android yang Anda sayangi.


Jika tidak bisa diketemukan, setidaknya Anda bisa menghapus semua data dan konten sehingga siapa pun yang mengambil tidak menyalahgunakan data yang Anda miliki.


Berikut cara menyelamatkannya:


1. Pilih setting, temukan Security.

Di bagian ponsel Android lainnya bisa masuk ke bagian Device Administrators dan pilih Android Device Manager, Centang bagian tersebut.


android1


android2


android3


android4


Dengan memilih mode tersebut akan memungkinkan ponsel bisa dilacak melalui GPS. Atau bisa menghapus data penting di ponsel.


2. Masuk ke website http://ift.tt/16Xavbs


stuff-2


Tentunya Anda sudah memakai akun gmail di ponsel sehingga memudahkan pencarian atau lokasi ponsel.


3. Tampilan di device manager akan seperti ini.


Android ponsel


4. Anda bisa memilih menderingkan ponsel untuk mengetahui bila ponsel masih ada di kamar atau di rumah. Tekan tombol daya untuk mematikan.


Anda juga bisa mengunci atau menghapus data.


Sumber: Business Insider






via didikpurwanto.com

Kamis, 15 Januari 2015

Orang Terkaya Dunia Kuasai NY Times

carlos-slim-helu Salah satu orang terkaya di dunia asal Meksiko Carlos Slim menjadi pemegang saham terbesar New York Times Co setelah perusahaan menerbitkan waran sebesar 16,8 persen. Pada 2009, Slim pernah berinvestasi sekitar US$ 250 juta.


Total saham Slim bernilai US$ 341,4 juta dari harga saham NY Times US$ 12,28. Ia mengikuti pendiri Amazon Jeff Bezos yang membeli Washington Post pada 2013 dan Warrent Buffet yang telah berinvestasi di beberapa surat kabar.


Slim memeroleh hampir 15,9 juta saham kelas A pada harga US$ 6,36 per saham. Dia sebelumnya memiliki delapan persen saham.


New York Times akan menggunakan dana tunai sekitar US$ 101,1 juta untuk membeli kembali saham kelas A. “Program pembelian kembali tidak harus dilihat sebagai perubahan posisi tentang rencana alokasi modal kami,” kata CEO NY Times Mark Thompson.


NY Times berada dalam tekanan karena iklan di media cetak telah berkurang karena tergerus media elektronik. Apalagi jumlah pelanggan media cetak terus berkurang. November lalu diproyeksikan penjualan iklan terus menurun kuartal ini.


Sumber: Reuters






via didikpurwanto.com

Samsung Siap Beli BlackBerry

17-blackberry-passport Samsung Electronics baru-baru ini menawar membeli BlackBerry Ltd sekitar US$ 7,5 miliar atau sekitar Rp 94,5 triliun. Samsung ingin menguasai perusahaan Kanada tersebut karena tertarik penguasaan pasar korporasi yang selama ini dilakukan BlackBerry.


Sumber Reuters, Samsung menawar pembelian di harga US$ 13,35-15,49 per saham, atau sekitar 60 persen lebih dari harga saham BlackBerry saat ini. Perwakilan kedua perusahaan bertemu pekan lalu untuk membahas transaksi potensial. Namun mereka tidak mau disebarkan karena masih bersifat pembicaraan internal.


Atas kabar tersebut, saham BlackBerry sempat melonjak 30 persen menjadi US$ 12,63. Namun sempat turun kembali sekitar 15 persen setelah BlackBerry membantah rencana akuisisi tersebut.


Samsung juga mengatakan ke Reuters di Seoul bahwa mereka tidak memiliki rencana mengakuisisi BlackBerry. “Laporan-laporan media tentang akuisisi tidak beralasan,” kata juru bicara Samsung.


Secara terpisah, surat kabar Kanada Globe and Mail melaporkan, BlackBerry telah dijauhi beberapa tawaran pengambilalihan investor. BlackBerry tetap bertahan ingin meningkatkan valuasi saham demi kepentingan investor.


Apabila dijual, Dewan Penasihat BlackBerry juga ingin harga akuisisi lebih dari US$ 7 miliar meski turun jauh di bawah nilai aset potensialnya beberapa tahun ke depan. BlackBerry di bawah kendali John Chen berusaha membangkitkan perusahaan dan menahan dari gempuran Apple, Google, dan Samsung.


“BlackBerry berada dalam masa transisi saat ini sehingga setiap investasi telah bertaruh pada masa depan. Saat ini Samsung memangkas sebelum masa depan menjadi kenyataan,” kata analis Morningstar Brian Colello.


Analis BGC Partners Colin Gillis memerkirakan, pengambilalihan BlackBerry akan menjadi terobosan Samsung ke pasar korporasi meski vendor Korea Selatan ini berada di belakang BlackBerry. “Sekarang banyak ponsel Samsung di kantor-kantor. Ini menjadi kesempatan Samsung masuk ke perusahaan,” katanya.


Jika ingin mengakuisisi, Samsung harus mendapat restu Prem Watsa, President Fairfax Financial Holdings Ltd yang menjadi pemegang saham utama BlackBerry. Fairfax juga membantu rekapitulasi utang dan menempatkan Chen menjadi CEO pada November 2013.


Penjualan BlackBerry juga dikhawatirkan karena keamanan negara bisa dipertaruhkan. Misalnya saat rencana Lenovo Group mengakuisisi BlackBerry pada 2013 dikhawatirkan perusahaan China bebas mengacak-acak Kanada. Akhirnya Lenovo justru meminang Motorola Mobility dari tangan Google.


Perdana Menteri Kanada Stephen Harper tidak akan mengomentari laporan tersebut. Tapi sumber terdekat dengan pemerintah Kanada menyebut, pembelian Samsung tidak mungkin menaikkan kekhawatiran tersebut.


Manajer MacNicol & Associates Ross Healy yang memiliki saham kecil di BlackBerry mengatakan, tawaran Samsung dinilai terlalu kecil. “Untuk mendapatkan jaringan BlackBerry dan semua fitur-fiturnya yang aman akan menjadi kudeta bagi Samsung. Padahal BlackBerry ingin membedakan diri dari Apple atau lainnya,” katanya.


Kuartal III-2014, pendapatan BlackBerry jatuh ke US$ 793 juta dari US$ 1,19 miliar tahun sebelumnya, beda tipis dari prediksi analis sebesar US$ 931,5 juta. November lalu, BlackBerry mengumumkan kemitraan keamanan tingkat tinggi dengan Samsung. Kemitraan akan meningkatkan platform keamanan di ponsel Samsung, khususnya seri Galaxy.


Sumber: Reuters






via didikpurwanto.com

Minggu, 11 Januari 2015

Mengintip Sejarah Ponsel Nokia

nokia Merek Nokia pertama kali digunakan di pabrik kertas Grand Duchy Finlandia. Perusahaan ini mengambil nama merek dari Kota Nokia, tempat kedua pabrik tersebut membangun usaha.


Perusahaan ini lantas bekerja sama dengan Finnish Cable Works pada 1922 dan membentuk Nokia Corporation.


Perusahaan patungan ini lantas pindah jalur bisnis ke peralatan komunikasi dan merilis ponsel pertama pada 1987. Rincian infografik sejarah Nokia sejak awal hingga jatuh bisa disimak di sini:


Nokia GSM arena


Perusahaan mencapai puncak pada 2000-an ketika merilis ponsel-ponsel unik, termasuk Nokia 3310, 3650 (ponsel pertama dengan perekam video), 6650 (ponsel 3G pertama di dunia), dan 7710 (ponsel layar sentuh pertama bagi Nokia).


Perusahaan semakin tenggelam seiring peningkatan bisnis iPhone dan Android yang didukung vendor besar merangsek pasar. Nama Nokia kian tenggelam apalagi setelah diakuisisi Microsoft serta memilih platform Windows sebagai sistem operasinya.


Nama Nokia muncul lagi setelah dikabarkan merilis tablet Android pertama, N1, meski merek tersebut hanya lisensi.


Sumber: GSM Arena






via didikpurwanto.com

Minggu, 04 Januari 2015

Rezeki Manis Berbisnis Kaus

IMG_20150104_135530617 (2) Berwirausaha bisa dimulai dari hanya keisengan. Berani mencoba menjadi salah satu hal yang harus dilakukan demi meraih tujuan.


Begitu pula yang dilakukan Peter Krisbianto (33) yang semula hanya iseng mendesain kaus dan hanya dijual ke teman kampus. Tak disangka, kaus produksinya malah ramai peminat.


Semula, usaha yang didirikan sejak 2003 ini hanya untuk mencari penghasilan tambahan sambil menuntut ilmu di Universitas Trisakti. Namun, kaus yang didesain dengan merek Mindchies ini lantas berkembang dengan produk jaket, kemeja, celana, dan beragam aksesoris. “Awal jualan hanya buka gerai menggunakan bagasi mobil di kampus. Ternyata banyak mahasiswa yang minat dan membeli produk saya waktu itu,” kata Peter.


Saat masih kuliah hingga lulus, usaha kaus yang dilakoni belum dijalankan serius. Peter sempat bekerja sebagai asisten koki shushi pada sebuah restoran di Jakarta. Belum rampung satu tahun, ia sudah mengundurkan diri untuk memberi perhatian penuh pada Mindchies.


Alasan lebih memilih Mindchies karena penghasilannya lebih besar. Selama bekerja sebagai asisten koki, penghasilannya hanya Rp 2,5 juta per bulan. Tapi penghasilan dari jual kaus bisa mencapai Rp 4 juta per bulan.

“Sebetulnya, gaji saya sebagai asisten koki lumayan cukup. Tapi buat apa saya lama-lama bekerja sedangkan usaha kaus lebih menghasilkan,” tuturnya.


Keseriusan dibuktikan dengan menyewa sebuah ruko kecil sebagai outlet resmi. Pilihannya di Pamulang, Tangerang Selatan karena wilayah itu belum ramai distro. Terbukti lokasi yang dipilih membawa berkah melimpah. Bahkan, saat ini ruko tersebut justru sudah dibeli jadi milik pribadi.


Sejak membuka outlet, pendapatannya bisa mencapai Rp 40 juta per bulan dengan margin keuntungan sampai 70 persen. Padahal awal modal usaha hanya Rp 300 ribu. Seiring waktu berjalan, ia mampu memekerjakan satu karyawan distribusi, satu pendata, satu desainer, satu admin, dan tiga orang penjaga outlet. “Ternyata keseriusan ini membuahkan hasil menyenangkan. Usaha ini bukan hanya menghidupi saya secara pribadi, tapi juga karyawan yang bekerja,” tuturnya.


Segmen pelanggan Mindchies yaitu mahasiswa dan pekerja dengan rentang usia rata-rata 17-35 tahun. Harga produk Mindchies berkisar Rp 115 ribu sampai Rp 175 ribu untuk kaus. Jaket, kemeja, dan celana dipatok sekitar Rp 175 ribu sampai Rp 300 ribu. “Menentukan segmen pelanggan melalui klasifikasi usia dan pekerjaan sangat penting. Kita jadi bisa menentukan harga jual secara tepat,” ujarnya.


Terkait promosi, ia membuka stand di perhelatan pesta seni (pensi) sekolah-sekolah. Ketika pensi ramai, Mindchies sempat menawarkan sejumlah pakaian ke sejumah band di Pamulang, seperti Loonatic Racoon dan Looser Takes All. Bahkan sempat meluncurkan album musik kompilasi bersama band lain. Saat itu Mindchies betul-betul jadi wadah yang mendukung aspirasi musik lokal.


“Saat itu, strategi promosi saya memang gila-gilaan karena era internet belum masif seperti sekarang. Dari awalnya hanya jualan kaus ternyata jadi supporter utama komunitas musik lokal,” ujarnya.


IMG_20150104_135449659 (2)


Sempat Mati Suri


Menjalankan bisnis pasti ada pasang surut. Tidak setiap saat untung besar bisa diperoleh. Bahkan bisa jadi mengalami rugi berkepanjangan.


Pada 2010 semua distro di dalam negeri mengalami kemunduran penjualan. Saat itu masyarakat mulai meninggalkan belanja di distro. Secara masif produk distro tidak mengalami perkembangan baik secara desain maupun kualitas. “Bisa dibilang Mindchies juga sempat mengalami mati suri. Outlet tetap berdiri tapi tidak ada penjualan,” tuturnya.


Berbagai macam upaya membangkitkan penjualan terus dilakukan. Kunci utamanya membaca ulang selera masyarakat. Saat itu Mindchies lebih banyak memproduksi kaus sesuai pesanan dari pelanggan. Upaya lain yaitu gencar membuat karya kolaborasi dengan distro ternama yang masih bertahan seperti Storm Bridge (Bali) dan Tendencies (Tangerang Selatan). Produk kolektif lantas dijual di masing-masing outlet. Dari kerja sama itu masyarakat bisa melihat lagi produk yang lebih segar.


“Ternyata upaya ini berhasil membangkitkan bisnis distro. Pada 2012, Mindchies mampu memproduksi materi dan melakukan penjualan lagi,” ujarnya.


Ia menilai, sebagai entrepreneur tidak boleh berpikir menyerah dari setiap kegagalan. Pikiran itu akan membawa penyakit turunan yaitu malas. Padahal, malas merupakan musuh besar kesuksesan.

Pengusaha yang malas bisa dibilang tidak bertanggung jawab terhadap nasib karyawan. Padahal karyawan perlu biaya untuk hidup.


“Salah satu pikiran utama saya untuk bangkit dari keruntuhan yaitu nasib karyawan. Saya tidak mau mereka luntang-lantung cari kerjaan kalau Mindchies bangkrut,” katanya.


Seorang entrepreneur juga harus kreatif. Ia memberi contoh, baju tidak boleh lama tersimpan dalam gudang karena akan lapuk dan menimbulkan kerugian. Tapi harus ada inovasi untuk merombak baju itu. Misal jadi sprei ranjang tidur. “Kreatifitas salah satu kunci utama kesuksesan pengusaha. Tanpa modal itu, produk yang dihasilkan akan terus kalah saing,” tuturnya.


Profil:

Nama: Peter Krisbianto

TTL: Jakarta, 3 April 1981

Pendidikan: D3 Jurusan Tourisme di Universitas Trisakti

Hobi: Fotografi dan Kuliner


Nama usaha: Mindchies

Kontak Usaha: Instagram: Mindchiesstore

Email: mindchies@gmail.com

Kontak: 0818-658-741






via didikpurwanto.com