Minggu, 22 November 2009

Ada Jepang di Indonesia


Irasshaimase...Selamat datang

Tak harus pergi ke Jepang untuk bisa menikmati budaya negeri matahari terbit itu. Selama hampir seminggu di awal November kemarin, ada Festival Indonesia Japan Expo di Arena PRJ Kemayoran Jakarta. Yah, walau belum bisa menikmati semua arena, maklum hari terakhir, tapi setidaknya aku bisa merasakan aura Jepang itu di Indonesia.

Acara yang digelar untuk memeringati 50 tahun kerjasama Indonesia-Jepang itu digelar dengan beragam acara. Mulai dari pagelaran seni dua negara, cosplay, pameran industri Jepang (otomotif dan manufaktur), makanan, teh Jepang (cha), demo ikebana, kimono, shinkansen dan lain-lain. Pokoknya worthed banget.

Festival Costume Play (cosplay) merebut pasar remaja yang gandrung dengan tokoh anime Jepang.
Dapat durian runtuhhhh...

Obake (rumah hantu Jepang), belum tahu isinya sih. Karena waktu mau nonton, antriannya kayak ular (hampir 1/2 km lebih). Capek deh!!

Pena Emas, Inspirasi Cerdas...Sesuai ama motto Panasonic, Ideas For Life
Bukannya gw ga setia ama almamater sendiri (SINDO) tapi narsis di depan koran pesaing, boleh kan?
Sakura ala Indonesia (bunga plastik maksudnya)

Omikuji (kayak permintaan pada selembar kertas) lantas digantungkan pada sebuah pohon kecil. Acara ini biasanya ada pada festival Bon Odori atau Nihon Matsuri (perayaan musim panas khas Jepang) gitu..

Oh ya, bisa baca tulisan itu? kira-kira bunyinya Nihon ni ikitai yo (Ingin pergi ke Jepang)....Kalo menurutku partikel "ni" setelah Nihon kurang tepat, karena artinya "di", menurutku lebih tepat pake "e" artinya "ke". Watashi mo nihon e ikitai yo... (Saya juga ingin pergi ke Jepang)



Mainan masa kecil ama Doraemon..


Acara di Japan Foundation Sudirman, menikmati es dari kutub selatan!!segerrrrr...oh y, bongkahan batu es -nya bisa bunyi seperti "ssssssss" gt deh!! kodomo (anak-anak Jepang) ini begitu antusias dan berebutan ingin memegang dan meminumnya!!

Dingin yaaa...

Selasa, 08 September 2009

Ingin Cetak 1 Juta Miliarder Sebelum 2020


RAPBN 2010 menjanjikan lapangan kerja baru bagi 1,87 juta tenaga kerja dengan target pertumbuhan 5%. Dari target ini,pengangguran bisa ditekan 8%. Terkait hal ini, Bank Dunia memprediksi bahwa kinerja perekonomian Indonesia tahun 2009 akan lebih baik, meski target pertumbuhannya melambat.

Di sisi lain, perekonomian tahun 2009 masih akan terbebani oleh kemiskinan dan pengangguran. Karena itu, sangat penting bagi pemerintah menumbuhkembangkan etos kewirausahaan di kalangan generasi muda agar mereka tumbuh menjadi wirausahawan baru.

Mencoba menawarkan sebuah solusi, ActionCoach memberikan bantuan kepada calon wirausahawan baru maupun pemilik bisnis bahkan CEO perusahaan kecil maupun besar yang menginginkan perusahaannya lebih maju melalui sebuah cara konsultasi bisnis dan dukungan dana dari pihak ketiga.

Berikut petikan wawancara dengan Herman Susanto, pemilik bisnis ActionCoach dan satu-satunya pemegang lisensi ActionCoach di Indonesia.

Apa yang melatarbelakangi Anda mengembangkan bisnis Coach (pelatih bisnis) tersebut?
Saya melihat pertumbuhan penduduk di Indonesia yang begitu pesat. Namun tidak diimbangi oleh populasi pengusaha sukses, hingga yang terjadi justru tumbuh suburnya
pengangguran dan terjadi penutupan usaha dimana-mana. Hal tersebut mulai terpikirkan sejak krisis ekonomi tahun 1998 yang menjadi tonggak bersejarah kemerosotan roda
ekonomi. Sejak tahun itu laporan keuangan kas negara makin diwarnai dengan
raport merah, termasuk kestabilan keamanan dan kenyamanan.

Latar belakang bisnis saya berawal dari meneruskan usaha orang tua, yaitu bisnis pelayaran. Tahun 2002 saya memutuskan untuk meninggalkan usaha warisan orang tua dan mendirikan pelatihan bisnis agar bisa membantu orang mencari uang dengan baik dan halal.

Hingga pada tahun 2002, saya menemukan motivator sekaligus pemilik bisnis Brad Sugar. Saya sangat terinspirasi dengan bisnis franchise ActionCOACH, karena
melihat kesuksesan Brad Sugars dalam membantu pebisnis di berbagai negara menjadi sukses. Saya melihat begitu banyak pemilik bisnis membuka usaha, namun tak banyak yang bisa bertahan di lima tahun pertama. Tapi Brad sangat luar biasa, itulah sebabnya saya membawa bisnis ini ke Indonesia. Dan di tahun tersebut, saya berkeyakinan membeli franchisee ActionCoach dan mengembangkan virus wirausahawan tersebut di sini. Dan di tahun tersebut pula menjadi tonggak sejarah industri pelatih bisnis di tanah air.


Apa yang membuat Anda yakin dengan bisnis yang ditawarkan Brad Sugar? Sebenarnya siapa dia?
Brad Sugar adalah orang biasa asal Brisbane Australia. Sejak usia 15 tahun, dia sudah memiliki bisnis dengan bekerja sebagai pekerja lepas. Seiring dengan waktu, ia mencoba mengembangkan insting bisnisnya itu ke berbagai bisnis lainnya, dan selalu berhasil.
Bagi anak muda berusia belia ini, bisnis adalah passion. Ketika anak lain seusia dirinya masih menikmati masa remaja, bocah yang suka mempekerjakan teman-temannya sebagai pengantar koran ini selalu berpikir bagaimana cara mencari pembeli yang kemudian menjual kembali kepada yang lain dengan harga yang lebih tinggi. Itulah mind set Bradley J Sugars kecil, pendiri ActionCOACH 16 tahun lalu.

Sejak meninggalkan bangku kuliah jurusan akuntansi, yang saat itu ia berusia 21 tahun, Brad mulai berinvestasi kepada dirinya sendiri. Ia mulai belajar bagaimana membangun bisnis. Hasil uang dari usaha kecil-kecilan itu ia kumpulkan dan ia belanjakan untuk mendapat ilmu yang lebih baik.

Seiring dengan waktu, Brad mulai menerapkan ilmu bisnisnya itu yang ia peroleh sejak kecil secara otodidak. Dan uniknya, setiap bisnis yang ia tangani selalu berhasil. Mulai dari bisnis salon, industry pizza, toko retail, usaha fotocopy dan banyak lagi.

Seiring dengan proses membangun bisnis sendiri yang jumlahnya cukup banyak, Brad juga menyempatkan diri sebagai seorang konsultan bisnis. Dimulai dari membantu usaha kecil disekitar rumahnya, nama Brad mulai dikenal. Bahkan berkat kepandaiannya membantu klien, Brad sering diundang ke berbagai seminar, temanya bagaimana membangun bisnis yang sukses.

Tahun 1993, Bradley J Sugars resmi mendirikan usaha bergerak di bidang pelatih bisnis yang ia beri nama Action International. Usaha ini berbentuk franchise. Dari waktu ke waktu, bisnis franchise dibawah bendera Action International ini mulai bertumbuh pesat di kota asalnya, Brisbane Australia.

Tahun 1994 sekitar 350 pemilik bisnis dan tujuh trainer di seluruh dunia menggunakan jasa Brad Sugars. Dalam waktu yang cukup singkat 15 tahun lamanya, ia kini berhasil
membangun perkantoran yang cukup besar di beberapa negara selain di Australian itu sendiri, misalnya di New Zealand, USA, Inggris, Singapura, Irlandia, Wales, Malaysia, China, Canada, Mexico dan banyak lagi. Kini ActionCOACH telah memiliki lebih dari 1000 pelatih bisnis (coach) di 47 negara dunia.

Apa beda “Coach” dengan “Motivator” yang selama ini mendominasi bisnis di tanah air?
Kata “pelatih bisnis” sangat akrab di telinga dunia olahraga. Mulai olahraga bulu tangkis, golf hingga sepak bola. Namun “Coach” tak asing lagi di dunia maju, seperti Amerika, Singapura, Inggris hingga China misalnya. Kendati demikian, industri pelatih bisnis tetap saja menjadi hal yang pada awalnya asing bagi banyak pengusaha Indonesia.

Jika “Motivator” hanyalah seorang pembicara yang mendorong atau membangkitkan kesadaran seseorang terhadap pikirannya. Namun yang digerakkan di sini hanya sebatas pikirannya saja, hanya membuka wawasannya saja untuk bergerak lebih lanjut.

Nah, jika tidak ada bimbingan lebih lanjut, bisa saja setelah acara usai, peserta motivasi ini bakal kehilangan momentum untuk bergairah lagi. Di sini mereka (motivator) yang ada hanyalah individu yang mengklaim dirinya adalah seorang coach.

Beda dengan “Coach” yang memang berarti seorang pelatih. Hal tersebut bisa dianalogikan dengan permainan catur. Yang satu belajar otodidak, dan yang lainnya dibimbing oleh seorang ahli di bidangnya. Hasilnya, tentu akan lebih baik yang memakai pelatih.

Apakah Anda yakin sukses dengan bisnis tersebut?
Kita harus yakin. Seorang Tiger Woods (pegolf) yang sudah handal saja masih memerlukan pelatih. Meski dia sudah memiliki keahlian khusus di dunia pe-golf-an, tapi saat bermain di lapangan dia tidak yakin menang, maka ada kemungkinan besar dia akan kalah. Nah apalagi kalau kita tidak yakin, makin besar peluangnya untuk kalah. Dan hal tersebut adalah suatu prinsip yang bisa diterapkan di semua hal. Saya yakin bisnis ini akan menjadi bisnis terdepan di masa kini dan masa depan.

Bagaimana Anda mengembangkan bisnis ini pertama kali di tanah air?

Pada awalnya mengembangkan bisnis franchise ini, hal tersebut bukan pekerjaan mudah. Ibarat hidup di tengah masyarakat yang tak memiliki budaya “pakai sandal”, saya berusaha untuk mengubah pola pikir, bagaimana memasyarakatakan sandal sebagai satu budaya baru.

Dari 100 hingga 300 pengusaha yang mengikuti seminar saya tentang pelatihan bisnis, tak satu pun yang tertarik dengan penawaran saya. Bahwa pemilik usaha seharusnya memakai jasa pelatih bisnis untuk mengembangkan bisnis mereka lebih sukses dan mandiri.

Saya hanya berkeyakinan dengan apa yang saya yakin benar adanya. Contohnya saja, 100 tahun lalu ketika Hendry Ford ingin menciptakan sistim transportasi modern kepada
masyarakat jaman dulu yang semuanya adalah pedestarian (pejalan kaki). Ide
Hendry dianggap “gila”. Masyarakat dulu merasa aneh melihat seorang memakai kendaraan berteknologi mesin di tengah para berkendaraan kuda.

Namun kini justru terbalik, sangat aneh orang memakai kendaraan kuda di tengah kendaraan bermesin bensin. Pun pada industri pelatih bisnis. Saya optimis, ketika
jaman sudah makin modern, justru pemilik bisnis yang tak memiliki “Coach”
yang akan terlihat aneh”.

Bagaimana prospek usaha ini?
Saya merasa sangat optimis dengan prospek industri pelatihan bisnis ini, dan itu sudah terbukti di tahun 2009 ini, yaitu sudah memiliki lebih dari 300 klien, 28 pelatih bisnis dan sudah mengembangkan kantor hingga ke Surabaya. Untuk bisnis seperti ini di tanah air, saya merasa bisa dihitung dengan jari.


Apa kendala yang Anda hadapi?

Delapan tahun lalu (saat usaha ini dirintis) saya masih berusia 31 tahun. Sementara saya harus berbicara tentang pentingnya memiliki pelatih bisnis bagi para pemilik usaha. Tak mudah memang, karena kebanyakan peserta adalah pengusaha senior yang sudah makan asam garam di bisnis.

Berbekal pengalaman organisasi di Persatuan Mahasiswa Indonesia (Permias) yang beranggota 250 mahasiswa di Amerika, saya hanya yakin saja. Justru tantangan ini menjadi sesuatu yang fun.

Namun perlahan, keengganan pengusaha 8 tahun lalu mungkin sangat beralasan, karena memang industri pelatih bisnis belum menunjukkan trennya. Namun kini, pemilik
bisnis sudah mulai berpikir dua kali jika tak punya coach, seolah memiliki
coach itu seperti punya handphone. “Hari gini gak punya handphone, apa kata
dunia”??

Para pemilik bisnis yang memiliki pola pikir konservatif (kolot) selalu berkeyakinan bahwa membangun bisnis tak perlu seorang pelatih. Bisnis bisa berkembang dengan
kerja keras dan semangat pantang menyerah. Pada kenyataanya, apa yang mereka yakini itu tak sepenuhnya benar.

Mereka boleh berpikir bahwa bisnis bisa berkembang tanpa pelatih bisnis. Namun jika dianalogikan, mana yang lebih baik antara atlit yang memiliki pelatih dengan yang tidak? Tentu atlit yang punya pelatih jauh lebih baik. Pun pebisnis, selalu yang punya pelatih bisnis jauh lebih baik dari sisi kualitas dibanding yang belum punya pelatih.

Apakah bisnis seperti ini sudah diakui secara internasional maupun nasional?
Masa keemasan industri pelatihan bisnis sebenarnya mulai mencapai titik terang sejak tahun 2007, bertepatan dengan pergantian nama dari Action International menjadi ActionCOACH. Di tahun itu pula ActionCOACH mendapat beberapa penghargaan.

Di antaranya penghargaan ISMBEA dari Suryadharma Ali Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI atas jasanya membantu bisnis para usaha keci (UMKM) pada tahun2007. Tahun 2008 mendapat penghargaan sebagai Best of the Best Franchise 2008 berdasarkan survey Franchisee Satisfaction Survey (FSS) yang diselenggarakan oleh
Majalah Info Franchise Indonesia dan The Bridge Consultant.


Apa fokus bisnis ini?

Saya mengutip cita-cita Brad Sugars membuat ActionCOACH adalah menciptakan
dunia berkelimpahan lewat re-edukasi bisnis. Bahwa bisnis seharusnya seperti mesin uang yang bisa mendatangkan banyak keuntungan tanpa memerlukan keterlibatan pemilik usaha di dalamnya. Dan itulah tujuan ActionCOACH kepada pada pemilik bisnis di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

ActionCOACH lebih fokus pada bagaimana membantu pengusaha (maupun calon pengusaha) untuk membangun sistim bisnis hingga bisnis bisa ditinggalkan, namun tetap profitable dan komersil serta bersifat enterprise.

Inilah bedanya antara pengusaha dengan entrepreneur. Satu sisi pengusaha adalah just profit oriented, namun pola ActionCOACH adalah profit dan system oriented.


Bagaimana ActionCOACH membantu pemilik bisnis dan seberapa efektifkan
peran pelatih bisnis?

ActionCOACH dapat membantu para pemilik bisnis dari banyak hal. Bantuan terbesar pelatih kepada anak didiknya adalah berupa “mindset sukses”. Dari sanalah semuanya dimulai. Jika mindset pengusaha berubah menjadi lebih positif, maka segala hal juga berubah menjadi positif, termasuk arah perusahaan dan kondisi cashflow pada akhirnya.

Bantuan lain berupa dukungan motivasi, monitoring, pelatihan dan bahkan transfer ilmu bisnis. Ibarat pemain sepakbola, peran pelatih menjadi sangat mutlak dan bahkan bersifat strategis. Seberapa baik pola penyerangan di lapangan, seberapa tangguh dan kompak tim, semuanya berasal dari peran pelatih. Tak heran, beberapa tim sepakbola dunia berani membayar pelatih jutaan dolar hanya untuk mendidik para pemainnya.

Bicara masalah keefektifan, ada beberapa faktor. Pertama adalah kualitas pelatih itu sendiri. Di Action, semua pelatih sudah terseleksi dengan sangat baik. Dan mereka baru dikatakan layak terbang jika sudah lulus uji. Pengujinya pun langsung dari Las Vegas Amerika. Dengan kata lain, bicara kualitas para pelatih Action tak diragukan lagi.

Faktor kedua dari pemain itu sendiri. Dalam hal ini adalah pemilik usaha. Walau bagaimana pun, peran pelatih selalu di luar lapangan. Mereka tak ikut main. Namun pemain itu sendiri yang paling banyak menentukan kearah mana kemenangan menuju.

Pelatih tidak ikut terlibat 100% namun sangat menentukan kemenangan pemain melebihi partisipasi pemain itu sendiri. Karena apa ? Karena pelatih justru memberi aneka strategi, formula, teknik dan juga alat ungkit hingga usaha yang dilakukan relatif minim namun berdampak maksimal. Bayangkan, berapa banyak usaha yang dilakukan tanpa
alat ungkit?

Kapan waktu yang tepat untuk memulai coaching program?
Pertama, atur pertemuan dengan team Action Coach (Pelatih) bisnis dan Anda sudah memulai jalan Anda. Anda harus investasi waktu untuk bertemu dengan pelatih (coach) bisnis dan menjelaskan lebih lanjut tentang bisnis Anda. Bersama pelatih, Anda mulai melakukan perencanaan bisnis dan melaksanakannya. Perlu diingat, seperti melakukan pekerjaan berat di awalnya, tapi dengan Action Coach, Anda berbagi dan bersama-sama akan meraih hal-hal yang besar dan luar biasa.

Bagaimana metode dalam pelatihan coaching ini dan berapa biayanya?
Untuk besar fee akan sangat tergantung dari skala perusahaannya. Hal tersebut berlaku pula bagi calon wirausahawan yang ingin mandiri dan memiliki usaha sendiri. Khusus untuk skala menengah ke atas, fee yang dibebankan adalah sekitar Rp50-100 juta per tahun. Intensitas pertemuannya akan dilakukan dua minggu sekali, minimal 12 bulan.

Tidak hanya itu saja, saya (bersama ActionCoach Indonesia) pun telah bekerjasama dengan salah satu bank swasta Indonesia untuk memberikan pinjaman lunak kepada calon wirausaha.

Intinya, dengan adanya pelatih bisnis ini, kita selaku calon wirausahawan baru maupun pemilik bisnis lama akan dibuka wawasannya tentang bisnis hingga ada bantuan pinjaman dana lunak untuk modal kerja. Pelatih bisnis pun akan memonitor pekerjaan kita selama masa kontrak kerjasama.

Perusahaan-perusahaan yang sudah menjadi klien ActionCoach adalah Sinotif Bimbingan Belajar, Prudential, Bank Mandiri, Bank BPR Sisibahari Dana, James Gwee Motivator, Yomart Mini Market dan lain-lain.

Lantas, apakah bisnis ini cocok diterapkan di tanah air tatkala kondisi sedang krisis?
Sebenarnya krisis adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Misalkan saja, saat kondisi sedang hujan, kita akan langsung mencari payung atau minimal berteduh. Nah, saat krisis datang, apakah lantas kita tidak menyiapkan sebelum semuanya bangkrut?

Apa yang Anda harapkan dari usaha ini?
Saya ingin mencetak 1 juta miliarder sebelum tahun 2020. Hingga saat ini, saya sudah menikmati hasilnya. Memang sejak saya lulus SMA, saya dididik tidak bekerja dengan orang lain, namun berbisnis sendiri. Mulai dari melanjutkan bisnis warisan keluarga di bidang pelayaran (masih eksis hingga sekarang) dan mulai menggeluti bisnis pelatihan coach ini sejak 2001 hingga sekarang.

Dulu, saya menginvestasikan sekitar Rp300 juta untuk investasi di bisnis ini dengan royalty ke ActionCoach pusat sebesar 5% per bulan. Hasilnya, saya merasakan dampak positif mulai dari pemikiran, kepribadian bahkan pendapatan (hingga 30 kali lipat daripada bisnis yang dulu).

Biodata Pribadi:
Nama Lengkap : Herman Susanto
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Desember 1969
Status : Anak sulung dari tiga bersaudara
Hobi : Main Golf, Baca Buku, Petualangan di alam terbuka dan sepeda
Pendidikan Terakhir : Bachelor of Science of Southern California, Amerika Serikat
Karir :
1. Founder and Master Franchise ActionCOACH Indonesia (2001 hingga sekarang)
2. Pengusaha dibidang perkapalan Organisasi : Ketua Permias di Kampus University of Southern, California AS
Visi : Pengusaha yang punya tujuan ingin mencetak 1 juta milyarder baru sebelum tahun 2020

Sekilas Tentang Brad Sugar
ActionCOAH adalah perusahaan waralaba yang bergerak dibidang pelatihan bisnis. Perusahaan ini selain bergerak di bidang edukasi bisnis juga di franchise-kan secara internasional. ActionCOACH didirikan oleh seorang entrepreuner brilian, Bradley J Sugars di Australia tahun 1993, sekarang berpusat di Las Vegas. Pada awalnya, pelatihan bisnis ini bernama Action International dan berubah nama menjadi ActionCOACH ditahun 2007.

Kini Bradley J. Sugars menjadi tokoh bisnis yang paling dikagumi oleh para pemilik bisnis. Usianya masih muda, namun kesuksesannya mencetak “milyarder” lewat ActionCOACH telah mengangkat namanya dijajaran tokoh paling berpengaruh dunia, seperti Rupert Murdoch, Henry Ford, Richard Branson, Anita Roddick dan banyak lagi. Bahkan ia sangat dihormati para pembaca e-Spy Magazine (majalah online yang mengupas seputar aktivitas rahasia cyber) karena prestasinya membantu para pemilik bisnis, terutama dalam hal reformasi sistem bisnis.

Selain seorang pengusaha sukses, Brad juga seorang penulis dan pelatih bisnis yang hebat. Karya-karya bukunya memberi banyak inspirasi sukses bagi para business owner. Mulai dari Instan Cashflow, Instan Advertising, Instan Profit, Action Speaks Louder Than Word, Billionaire in Training, Sales Rich DVD hingga Leverage Game. Semua buku, DVD dan alat permainan itu diciptakan oleh pakar francise sistim bisnis itu sendiri.

Pada tanggal 25-26 November 2009, Brad Sugar datang ke Indonesia dalam seminar bertemakan Brad Sugar Billionare in Training.

(berdasarkan wawancara pribadi tgl 8 Agustus 2009)

Rabu, 05 Agustus 2009

Berpetualang Sambil Membangun Pertemanan

JIKA Anda hobi berpetualang,komunitas ini sanggup menuntaskan dahaga untuk berkeliling gunung,gua,sungai,dan menaklukkan tantangan alam lainnya. Tidak hanya itu,jutaan teman dengan hobi yang sama juga siap menebar rasa kebersamaan sebagai pelengkap sukaduka kehidupan. Banyak sekali komunitas petualang di dunia maya ataupun yang bersifat offline.Salah satunya adalah komunitas Gabungan Pencinta dan Penggiat Alam Terbuka(Gappala).



Sebenarnya, komunitas ini sudah terbentuk sejak 1991 yang dikomandani Yanweka dan empat orang kawannya. Hanya, kegiatan baru dilakukan sebatas pertemuan langsung. Di awal 2008,komunitas ini sempat terpecah menjadi dua, yaitu yang bersifat memberikan informasi saja (www.- gappala.or.id) dan komunitas (www.gappala.com). Hingga saat ini, Gappala masih aktif dengan anggota fanatik masing- masing.

Di tahun yang sama, seiring dengan adanya akses internet yang kian mudah, komunitas ini (gappala. com) mampumenjaringjumlah anggota yang lebih banyak. Tercatat ada 1.112 anggota Gappala yang bergabung lewat milisdansekitar300orangyang aktif melakukan kegiatan secara langsung di lapangan.

Tak melulu soal adventure, komunitas Gappala atau akrab disebut Gappala Adventures Community juga memiliki variasi kegiatan yang beda dengan komunitas lain.Di antaranya adalah mendaki gunung, susur gua (caving), panjat tebing, arung jeram (rafting), navigasi, hingga fotografi dan baktisosial.

Bahkan,yanglebih menantang, kita akan mengetahui sifat masing-masing anggota saat pendakian.Tak ketinggalan bakal diajarkan pula strategi mempertahankan diri (dari makanan dan binatang buas), strategi membawa barang bawaan (carrier), dan strategi berkelompok.

”Kami menekankan rasa kebersamaan di setiap kegiatan yang langsung dikelola oleh masing-masing humas wilayah.Variasi kegiatan itu biasanya muncul dari masingmasing anggota dan langsung di-follow up di website,” kata Yanweka,salah seorang koordinator Gappala Adventures Community.

Untuk menghindari senioritas, Om Yan,sapaan akrabnya, hanya membuat sistem koordinasi di tiga wilayah, yaitu Jakarta, Bandung, dan Bali. Tugas para koordinator wilayah hanya memonitor kegiatan masing-masing humas di wilayah itu. Kegiatan travelling Gappala rupanya tak hanya menarik minat para pelajar, juga karyawan swasta yang notabene sudah memiliki kecukupan dana untuk bisa berlibur ke luar kota.

Bahkan,mayoritas anggota komunitas ini adalah para karyawan swasta itu. ”Segala kegiatan diusulkan dan disetujui oleh anggota. Masalah dana pun akan ditanggung bersama. Bahkan, jika sampai ada anggota yang ingin ikut tapi dananya terbatas, akan dicoba untuk dicarikan solusinya bersama. Intinya bagaimana kami bisa menjalani suka dan duka bersama-sama,” timpal Aal Arsya Alamsyah, humas Gappala wilayah Jakarta.

Di Jakarta sendiri,Gappala Adventures Community mematok target untuk kopi darat satu bulan sekali di Pasar Festival, Jakarta Selatan. Tepatnya tiap minggu pertama setiap bulannya. Sedangkan di level tiga bulanan bakal diusahakan agar dilakukan kopi darat bersama semua wilayah.

Pada Desember mendatang, Gappala Adventures Community dijadwalkan melakukan kopi darat di Jawa Timur. Yang seru, kalau biasanya anak muda zaman sekarang kerap apel ke rumah pacar tiap malam minggu,komunitas ini tak mau ketinggalan dengan menggelar acara nyaris serupa. Hanya, kegiatannya adalah chatting di dunia maya mulai pukul 19.00 WIB.

Gappala Adventures Community juga memberlakukan aturan ketat bagi tiap anggotanya. Meski terkadang aneh,namun hal kecil itu cukup mempengaruhi kondisi alam sekitar. Hal-hal kecil yang sifatnya merusak itu antara lain suka membuang sisa makanan di area pendakian,suka menebang ranting atau dahan seenaknya, bahkan suka memetik bunga edelweis. Ini yang dilarang keras oleh Gappala.

Menurut Aal, mahasiswa jurusan Akuntansi semester lima Universitas Tama Jagakarsa, Jakarta Selatan, orang yang mendaki gunung belum tentu pencinta alam. Orang yang mencintai alam seharusnya tidak merusak ekosistem yang ada, meski itu hanya memetik bunga edelweis.

Terpeleset, Pingsan, hingga Bertemu Pocong

NAMANYA saja kegiatan petualangan bersama alam, tentu akan banyak ditemukan pengalaman seru, menggelitik, lucu,ataupun mengharukan. Ade Siti Fatimah, karyawati di sebuah travel agent di Jakarta misalnya.

Ia mengaku pernah pingsan saat mendaki Gunung Semeru di Jawa Timur.Sebenarnya gadis jombloasli Jakarta ini sudah satu tahun mengidam-idamkan untuk bisa mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.

Keinginan tersebut kerap kali tertunda lantaran status Semeru kadang aktif dan kadang mati. Lantas, bersama empat temannya, mahasiswi Universitas Trisakti Jakarta, jurusan Manajemen Transportasi Angkutan Udara yang telah bergabung selama dua tahun di Gappala Adventures Community ini nekat mendaki Semeru.

Berhubung satu orang rekannya keseleo dan tak bisa ikut pendakian,Ade menitipkan tas ransel berisi bekal makanan kepada sang rekan, dengan alasan agar dirinya dapat lebih cepat sampai ke puncak Semeru karena tidak memanggul beban.Namun, 100 meter menjelang puncak, badan Ade malah lemas dan akhirnya jatuh pingsan.

”Saya sempat dipapah selama sembilan jam untuk turun ke bawah.Padahal,saya hanya kurang 100 meter lagi untuk sampai puncak.Namun, mau bagaimana lagi? Badan saya sudah tidak kuat. Sempat pula ada teman yang berbahasa Jawa nyeletuk,saya dianggap terlalu egois dan nekat,terlalu memaksakan diri untuk naik padahal tanpa persiapan makanan.Apalagi saat itu saya sedang datang bulan,”cerita Ade, yang masih terobsesi untuk naik kembali ke puncak Semeru.

Cerita berbeda datang dari Yanweka.Tahun 2000, saat pendakian ke Gunung Sumbing, Jawa Tengah, bapak satu anak ini sempat terpeleset ke tebing hingga tiga meter. Waktu itu Yanweka sedang mendirikan tenda dan harus menarik tali di masing-masing sudutnya agar tenda tegak. Namun nahas,salah seorang temannya melepaskan tali dan Yanweka harus terpental ke tebing.

Awalnya tidak terasa sakit apa-apa.Namun,saat perjalanan pulang hingga tiba di rumah, kondisi fisiknya malah semakin menurun. Setelah dicek di UGD rumah sakit, ternyata Yanweka mengalami infeksi pada lambung. Sebagai bentuk solidaritas, seluruh teman dari komunitas datang menjenguknya.

”Saya tidak terobsesi untuk naik gunung tertinggi, tapi bagaimana menikmati alam di sekitar gunung yang kita daki,”ujar Yanweka,yang masih terpesona akan keindahan panorama Gunung Cikurai,Lawu,dan Merbabu. Kejadian paling aneh ditemui oleh Aal Arsya. Humas Gappala Adventures Community wilayah Jakarta ini harus menerima kedatangan makhluk halus saat pendakian ke Gunung Ciremai,Jawa Barat,awal tahun lalu.

Memang saat pendakian terjadi hujan lebat dan para pendaki harus membuat tenda.Saat sedang ganti pakaian di dalam tenda sembari iseng memperhatikan hutan sekeliling, pria Betawi ini melihat pocong.Aal sempat menyampaikan ihwal keberadaan makhluk halus itu kepada seorang teman, namun sang teman mengaku tidak melihatnya.

”Karena berada di alam bebas, kita akan melihat berbagai hal, termasuk makhluk halus.Namun, saat ditemui oleh mereka, biasakan untuk tidak panik, histeris, dan berpikir positif saja.Yang penting adalah berdoa,”pungkas Aal,yang mengaku takut juga pada lintah.(didik purwanto)

SOURCE:
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/180954/

cek juga di :
http://yanweka.wordpress.com/2009/08/05/berpetualang-sambil-membangun-pertemanan/

Senin, 15 Juni 2009

Siap Menghadang Demam Blackberry

Demam Blackberry ternyata membuat Nokia kian gerah. Diam-diam vendor ponsel dari Finlandia ini menyiapkan segelontor strategi untuk merebut kembali tahta pemegang pangsa pasar terbesar dunia. Saya berhasil melakukan wawancara dengan Chris Carr, Vice President, Sales, Southeast Asia Pasific di Singapura (15/6/2009).

Bagaimana kondisi market Nokia hingga saat ini? Apakah penjualan perangkatnya turun berkat pasar demam Blackberry?
Hingga kuartal I/2009, penjualan Nokia global mengalami penurunan 19,3% dibandingkan periode sebelumnya, dari 115,5 juta unit menjadi 93,2 juta unit. Khusus di pasar Asia Pasifik, Nokia telah mengalami penurunan volume penjualan sekitar 17,3% dari 34,1 juta unit menjadi 28,2 juta unit. Bahkan di pasar Amerika Latin, Nokia jeblok hingga 44,5% dari 11,9 juta unit menjadi 6,6 juta unit. Beruntung di pasar Amerika Utara, Nokia mengalami pertumbuhan 30,8% dari 2,6 juta unit menjadi 3,4 juta unit.

Namun dengan penurunan penjualan tersebut, bukan berarti semata karena penjualan Blackberry yang melesat. Vendor Nokia telah melalui tahap riset untuk mengeluarkan produk sebelum dilempar ke pasar. Perusahaan juga telah menyesuaikan target market yang akan disasarnya. Jadi konsumenlah yang akan menentukan gadget apa yang akan dipilih sesuai kepribadian maupun kebutuhan.

Apakah Nokia takut dengan penjualan Blackberry yang melesat? Apalagi vendor dari China juga jor-joran mengeluarkan produk mirip Nokia namun berbandrol murah?

Sama sekali tidak takut. Malah kita tetap optimis dapat mengejar ketertinggalan itu. Terkait vendor China yang menjiplak produk Nokia, hal tersebut sangat tergantung dengan konsumennya. Calon konsumen pun sudah mulai kritis terhadap gadget yang akan dibeli, baik melalui kualitas produk hingga jaminan garansi. Jika ada masalah, Nokia Care Center siap mengatasi.

Untuk menghadapi tekanan jiplakan vendor dari China, perusahaan juga telah mengeluarkan produk berkategori low-end dengan harga murah dan fitur yang disesuaikan. Jadi, pilihan konsumen terhadap gadget semakin lengkap mulai dari low-end hingga smartphone.

Strategi untuk mengejar ketertinggalan?
Kita sudah menyiapkan perangkat mumpuni yang bisa minimal setara dengan Blackberry keluaran Research in Motion. Namun perangkat tersebut bukan dirilis tahun ini. Kita akan rilis secepatnya termasuk layanan Instant Messaging yang kini mewabah pada layanan Blackberry. Produk dan layanannya seperti apa, tunggu saja tahun depan.

Berarti pasar Nokia siap direbut Blackberry tahun ini?

Bukan seperti itu. Untuk mengembangkan satu produk, kita memerlukan waktu yang lama. Saat ini, ponsel yang dapat menyaingi kepopuleran Blackberry adalah Nokia E-series seperti E63 dan E71 yang saat ini penjualan di Indonesia sedang booming dan harganya justru meroket.

Bahkan pada kuartal III dan IV tahun ini Nokia juga bersiap menelurkan perangkat yang merupakan penyempurna dari E-Series maupun seri Express Music yang selama ini menerima respon sangat positif khususnya di Indonesia. Yaitu ponsel E72 dengan perbaikan kamera 5MP dan tombol optikal navigasi sistem trackball mirip Blackberry. Selain itu, dukungan prosesornya sudah tiga kali lipat dari kecepatan prosesor E71. Itulah yang menyebabkan kecepatan download maupun upload ponsel ini bisa mulus hingga 10,2 mbps.

Ada juga Nokia 5530 Xpress Music (penyempurna dari Nokia 5800 yang lebih ramping dan lebih responsive dari segi layar sentuhnya) maupun seri 3710 Fold yang ditujukan untuk segmen menengah ke bawah dan dilengkapi dengan OviMail (layanan push dan pull email mirip Blackberry) dan kamera 3,2MP.

Layanan Ovi itu seperti apa?

Aplikasi tersebut merupakan portal yang mampu memadukan layanan peta, musik, surat (mail), game maupun foto dalam sebuah perangkat. Saat ini aplikasi tersebut bisa dicicipi melalui portal www.ovi.com. Khusus untuk layanan OviMail, sementara Nokia hanya membenamkannya pada perangkat yang memakai platform Symbian 40. Targetnya ponsel dengan sistem operasi tersebut bagi pasar emerging market atau pasar pemula yang belum memiliki akun "email" (surat elektronik) untuk mengatur dan memulai menggunakan akun "email" pribadi.

Dibandingkan Blackberry, layanan OviMail sendiri cukup dengan 3 langkah mudah untuk setting email di ponsel. Sementara Blackberry harus melewati 10 langkah. Ke depan Nokia membidik masyarakat pedesaan yang belum terlayani oleh layanan internet kabel dan akan memberi penawaran lebih untuk menggunakan pesan email daripada sekadar pesan pendek (sms).

Pengguna pun bisa berkirim pesan melalui internet tidak perlu menggunakan perangkat komputer yang berharga mahal, tetapi cukup dari ponsel.

Berapa pasar Ovi saat ini?
Saat ini layanan yang memberikan nama email lebih personal ini sudah digunakan oleh lebih dari 350.000 pengguna di seluruh dunia dan Indonesia merupakan negara pengguna OviMail terbesar saat ini yaitu 250.000 pengguna.

Layanan OviMail untuk sementara hanya dijejalkan pada ponsel dengan operasi sistem Symbian 40 dan sudah memakai 14 bahasa lokal di 171 negara. Nantinya akan terus berlanjut.

Apa yang dibidik oleh Nokia ke depan?

Kebutuhan konsumen terhadap perangkat mobile selama ini terus berubah. Pengguna makin menginginkan orang lain terutama keluarga dan teman makin dekat dengan dirinya. Oleh karena itulah, Nokia menjembatani itu semua dengan mengeluarkan perangkat-perangkat dan layanan yang mumpuni dalam mendukung era internet mobile.

Sesuai dengan mottonya,”Connecting People”, Nokia ingin menjembatani antara dunia fisik dan dunia digital sehingga interaksi dengan orang lain meski dengan jarak yang jauh menjadi terasa dekat.

Nantinya semua ponsel Nokia akan terhubung dengan perangkat email. Dengan tiga seri yang akan dilempar ke pasar di kuartal III dan IV tahun ini, sebenarnya Nokia tidak ingin menyaingi iPhone, iPod, Palm Pre atau bahkan Blackberry yang fenomenal. Tapi Nokia akan lebih mengedepankan fitur-fitur sesuai keinginan pengguna, tentunya dengan harga yang kompetitif dan terjangkau.

Berarti Nokia akan serius menggarap perangkat internet mobile?
Saat ini tren untuk menikmati media sudah berubah. Era konvergensi media menjembatani seseorang untuk menikmati sebuah media melalui piranti digital.

Hingga akhir kuartal I/2009, Nokia telah melakukan penelitian terhadap perubahan kecenderungan seseorang untuk menikmati media. Sebanyak 9,3 juta per hari orang mengakses situs jejaring sosial melalui ponsel, sekitar 8,2 juta orang mendowload peta, sekitar 22,3 juta orang mengakses informasi dan berita selama sebulan dan sekitar 184 juta pengguna telah memulai menggunakan blog. Di sinilah peran Nokia begitu besar menjembatani mereka yang menuntut mobilitas di era konvergensi media.

Contohnya?

Salah satu perangkat yang telah dikeluarkan adalah Nokia N97. Piranti ini merupakan perangkat yang mengombinasikan ponsel, kamera, laptop, console game dan GPS Map dalam sebuah perangkat. Saat ini, Nokia juga tengah mengembangkan beberapa aplikasi dari pihak ketiga yang dapat dijejalkan ke piranti tersebut agar lebih bertenaga. Bisa dianggap, N97 merupakan pesain netbook yang saat ini bak kacang goring di pasaran.

Pihak Nokia juga tengah menjajaki kerjasama baik dengan Apple, RIM, HTC, Windows, Google maupun Qualcomm. Namun isi dari kerjasama tersebut juga belum dibeberkan kepada media.

Ada yang lain?
Nokia secara intensif juga mengambangkan teknologi yang dapat mendukung
aktivitas berinternet secara bergerak. Terlebih layanan Ovi Store yang baru saja
diluncurkan bulan Mei lalu menjadi awal terobosan baru bagi Nokia di bidang
internet mobile.

Layanan yang terintegrasi di www.ovi.com tersebut sudah tersedia di 152 negara yang bekerjasama dengan 70 operator. Melalui konten yang langsung terintegrasi di ponsel tersebut, pengguna bisa langsung mencicipi beragam aplikasi (bisnis, city guide, entertainment, musik, news, foto, jejaring sosial dsb), permainan, personalisasi (ringtone, wallpaper dan theme) serta audio video (podcast, audio, video).

Layanan OviStore sudah dapat dilihat melalui web di PC maupun ponsel dengan koneksi internet. Nantinya konten yang berisi aplikasi tersebut akan dikembangkan sesuai dengan pasar masing-masing negara.

Layanan tersebut juga masih dalam tahap pengembangan. Nantinya layanan ini akan diumpamakan seperti “One Stop Shop” di ponsel. Beberapa aplikasi tersebut bisa diunduh secara gratis hingga berbayar (di luar biaya koneksi internet). Pengguna juga bisa mengunduh aplikasi yang diinginkan secara langsung, melalui rekomendasi dari teman atau dari jumlah pendownload terbanyak.

Rencana akuisisi?
Nokia juga telah mengakuisisi perusahaan penyedia peta GPS Navteq Corp dari Amerika Serikat pada 10 Juli 2008 senilai USD8,1 miliar atau setara dengan USD78 per lembar saham. Upaya itu untuk meningkatkan kemampuan GPS dari ponsel-ponsel Nokia. Akuisisi ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Nokia.

Akusisi ini juga ingin menandingi vendor lain yang berlomba membenamkan operasi sistem Windows Mobile dari Microsoft. Sistem operasi tersebut diyakini sudah menawarkan keunggulan berupa integrasi kemampuan produktivitas, akses internet dan hiburan. Namun perpaduan ponsel dengan GPS justru bisa lebih dari itu.

Layanan pencarian lokasi merupakan salah satu strategi untuk menghidupkan layanan internet Nokia. Akuisisi Navteq akan membuat Nokia menjadi pemimpin dalam industri ini karena dengan begini Nokia mampu menghadirkan konteks dan konten dalam informasi geografis kepada pengakses internet.

Perusahaan GPS terbesar di dunia, Garmin juga masih mengandalkan peta dari Navteq. Sehingga fokus Nokia menggaet Navteq untuk menelurkan ponsel navigasi sudah sangat tepat. Tahun depan, pilihan ponsel navigasi juga akan semakin banyak. Paling mutakhir contohnya adalah N95 8GB yang memiliki memori besar dan kamera digital beresolusi 5MP.

Nokia juga masih fokus memakai operasi sistem Symbian karena sistem ini merupakan sistem yang paling banyak digunakan oleh ponsel-ponsel di dunia. Saat ini pesaing terdekat Symbian adalah Windows Mobile dari Microsoft.

Bagaimana kinerja keuangan Nokia saat ini?
Hingga kuartal I/2009, Nokia membukukan penjualan bersih anjlok 26,7% dari Euro 12,6 miliar menjadi Euro9,3 miliar. Pendapatan tersebut dikonsolidasikan dari penjualan perangkat dan layanan yang turun 33,4% dari Euro9,2 miliar menjadi Euro6,2 miliar, Navteq sekitar Euro134 (karena baru diakuisisi Juli 2008) dan dari Nokia Siemens Network yang juga turun 12,2% dari Euro3,4 miliar menjadi Euro2,9 miliar.

Penjualan Nokia sangat terdongkrak dengan penjualan seri Nokia 5800 XpressMusic pada jumlah 2.6 juta unit sejak diluncurkan November 2008. Diharapkan ponsel Nokia 5530 Xpress Music juga bisa mengulangi kesuksesan ponsel musik dengan layar sentuh pertama bagi Nokia.

Saat ini Nokia juga mengestimasi market share mobile device pada kuartal I/2009 sebesar 37% atau anjlok 5,1% dibandingkan periode yang sama pada 2008 pada kisaran 39%. Diharapkan pangsa pasar Nokia akan tumbuh selepas peluncuran seri terbaru tersebut, baik E72, 5530 XM dan 3710 Fold.

Khusus untuk Indonesia, strategi apa yang akan dilakukan? Saat ini, popularitas Blackberry sudah bisa mengalahkan Nokia bahkan vendor besar lainnya?

Kami akan terus fokus mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Saat ini, Nokia juga tengah menjajaki dengan operator telekomunikasi lokal di Indonesia untuk layanan pushmail melalui fitur Nokia Messaging. Seperti pihak PT Telkomsel, PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL). Namun bentuk kerjasama secara lebih lanjut belum bisa dibeberkan ke media saat ini.

Intinya, layanan Nokia Messaging yang masih dalam tahap percobaan (beta) dan masih digratiskan (di luar biaya GPRS) nantinya akan menjadi berbayar. Pengguna juga dapat menikmati layanan tersebut secara penuh melalui penawaran dari operator, mirip layanan email operator di Blackberry keluaran RIM yang juga telah dibundling saat pembelian dengan tiga operator terkemuka di Indonesia tersebut.

Nokia Messaging adalah layanan yang menghubungkan beragam akun email terkemuka dan digabung dengan email korporat pengguna Nokia, Mail for Exchange dan IBM Lotus Notes Traveler, yang menyajikan akses langsung kepada lebih dari 90% inbox korporat di seluruh dunia.

Dengan Nokia Messaging, pengguna akan dimudahkan dalam menerima dan mengirim email secara otomatis, kapan dan di mana pun seperti halnya sms. Kelebihan Nokia Messaging lainnya adalah memungkinkan email yang kita terima dalam bentuk HTML.

Email berbayar ini dikhususkan untuk ponsel yang beroperasi sistem Symbian 60 seperti E-Series maupun N-Series serta beberapa ponsel seri 5,6 maupun 7. Sedangkan untuk segmen menengah ke bawah, Nokia telah menyertakan OviMail pada ponsel beroperasi sistem Symbian 40.

Gadget apa yang Anda miliki sekarang ini?
Nokia N97. Perangkat ini merupakan ponsel tercanggih yang dimiliki Nokia sekarang yaitu penggabungan ponsel, kamera, laptop, console game dan GPS Map dalam sebuah perangkat mini. Sebelumnya saya memakai Nokia E71. Saya memakainya sejak pertama kali diluncurkan.

Profil:
Nama : Chris Carr
Jabatan :
Sejak 1 Januari 2008 : Vice President Sales Nokia Asia Tenggara dan Asia Pasifik yang melingkupi pasar Australia, Selandia Baru, Emerging Asia (Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, Bhutan dan Maldives), Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Indocina (Vietnam, Laos dan Kamboja)
November 2005 – Desember 2007 : General Manajer Nokia Singapura
2003 – 2005 : Direktur Keuangan Nokia Asia Pasifik yang khusus menangani bisnis perangkat mobile.
2000 : Direktur Keuangan Nokia Asia Pasifik yang berbasis di Singapura
1997 : Controller Role Nokia Australia
1995 : Mobile Networks Management Accountant Nokia di Inggris
1991 – 1995 : Management Akuntan Nokia yang mendukung penjualan perangkat di Australia
Status : Menikah, sudah memiliki 4 anak

Sabtu, 09 Mei 2009

Olahraga Untuk Pertahanan Diri

MEMATIKAN: Gerakan Brazilian jiu jitsu lebih banyak bermain di pergumulan lantai. Terlihat tidak berbahaya, padahal mematikan.



DARI medan perang,seni bela diri kini banyak dikombinasikan dengan olahraga. Salah satunya adalah Brazilian jiu-jitsu yang mengandalkan pergumulan lantai. Sempat kalah populer dengan bela diri asal Jepang lain seperti karate, judo, kempo, dan aikido, bela diri jiu-jitsu mendapatkan momentum kembali setelah Royce Gracie, penyandang sabuk hitam Dan IV jiu-jitsu asal Brasil berhasil memenangi kejuaraan tarung bebas Ultimate Fighting Championship (UFC).


Teknik Gracie jiu-jitsu atau Brazilian jiu-jitsu sebenarnya mencakup semua aspek pertarungan tangan kosong. Mulai teknik memukul, menendang, membanting, mengunci,hingga bergumul. Namun,yangpalingpopuler dari Brazilian jiu-jitsu adalah pertarungan bawahnya. Terutamakunciandancekikannya yang sangat memati-kan. ”Tekniknya mirip olahraga gulat atau sumo di Jepang.


Namun, petarung berusaha untuk mendapatkan posisi dominan.Baik di bawah maupun di atas untuk mengalahkan lawan dengan kombinasi kuncian dan cekikan,” sebut Niko Han, pemegang sabuk hitam Dan IV Brazilian jiu-jitsu sekaligus pendiri Akademi Sinergy Jiu-Jitsu di Indonesia.


Sejak 1996, Niko berguru langsung pada Rickson Gracie di Los Angeles,Amerika. Rickson adalah putra founder Gracie jiu-jitsu,Helio Gracie. Menurut Niko, Brazilian jiujitsu dikembangkan agar pemilik tubuh kecil bisa mengalahkan lawan yang lebih besar dengan penerapan teknik tertentu.


Semua Bisa Melakukan

Brazilian jiu-jitsu, Niko menyebutkan, cocok untuk segala usia. ”Asal tidak memiliki kelainan penyakit tertentu, seperti jantung,stroke, atau penyakit dalam lain,” katanya.Bahkan,Niko malah menganjurkan pada wanita untuk mempertahankan diri. Dia lantas menyebut banyak kasus di Amerika di mana seorang wanita bisa me-ncekik leher seseoran1g dengan kakinya.


”Di malam hari, banyak wanita jalan sendirian yang mendapat ancaman ditodong, dibunuh, bahkan diperkosa,”paparnya. Kaki seorang wanita,Niko mengatakan, cukup kuat untuk mencekik leher seseorang. Terutama mereka yang sering berjalan kaki. Begitu pula dengan bentuk badan. ”Mereka yang bertubuh kurus bisa mematahkan lawan gemuk jika mengetahui tekniknya,” kata pemilik sabuk ungu Fransino Tirta, yang juga menjadi murid Niko Han.


Sejak bela diri ini meluas pada 2000, peminatnya bukan hanya atlet, kalangan eksekutif juga menyukainya. Baik itu berprofesi pengacara, dokter, hingga ibu rumah tangga yang terbiasa keluar rumah sendirian. Niko menuturkan, bela diri ini sangat aman untuk siapa saja. Bahkan, saat harus sparring (latihan bertarung) sekalipun.Tidak ada cedera yang bisa melukai peserta.


”Malah, cabang bela diri lain justru lebih besar risiko karena salah melakukan pukulan, akan berdampak pada ce-dera. Entah itu muka lebam atau terkilir,”paparnya. Sama seperti cabang bela diri lain,Brazilian jiu-jitsu juga mengenal tingkat kemampuan yang dinyatakan dalam sabuk,yakni sabuk putih (pemula), biru,ungu,cokelat dan hitam (instruktur).



Mereka yang memiliki sabuk hitam pun punya tingkatan lagi. Setelah tingkat (Dan) ketujuh, warna sabuk diganti merahhitam. Pada Dan 9-10, sabuk berubah merah total. Namun, mereka yang menyandangnya hanyalah keluarga Gracie. Antara lain Helio,Carlos, Relson,dan Rorion Gracie.


Di Jakarta,sudah ada lima cabang Brazilian jiu-jitsu, yakni di Pasaraya Grande, Blok M, Muara Karang, Kelapa Gading, Setia Budi, dan Kebayoran. ”Bela diri ini sudah menjadi gaya hidup semua orang. Saya saja bisa sakaw bila tidak ada lawan main dalam sehari,”canda Fransino.


Brazilian jiu-jitsu disebutnya sangat efektif dalam melatih kekuatan semua otot tubuh atas hingga bawah.”Juga dapat membakar lemak, mengingat tenaga yang terkuras dan keringatan yang keluar selama dua jam cukup banyak,” sebut Fransino yang sudah dua tahun mempelajari teknik ini.

Sabtu, 04 April 2009

Sang Penjual Barang Inovatif

Wow..gw kagum ama orang ini. Beliau gw wawancara di kantornya di kawasan Cideng Jakarta Barat pada 4 April 2009 lalu. Siapa tahu bisa menginspirasi!!

Banyak orang berkata bahwa kesuksesan hanya bisa diraih dengan kerja keras (work hard) dan kerja cerdas (work smart). Di DRTV, semangat kerja keras dan kerja cerdas tersebut dituangkan dalam Lima Keberanian (5ive Brave) yang menjadi falsafah kesuksesan DRTV di Indonesia. Bagaimana kisah Salim Kartono, sang penjual barang-barang inovatif ini merintis karir sekaligus CEO PT Paramitra Media Perkasa (sebuah holding company yang membawahi beberapa anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang) dan menjadikan tokonya sebagai salah satu toko ritel berpengaruh di pasar?

Bagaimana awal usaha DRTV ini?

Pada tahun 1983, kami mulai merintis usaha melalui direct sale dengan nama PT. Panji Metal Perkasa yang saat itu banyak menjual produk home appliance merek Imarflex, Narumi, Demeyere dan produk alat kesehatan merek Medo hingga panci stainless steel dan panci gelas tahan panas dari pintu ke pintu.

Pada tahun 1995, kami melihat peluang bisnis yang baru yaitu menjual product lewat TV atau direct respond TV yang bisa dibeli lewat pemesanan lewat telephone atau telemarketing yang selanjutnya dikembangkan menjadi Call Center. Karena direct respond TV cukup mendapat tanggapan maka di tahun mendatang kami juga mengembangkan outlet di mal-mal yang memudahkan customer untuk mengunjungi dan melihat display product kami yang diberi nama Innovation Store.

Apa yang membuat Anda semangat menggeluti bisnis ritel tersebut?

Modal utama saya hanya satu yaitu semangat hidup (passion of life). Bisnis ritel telah menjadi tumpuan hidup saya selama 25 tahun ini dan menjadikan hidup lebih bermakna. Di tengah persaingan bisnis ritel yang ketat, kami terus membekali diri dengan pengetahuan (knowledge), membangun jaringan (relationship) dan memupuk modal (money).

Apalagi bisnis ritel (menjual barang langsung ke konsumen) sudah ada sejak jaman prasejarah yang manusianya saja sama sekali belum mengenal uang. Tapi bagi saya, bisnis ritel (berdagang) tidaklah semudah halnya sekadar jual beli biasa namun harus dijadikan sebagai suatu usaha yang diminati atau dilandasi dengan rasa ketertarikan. Dengan menyatukan segala vitalitas dan semangat jiwa, maka tujuan dan harapan yang telah kita rencanakan akan terwujud dan menjadi nyata. Bisnis ritel adalah pilihan saya dan bisa jadi, pilihan Anda juga.

Lantas, bagaimana usaha ini bisa bersaing dengan peritel lokal dan asing?

Yang selalu saya tanamkan pada diri sendiri dan karyawan adalah kita perlu belajar tentang pengetahuan baru, menciptakan kreativitas baru dan termasuk ide baru. Menurut saya, If you take the same Action everyday, you will always get the same Result. Maksudnya kita selalu melihat peluang baru dan bagus di masyarakat. Karena kondisi (termasuk kesenangan masyarakat dalam pola berbelanja) berbeda dan terus berubah setiap saat, kita juga terus menekankan inovasi baik dalam produk maupun pemasarannya.

Apa yang membuat usaha ritel Anda berbeda dengan yang lain?

Karena semua product yg kami tawarkan ada added value yang dituangkan dalam 5 category. Jadi kami punya banyak pilihan. Hal lain yang membuat kami mempunyai nilai added value adalah selain punya outlet kami mempunyai pelayanan telemarketing yang bisa memenuhi permintaan customer secara langsung. Jadi jika anda memesan via telepon, product bisa alangsung dikirim.

Produk apa yang Anda tawarkan?

Hingga saat ini kami fokus ke lima kategori produk yaitu kecantikan (beauty), kesehatan (healthy), olahraga dan fitness (sport), peralatan rumah tangga (household) dan suplemen (supplement) yang manca negara.

Kondisi krisis seperti ini, apakah produk yang Anda tawarkan laku?

Memang sejak krisis global menggurita di Amerika akhir tahun 2007 lalu, ada sedikit pengaruh penurunan terhadap penjualan produk kami yaitu sekitar 10-20%. Namun bukanlah DRTV yang tidak mampu menyediakan produk-produk dengan inovasi tertinggi. Buktinya penjualan tetap ada. Ini berarti pula masyarakat masih punya duit untuk membelanjakan barang kebutuhannya. Krisis global justru tidak terlalu berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat kita. Alhasil, dalam setahun kita mengeluarkan sedikitnya 20 produk, selalu saja ada peminatnya.



Siapa konsumen Anda?

Kosumen kami banyak berasal dari kalangan middle up yang punya gaya hidup innovatif dan visioner. Kemajuan teknologi telah membuat pola tingkah laku masyarakat sangat berbeda. Banyak kecenderungan produk yang kami tawarkan bukan saja memenuhi kebutuhan hidup tapi lebih pada persoalan gaya hidup (lifestyle). Misalnya, sekarang banyak orang berbondong-bondong pergi ke pusat kebugaran (fitness center). Kita melihat ceruk peluang dari situ contohnya. Untuk bisa sehat, kini orang bisa memulainya dari rumah sendiri dan tanpa perlu keluar rumah. Apalagi kalau pergi ke pusat kebugaran akan memerlukan biaya dan waktu tidak sedikit. Kita menyediakan satu alat yang bisa dipakai untuk melatih kebugaran semua otot tubuh. Setelah selesai, kita bisa melipat dan menyimpannya serta tidak perlu memakan banyak tempat.

Berarti Anda menyasar personal konsumen?
Bisa jadi, karena kecenderungan masyarakat sekarang ini memilih fleksibilitas (kemudahan, kenyamanan dan kalau perlu tidak usah meninggalkan rumah) dalam berbelanja. Di DRTV kita menyediakan itu semua. Dengan strategi marketing above the line (membuat sebuah program di televisi), masyarakat akan semakin tahu (aware) pada produk DRTV. Di situ akan dijelaskan manfaat produk, cara penggunaan hingga cara praktis penyimpanannya. Lantas untuk memesan produk tersebut, masyarakat bisa langsung menghubungi call center (atau datang ke Innovation Store terdekat) dan barang akan langsung dikirim serta dirakit di tempat (jika perlu perakitan).

Mengapa Anda memakai teknik marketing seperti itu?
Itulah diferensiasi produk DRTV. Produk yang kita jual bukan produk biasa (ordinary) tapi justru luar biasa (extra ordinary). Fitur-fitur unik dan manfaat produk lainnya perlu kita jelaskan secara gamblang dalam sebuah program selama sekitar setengah jam.

Visi seperti apa yang membuat DRTV sanggup bertahan hingga seperempat abad ini?

Ini adalah perjalanan panjang saya selama berkecimpung dalam usaha ini. Concern saya adalah bagaimana mengembangkan 2 P  Product dan People supaya perusahaan bisa bertahan terhadap perubahan dunia yang sangat cepat dan perusahaan bisa terus berkembang.

Intinya kalau perusahaan ini mau besar dan bermakna harus ditanamkan fondasi yang kuat yaitu filosofi company. Tentunya, filosofi itu perlu dibangun tidak hanya melalui fisik semata tapi juga melalui mental (mind). Hingga terlahirlah filosofi 5S, 5C dan 10 Roh yang terus memberi semangat pada diri pribadi maupun karyawan yang saya pimpin.

Konsep 5S yaitu ketulusan (Sincere) dalam bekerja dan bukan main-main, berani memulai (Start), harus belajar dan terus mengasah kemampuan (Skill), tidak takut gagal dan memiliki semangat (Stamina) hingga harus berhasil dan sukses (Success).
Konsep 5S yang mulai dibuat sejak 1983 terus mengalami perkembangan. 10 tahun kemudian, terlahir konsep 5C.

Konsep 5S yang sudah diciptakan hanya mengena satu sisi saja yaitu market share. Konsep ini hanya memfokuskan pekerjaan di lapangan. Sementara itu, setelah saya mengikuti beberapa seminar dari MarkPlus, ada tiga konsep yang harus dikuasai yaitu “Market Share, Mind Share dan Heart Share”. Konsep 5C ini mewakili unsure mind share yang harus tetap dianut oleh staf dan karyawan.

Konsep 5C yaitu Care and trus the company, Create Positive Thingking, Choose the right people, Consistency of all performance dan Consolidate the power of teamwork.
Tak berhenti di situ, saya mendapat inspirasi lagi dari guru Ethos, Jansen Sinamo yang mengungkapkan pentingnya ethos kerja. Filosofi perusahaan akan semakin lengkap dengan hadirnya roh yang sanggup menyentuh sisi spiritual staf dan karyawan.
Lahirlah konsep 10 Roh yang menjembatani konsep 5S sebagai landasan berpijak di lapangan dan konsep 5C sebagai jalan berpikir. Seperti konsep Markplus, 5S sebagai market share, 5C sebagai mind share dan 10 roh sebagai hearth share. Kesemuanya kita sebut sebagai Five Brave.

Yang dimunculkan dalam 5 maskot karakter yang sekaligus menjadi icon values DRTV yaitu Messenger (menyatukan sincerity, care and trust, serta kerja adalah rahmat dan amanah), Trailblazer (menyatukan self starter, create positive thinking serta kerja adalah panggilan dan aktualisasi), Team Leader (menyatukan skill, choose the right people serta kerja adalah ibadah dan seni), Gladiator (menyatukan stamina, consistency of all performance serta kerja adalah kehormatan dan pelayanan) dan Achiever (menyatukan spirit of success, consolidate the power of teamwork serta kerja adalah pengabdian dan pusaka).

Apa maksud pusaka?
Yang namanya pusaka adalah peninggalan. Nah, untuk membagi ilmu pengetahuan kepada semua orang (terutama tentang bisnis ritel), saya mewariskan buku sebagai pusakanya. Sejak awal berkecimpung dalam bisnis, ada suatu keinginan untuk mengabadikan pengalaman bergelut di bidang ritel. Namun keinginan itu baru terwujud pada tahun 2005 dengan terbit buku perdana “CE-Balance, The Road to Seko Bansai” tentang memenangkan persaingan melalui keseimbangan komunikasi dan eksekusi. Tahun berikutnya (2006), muncul buku “5ive Actions To Drive Change on Demand” tentang kiat sukses melakukan transformasi perusahaan. Disusul dengan buku “5 Jurus Sukses Berbisnis Retail di Modern Market” (2007) dan buku “Daring to Begin” (2008).

Anda juga membuat buku dalam format cerita bergambar, untuk apa?
Saya membuat buku “Kisah Petualangan IO Angel” tiga tahun lalu sebagai implikasi dari corporate values yang menyatukan 5S, 5C dan 10 Roh. Saya membuat ide ceritanya sendiri dan membuat tokoh-tokohnya sesuai dengan 5 karakter yang mewakili fokus produknya untuk mempopulerkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam product di IO Store dan Innovation Store.

Kenapa IO? Apa hubungannya dengan Innovation Store?
IO store adalah flagship shop of Innovation Store yang kami konsepkan sebagai tempat berbelanja product innovatif yang lebih exclusive.

Apa isi buku yang justru pantas disebut komik itu?
Ceritanya adalah tentang penyelamatan planet bumi yang sedang dilanda malapetaka. Saat itu, planet tempat manusia hidup tersebut banyak dipenuhi orang sakit akibat penggunaan alat kosmetik hingga peralatan rumah tangga yang salah. Berita itu terdengar hingga ke planet IO. Datanglah sosok mirip malaikat (angel) yang membawa lima pasukan untuk mengalahkan 4 musuh penyebar sakit tersebut. IO saat itu terkenal di bumi sebagai planet yang cantik sehingga banyak manusia ingin berbondong-bondong pergi ke sana. Namun Angel tersebut melarangnya. Tidak perlu lah ke planet IO karena di sini (bumi) sudah ada IO juga yaitu Innovation Store yang menyediakan semua produk kecantikan, alat kebugaran hingga alat rumah tangga. Sehingga “sakit” dari manusia di bumi ini bisa teratasi dari produk IO tersebut.

Di tengah kesibukan mengurus perusahaan, bagaimana Anda membagi waktu untuk menulis buku?
Saya meluangkan waktu setengah hingga dua jam sehari untuk menuliskan semua pemikiran dan ide-ide yang terlintas. Mudah-mudahan rencana saya menerbitkan satu buku setiap tahun bisa terwujud.

Kenapa Anda menulis buku? Toh, dari perusahaan Anda juga sudah meraup laba?
Bagi saya buku akan saya jadikan pusaka yang tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan sendiri tapi juga masyarakat luas. Apalagi buku yang saya tulis cenderung berisi motivasi berwirausaha (terutama bisnis ritel) dan langkah-langkah memajukan perusahaan (dari hasil 25 tahun bergelut di bisnis ritel).

Apa menariknya buku Anda?

Sebenarnya buku yang saya tulis menggunakan prinsip keseimbangan yin dan yang sebagai kerangka berpikir. Untuk bisa sukses, pemimpin harus berani menggerakkan transformasi (perubahan). Pemimpin transformasi harus bisa menjamin kualitas pelaksanaan eksekusi sama baiknya dengan kualitas rancangan strategi. Intinya, harus terjadi keseimbangan antara strategy fit (yin) dan execution fit (yang). Uniknya, semua buku saya selalu tertoreh petuah bijak dari pepatah Cina termasuk huruf-huruf Kanji yang hampir mewarnai setiap halaman. Inilah diferensiasi buku saya dengan buku bisnis lainnya.

Apa yang Anda lakukan di kala senggang?
Biasanya saya libur kerja pada Sabtu dan Minggu. Di hari itu, saya mencurahkan waktu penuh untuk keluarga. Sempatkan juga dalam satu hari untuk membaca selama dua jam. Jangan clubbing dan jangan minum alkohol.

Biodata pribadi:
Nama : Salim Kartono
TTL : Medan, 31 Januari 1950
Jabatan : CEO DRTV Group Company
Nama anak : Erni Kartono, Jeni Kartono, Chandra Kartono
Sekolah formal : SMA di Medan
Hobi : Membaca dan bertamasya
Motto : Success is daring to begin
Riwayat karir :
1968 : Pembungkus sabun mandi di salah satu pabrik di Medan
1970-1975 : Salesman di perusahaan elektronik di Medan
1976-1979 : Sales Manager PT Indo Machine Jakarta
1980-1982 : Direktur PT Widjaja Indonesia Plastic Industry
1983 : Mendirikan PT Panji Metal Perkasa dan berkembang terus hingga sekarang (sebagai CEO DRTV Group)

Selasa, 10 Maret 2009

Setahun di Jakarta

Pas berangkat kerja tadi siang, secara g sengaja mendengarkan lagu dari Kahitna berjudul "Setahun Kemarin". Walahhh..hari ini pas setahun gw di Jakarta.

Ah, tak terasa sudah setahun aku menginjakkan kaki di ibukota. Padahal, dahulu memang aku berjanji untuk tidak datang ke Jakarta lagi. Karena apa? ya, kemacetanlah yang membuatku enggan datang ke sini lagi.

Dulu, pas tahun 2003, tepat saat pra munas Forum Lingkar Pena aku pernah ke Jakarta selama dua hari. Seneng sih, ketemu ama penulis hebat macam Helvy Tiana Rossa, Asma Nadia, dan sederet penulis terkenal dari seantero negeri. Waktu itu kumpul di TIM, aku ingat tempatnya ada di atas studio Wisata 21. Kayaknya di situ tempat mangkal Dewan Kesenian Jakarta. Maklum saja, mbak Helvy kan jadi pengurus di sana. Aku juga masih ingat saat sholat Jumat di Masjid Arif Rahman Hakim, belakang TIM.

Aku jadi kayak orang bego di tengah penulis terkenal. Sementara aku hanya penulis pemula dari kalangan kampus (yang sebenarnya) malah tidak tahu apa-apa tentang kepenulisan. Tapi tekadku untuk belajar dan menekuni dunia kepenulisan ini sudah bulat. Apalagi aku mengemban tugas dari temen-temen FLP di Bali untuk menimba ilmu di sini. Sesampainya di sana, tugasku untuk menyebarkannya.

Salah satu temen yang harus kubuat repot saat di Jakarta adalah Rusdi. Dia tinggal di Mampang. Dulu pas di Jakarta, aku nginep di sana, dia juga dengan sabar mengantarkanku ke depan studio TRANS TV. Saat itu aku ngefans sekali ama tayangannya. Semoga suatu saat aku bekerja di sana ( I hope), tapi sampai sekarang pun juga tidak kesampaian.

Dia juga mengantarku untuk pergi ke Monas. Kalo tempat ini mah wajib bagi pendatang. Kalo belum mengunjungi Monumen Nasional ini serasa belum mengunjungi Jakarta. Aku mampir juga ke Istiqlal, walau hanya berpotret di depan papan namanya doank.

Selepas itu kukubur dalam-dalam pergi di Jakarta. Apalagi dari 2003 itu aku nyaman sekali tinggal di Pulau Dewata. Bahkan sampai kuliahku selesai, aku tetap tinggal di sana. Someday, i'll build home in Ubud or somewhere in Bali. One of the beautiful and peacefull places in the world. Halahhh..

Sampe pada November 2008, aku ditawari untuk bekerja di salah satu koran nasional. Memang masih baru, tapi akan ekspansi ke Bali. Aku sih cuma lihat iklannya di televisi. Kayaknya sih menarik. Apalagi sesuai dengan visiku, Inspirasi Cerdas.

Bekerja di mingguan dan harian, kurasa bener-bener beda. Di sinilah tantangan kurasakan begitu kuat. Beda sekali dengan kerjaanku sebelumnya yang hanya berkutat di dunia pertanian, budaya dan sedikit masalah sosial. Di harian, kehidupanku malah berputar 180 derajat.

Dulu, aku sangat anti untuk pergi dugem apalagi ke luar malam untuk hal-hal yang ngga' jelas. Di sini aku dituntut lebih. Mulai menyentuh kehidupan malam, tempat hingga orang-orangnya. Untung saja, ngajiku tetap jalan sehingga bisa mengimbangiku untuk pergi ke dunia maksiat (anggapanku kala itu).

Tapi, secara profesional, pekerjaan itu harus kulakukan dengan baik tanpa harus mengikuti arus mereka. Contoh saja, aku harus mengikuti cerita orang gay, waria, tempat transaksi mereka hingga tanda-tanda dan cara mereka berkenalan. Semua kuketahui dari seorang temenku yang katanya gay juga. Tapi entahlah..bagiku kehidupanku..bagimu kehidupanmu..aku bekerja secara profesional aja.

Sampe suatu saat ada tawaran untuk pergi selama 3 bulan ke Jakarta. Katanya sih training. Sebenarnya sih yang diperlukan wartawan bagian ekonomi. Tapi tidak ada yang mau untuk berangkat. Dengan bismillah, walau aku dulu pernah berjanji untuk tidak datang ke Jakarta lagi, terpaksa aku melanggar janjiku sendiri. Niatku kala itu, aku hanya ingin belajar. Kapan lagi meninggalkan Bali untuk belajar. Toh, hanya tiga bulan. Habis itu aku akan bertemu kalian lagi.

Penawaran kala itu datang tgl 8 Maret 2008. Hanya ada satu hari untuk memikirkan secara matang-matang. Aku pun mengiyakannya. Setelah OK, aku pun mulai menyiapkan semuanya, mulai dari tiket hingga perbekalan pakaian dan semacamnya.

Aku pergi bareng Sahlan, bagian olahraga kala itu. Sebenarnya bagi dia, sudah tidak asing lagi ke Jakarta karena dia pernah bekerja di Jakarta, koran lokal juga tapi punya cabang di ibukota. Aku pikir, tenang saja. Toh ada temannya. Apalagi di sana, ada Andika dan Regina, temen dari Bali yang sama-sama nanti akan dibalikin lagi ke Bali.

Akhirnya tanggal 10 Maret 2008, aku lepas landas dari bandara Ngurah Rai ke Soekarno Hatta Cengkareng naik Adam Air. Sempat was-was, apalagi pesawat ini pernah hilang di Sulawesi. Bahkan penumpangnya hingga kini juga tidak diketemukan, apalagi bangkai pesawatnya. Tapi, Bismillah saja.

Eh, saat mau lepas landas, ada berita di Medan, bahwa roda pesawat Adam Air pecah. Untung semua penumpangnya selamat. Aku sempat khawatir karena pesawat dari Denpasar sempat ditunda keberangkatannya. Fiuuhhhh..aku hanya bisa menghela nafas. Inilah kedua kali aku naik pesawat. Pertama saat ke Jakarta dulu bareng temen naik Merpati, sekarang naik Adam Air yang pernah menghilangkan penumpangnya...Mau gimana lagi, pesawat satu grup ya cuma itu. Tidak bisa ganti yang lain. Karena kalo ganti pesawat, nanti tiketnya tidak bisa diganti.

Akhirnya sampe juga di Jakarta. Aku menginap di tempat Andika, di kawasan Jaksa, tempat yang hampir mirip ama Kuta. Tapi kalah jauh dengan yang di Bali. Terutama bulenya..

Di sini aku kembali menghubungi teman-temanku terutama teman satu blog. Aku menghubungi Syaamil untuk ketemuan di TIM dan mencarikanku kos. Akhirnya kutemukan dia dan kudapatkan kos yang sampai saat ini kutempati di kawasan Salemba. Kos itu merupakan kos teman kerjanya. Alhamdulillah dapat murah, tapi memang cukup jauh dari kantor. Aku harus mengeluarkan ongkos lebih untuk transportnya. Thanks to Syaamil dan anak-anak blog Bukukita. Cuma selama ini yang sering ketemu adalah Syaamil dan Aal doank.(thanks untuk kalian berdua, aku selalu merepotkan kalian). Semoga Allah membalas budi baik kalian..hiks

Hari ini aku ingin mengenang satu tahun menguras tenaga dan pikiran di ibukota:
1. Tidak terbayang bisa ngantor di menara lantai 22. Dasar wong ndeso. Tapi biarlah, dari tingkat 22 bisa ngelihat Monas hingga kota dan Pantai Laut Selatan. Lantas Tanah Abang beserta rentetan gedung tinggi kawasan Thamrin Sudirman.

2. Dua minggu di bagian ekonomi, cukup puyeng juga ngurusi angka yang ga jelas itu. Aku kan ga tahu asal usulnya. Mbulet. Habis itu disuruh mangkal di Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal). Capek deh

3. Jalan-jalan ke Kudus untuk liputan bus canggih, kenalan ama anak Global tapi sekarang sudah lupa namanya. Lalu kenalan ama anak BusMania

4. Disuruh ngelatih anak-anak UNJ tentang media. Padahal aku hanya kenalan di friendster lohh..sampe sekarang hubungan itu tetap terjaga kok

5. Ketemu ama mbak Helvy di UNJ (he..he..anak Bali pindah ke Jakarta mbak)..trus Teh Pipiet di pusat Dokumen Sastra HB Jassin TIM

6. Wawancara ama Melly, Dimas Seto dan Widi AB Three. Untung orangnya enak semua. Habis itu gw ga mau wawancara lagi dengan artis

7. Lantas ngurusi bagian fit, gerakan-gerakan senam di pusat kebugaran. Jadi gw harus muter ke gym dan menemui (kadang) orang lebay..hi..hi..yang paling parah di Celebrity Fitness. Pelatihnya malah dibisikin kalo Teuku Zacky (calonnya Peggy Melati Sukma yang pusiiiing itu) adalah gay. Makin senang aja tuh pelatih. But, who cares with them

8. Liputan sembari menikmati hidangan khas hotel berbintang mulai dari Nikko, JW Marriot, Novotel, Mulia, Melia dan sederet hotel lainnya serta mall-mall yang bikin pusing dengan harganya yang selangit

9. Liputan ke UI Depok, naik bus gratisannya, serasa masih mahasiswa lagi yaaa..
10. Liputan ke Pekalongan, jalan-jalan aja bareng Dinas Kelautan dan Perikanan..Sempat ketinggalan, akhirnya naik kereta sendiri. Untung aja ada temen dari Gatra, jadi ada barengan. He..he..

11. Liputan ke Bandung (2x) bareng Indosat dan Ion. Sambil jalan-jalan ahhh..mampir juga ke biro Bandung. Ketemu Ulum, Nova dan Rahmat di sana

12. Naik kereta kepresidenan (Nusantara)..cuma gerbongnya aja kok. Tapi di dalamnya emang lengkap dan nyaman banget. Isinya lengkap mulai dari tempat tidur, sofa, televisi dan sebagainya

13. Liputan ke Aceh, CSR Samsung. Mampir ke Masjid Baitur Rahman dan sempat sholat di sana walau tidak khusyuk benar karena harus melanjutkan ke perjalanan selanjutnya. Sempat ketemu juga dengan Kak Mardiana dan temannya, dibawakan pula bakpia khas Sabang. Enaknya..Eh, pertama kali naik Garuda (wong ndeso lagi). Kan masuk terminalnya beda banget..

14. Dapat doorprize hape LG, ada radio dan kamera VGAnya. Lumayanlah buat hiburan di kos

15. Dapat doorprize hadiah dari Toshiba, menang lomba tulisan. Gw dapat DVD player. G bs dipake karena ga ada TV. Kasihan...
16. Bisa beli kamera Samsung dengan duit tabungan plus kupon voucher dari Carrefour. Alhamdulillah

17. Seneng deh, satu per satu temenku di Bali kumpul lagi. Ada Fahmi, Pasti, Saiful, Novi, Dede, Indah hingga mbak Wuri

18. Harus disyukuri bisa kenalan ama vendor ama operator. Siapa tahu nanti bisa usaha sendiri bikin dealer di Kediri atau buka cabang di sana. Amiiin

19. Menang lomba Best Write Up Samsung, dapat hape Samsung M3510. Satu bulan kemudian, dicopet di busway...

20. Baru kali ini dan semoga terakhir kalinya, opname Demam Berdarah plus Typus selama 5 hari. Istirahat total hingga 2 minggu. Lumayan liburnya..cuma kambuh lagi satu bulan kemudian, dengan batuk dan muntah-muntah..

21. Hak gw selama 4 bulan dipotong gopek. Gara-gara hal ini gw kesulitan untuk mengatur keuangan gw, akhirnya gw tepar di RS itu

22. Kangen ama rumah euyyy..dua tahun belum pulkam. Udah di ultimatum ama keluarga kalo ultah bulan depan harus balik. Bisa ga ya??

23. Kangen juga ama Bali. Kangen ama makanan di Tukad Melangit ama dekat setra (kuburan) Monang-Maning. Ada tahu campur khas Kediri sih. Trus kangen juga ama temen-temen di sana baik di Tawakkal, Albanna hingga Kampus Unud beserta LDK-nya. Kangen juga ama kos lama, Fajar dan keluarga. Semoga semua sehat-sehat saja. Next time semoga masih bisa ketemu ngajak istri...he..he..

24. Setahun di Jakarta, belum pernah lihat pantai dan bermain di sana, apalagi memegangnya..Fiuhhh..

25. Alhamdulillah masih bisa kirim untuk adik dan keluarga, walau ga banyak, semoga cukup. Maklum lagi nabung baik untuk beli motor, laptop apalagi nikah.

yang ke-26 dan seterusnya, pikir sendiri. Aku juga lagi menghadapi usia 26 nih. Udah apa aja yang aku lakukan ya??kok belum nikah-nikah juga????hiks...

Senin, 09 Februari 2009

Hape Baruku Hilang

"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput (hilang) dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. " (QS Al Hadid-57: 23)
 
Sesaat habis liputan di Senci, aku ingin pulang langsung ke kos dan tidak ingin ke kantor. Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 wib. Tahu sendiri kalo jam segitu, Sudirman-Thamrin dan jalan-jalan gede selalu ramai dipenuhi oleh pekerja kantoran yang ingin pulang. Menunggu hampir satu jam, bus P67 jurusan Blok M-Senen selalu penuh.

Akhirnya aku pilih naik busway, meski harus transit ke sana-ke mari. Aku naik dari halte depan Ratu Plaza. Saat transit di Dukuh Atas, ternyata antrinya luar biasa sampai ke pintu jembatan. Kayaknya jam 7 malam baru bisa masuk bis selanjutnya.Aku pilih melanjutkan lagi ke arah kota dan nanti berencana turun di BI dan langsung naik 937/916 ke arah Kampung Melayu. Dobel sih (ongkosnya), tapi mau gimana lagi. Nah sesaat di halte Sarinah, terasa ada yang menggesek-gesekkan di celanaku. Maklum saja, karena mau turun di halte BI aku langsung mendekat ke pintu ke luar dan tangan kananku memegang pegangan di atas. Pas aku lihat ke bawah, ternyata orang di sebelah menggesekkan tasnya. Aku pikir tidak jadi masalah. Toh, di dalam juga desak-desakan.

Aku masih menyalakan musik di hape kesayanganku, Samsung M3510 melalui headset bluetooth Nokia BH-503. Karena headset tersebut tanpa kabel, aku melenggang begitu saja dengan nyaman. Pas nyampe halte BI dan sampai pintu palangan ke luar, headsetku tiba-tiba mati. Aku pikir hapeku ada masalah, kepencet atau kenapa gitu. Aku cek ke saku celana.Hahhhh???hapeku tidak ada. Mungkin karena saking tipisnya, jadi tak kerasa meski ada yang ngambil. Atau aku kena guna-guna, jd dibikin ga terasa?? au ah..gelap!!

Aku melongok ke jalan, busway yang aku tumpangi tadi terus melenggang. Aku tanya ke petugas tiket busway. "Wah, Mas jadi korban kedua hari ini," kata petugas itu. "Yee...gimana sih, bukannya malah menolong malah ngeles," pikirku. "Trus gimana??"Petugas itu hanya memberikan kartu gratis untuk bisa masuk ke busway berikutnya.

Naas sekali busway selanjutnya kosong sehingga lanjut terus. Otomatis, busway-nya tertinggal dan makin jauh. Baru busway berikutnya, aku bisa masuk.Pas sampe di dalam busway, aku mulai nelfon ke hapeku. Ternyata sudah dimatikan. Aku pikir sudah tidak mungkin ditemukan karena bagaimana mungkin menemukan hape di tengah banyak orang.

Pas nyampe di halte Harmoni, aku sudah linglung. Bagaimana mencarinya??Ya sudah deh, aku relakan saja. Aku anggap semoga menjadi amalku saja. Mungkin saja ini teguran kepadaku karena aku jarang beramal. Kalau lihat ayat di atas, aku jadi lega. Jadi kita diingatkan agar tidak terlalu bersedih saat orang atau barang yang kita sayangi hilang. Begitu sebaliknya, tidak terlalu gembira saat ada rejeki lebih diberikan kepadamu. Yaa..hapeku..baru sebulan aku mengenalmu. Semoga aku mendapat ganti dirimu yang lebih baik lagi (apalagi gratis lagi).

Seminggu sesudah kejadian itu, narasumberku mulai menghubungiku lagi (maklum aku baru saja lapor ke XL Center bahwa kartuku hilang seminggu setelah kejadian).

"Kok dihubungi ga bisa??" tanya seorang narasumberku.
"Hape saya hilang mbak?"jawabku lemas.
"Lho..hape yang saya beri itu?" tanya wanita diseberang telfon itu makin gemas.
"Iya mbak," jawabku sambil menunduk.

Tahu ga siapa yang menelfonku itu? dia Ellie, PR ARC dari Samsung yang memberikan hape itu sebagai hadiah pemenang juara I Best Write Up Samsung dan sebagai hadiah sehabis opname DB-ku.

Sabtu, 31 Januari 2009

Opname DB Pertama Kali

Januari ini menjadi nasib sial bagiku. Apa pasal?? selama lima hari aku harus menginap di rumah sakit (opname) karena terserang nyamuk Aedes Aegepty. Tahu kan?? yap, nyamuk demam berdarah.

Peristiwa itu menjadi sejarah bagiku karena baru pertama kali opname. Sebenarnya saat cek awal cuma gejala typus. Tapi, kata dokter klinik itu, kalau panasnya tidak turun mohon segera cek up ke rumah sakit.
Ternyata benar, panasnya tidak turun walau aku masih kuat untuk berjalan. Panas hanya terjadi waktu malam terutama mulai dari jam 12 malam hingga pagi. Itu membuatku tidak bisa tidur.

Sebenarnya gejala awalnya adalah pusing dan demam (istilah jawa-nya meriang). Aku hampir tiap hari minum Tolak Angin, berharap masuk anginnya (pikirku) segera hengkang. Ternyata salah, penyakit yang kusangka masuk angin itu malah merembet ke yang lain, yaitu pusing, mual, demam, capek-capek hingga muntah. Alhasil, temanku (Lili, yang duduk bersebelahan dengan meja kerjaku) memaksaku untuk periksa. Jangan-jangan penyakit akut...

Itu terjadi menjelang deadline gadget (tgl 6 Januari) jam 3 sore. Aku udah sempoyongan. Lily memaksaku untuk ke klinik dekat kantor. Dokter memvonis typus karena kecapekan. Maklum aja menjelang akhir tahun, liputan menyerang tanpa ampun. Bahkan sehari sampe empat liputan dan tidak ada yg membantu. Alhasil, habis liputan aku langsung pulang. Ngetik kapan aja deh, kalo senggang..

Begitulah ritme kuli tinta. Ditambah lagi jadwal makan yang ga tetap. Tergantung undangan...(he..he..). Itu baru makan agak bergizi..maklum makannya kan minimal di cafe atau hotel berbintang, minimal bintang empat...(harus banyak bersyukur deh)..

Selepas ngetik gadget, ku abaikan telefon dari redaktur. Entah kekurangan tulisan atau apa, terserah. I dont care..Serasa kepalaku malah kayak ditusuk pedang. Silih berganti...
"Mas, Didik lagi di klinik. Pingsan. Nih aku yang nganter ke klinik sebelah," kata Lili menjawab pertanyaan dari hape Fren-ku. Sontak redakturku diam saja.

Selepas periksa, aku langsung diantar pake mobil kantor untuk pulang ke kos di daerah Salemba. Dua hari berikutnya, aku tidak masuk. Hingga tgl 9, teman-teman Lifestyle (kebetulan desk-ku Lifestyle) datang ke kos untuk menjemputku dan mengantarku ke rumah sakit.

Semua urusan sudah diurus. Termasuk asuransi. Maklum bagi wartawan, minimal harus satu tahun bekerja baru dapat asuransi jiwa. Di kantor menganut Asuransi Sinar Mas. Cuma karena aku baru saja beberapa hari melewati masa satu tahun, asuransinya belum turun. Kantor akan membantu membayar semua biaya opname.
Alhasil, dengan ogah-ogahan ku masuk mobil kantor diiringi teman-teman. Ada Yohana, Inda, Novi, Ita, Sari, Mamak sampe Kelmi dengan sopir Pak Agus. Mereka merujukku ke RSCM, dekat kos. Itu merupakan RS pilihan kantor. G tahu kenapa harus di situ. Padahal, Bu Kos sudah memperingatkan jangan dibawa ke situ. Tapi mo gimana lagi, tanggungan cuma berlaku di RSCM...

Tidak sampe 10 menit, kita nyampe melewati kamar mayat yang membelah gang sempit dari kosku menuju RSCM. Kuterangkan di sinilah awal cerita Suster Ngesot..Semua pada nengok, jembatan yang menghubungkan antara RS dengan kamar mayat itu. Sereeemmmm..

Sesampai di RS, kita langsung masuk dan diperiksa oleh suster. Lantas disuruh berbaring di tempat tidur dorong dan dibawa ke sebuah ruangan. Namun apesnya semua ruangan penuh. Alhasil, aku ditaruh di lorong-lorong kamar yang sudah penuh dengan pasien. Macem-macemlah.

Ternyata sampe se-jam, aku juga belum diapa-apakan oleh dokter, apalagi suster. Cuma ada gelang berisi nama pertanda aku sebagai pasien RS tersebut. Teman yang lain masih mengurus pendaftaran hingga segala macamnya..

Selama sejam itu pula, aku harus terima terbaring di situ. Menyaksikan orang mengerang, menangis hingga menjerit histeris. Ternyata ada orang tua yang meninggal dan anaknya histeris hingga satu lorong kedengaran semua dan menuju kamar orang itu. Tidak jelas mereka sakit apa. I dont care, pikirku bagaimana aku harus ditangani segera.

Ternyata teman-teman punya inisitif untuk keluar dari RSCM. Bagaimana tidak, selama sejam, aku tidak diapa-apakan. Apalagi jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Kan tidak mungkin membiarkan teman-teman menjadi kelelawar malam walau kerja biasanya selalu ngalong. Kan mereka butuh istirahat juga...
Aku langsung loncat dari tempat tidur itu. Untung aku masih kuat berjalan. Panas belum menjalar di seluruh tubuh. Tiba-tiba administrasi RSCM berteriak,"Mas, ga bisa keluar begitu saja,"teriak admin itu.
Kelmi yang mengurus administrasiku tak kalah lantang berteriak
,"Enak saja, temanku sudah satu jam tidak diapa-apakan. Nanti kalau ada apa-apa, siapa yang tanggung????" jawab Kelmi (Helmi Firdaus) ketus.

"Pokoknya g bisa Mas. Harus tanda tangan surat pernyataan keluar dulu," terang petugas itu masih dengan sungutnya..

"Ga perlu...ayo cabut,"Kelmi menunjukkan kartu pers sembari mengajak teman-teman keluar RSCM. Petugas itu terdiam.

Kita menyewa taksi dan segera meluncur ke RS. Thamrin Internasional. Tidak jauh pula dari kosku. Bahkan lebih dekat lagi. Maklum saja, di sekitar Kampus UI Salemba berhamburan RS mulai dari pemerintah hingga swasta. Ada RSCM, Thamrin, Santa Carolus dan lain-lain.

Tiba pukul 23.30, petugas RS Thamrin langsung cekatan. Maklum aku langsung dimasukkan ke UGD. Cuma ada satu pasien di situ dan tidak sakit serius. Setelah diperiksa sejenak, aku disuruh Rontgen. Aku disuruh buka baju dan disuruh menatap sebuah alat. Tak lama kemudian diagnosa petugas dikeluarkan dan mengatakan,"Mas, ini bukan typus. Mas kena demam berdarah. Sehingga Mas harus opname di sini," tegas petugas itu. Aku pun hanya lemas.

Aku dibawa dengan kursi roda menuju lantai lima. Sepanjang perjalanan menuju lantai lima melalui lift, teman-teman berfoto ria. Aku pun tak kalah action. Petugasnyapun hanya geleng-geleng dan tersenyum. Mungkin dalam hati hanya berujar," Ini sakit kok malah foto-fotoan kayak orang kawinan. Rame banget dan sempat membikin gaduh suasana RS."

Aku menempati kamar 517 dan aku pilih tempat tidur nomor 1. Paling pojok. Di situ ada 6 bed tapi cuma terisi satu pasien. Ternyata dia DB juga. Tapi sudah 6 hari di situ. Mungkin besok dia sudah bisa pulang.
Akhirnya aku harus opname...selama 5 hari..Di situ aku harus tersiksa kena infus & sudah berganti berapa botol. Mungkin lebih dari 15 botol dalam 5 hari itu. Apalagi karena bengkak, tempat selang infus itu harus berganti tempat tiga kali di tangan kanan-kiriku...Waduuuhhh..sakit sih ga, tapi tersiksa. Apalagi kalo harus ke kamar mandi..

Tersiksanya lagi, aku pernah BAB tanpa sengaja di bed. Ceritanya aku ingin kentut, tahunya yang keluar malah BAB cair. Wiiiiihhhhh...

Yang menderita lagi, tiap malam aku g bs tidur gara-gara panas tinggi. Aku baru bisa tidur selepas shubuh dan itu selepas disuntik dan minum obat ( g th namanya). Baru bangun jam 9 atau 10 pagi...
Uniknya, pelayanan mereka (RS Thamrin) seperti hotel berbintang. Minimal mulai dari petugas Office boy hingga cleaning service bahkan sampe pengantar makanan. Kalo kita butuh sesuatu, tinggal pencet tombol dekat bed.

Padahal, harga kamar di sini cuma Rp100ribu. Beda tipis ama RSCM yang Rp 94ribu. Di sini sudah termasuk makan 3 kali dan snack siang 1 kali. Yummy...kita pun bebas memilih makanan sesuai menu hari ini. Waaaahh, andaikan aku tidak sakit, pasti makanan itu sudah langsung masuk perut. Standar gizi lah. Tapi apa jadinya kalo sakit, makan setengah piring aja sudah untung. Mual melulu....

Apalagi aku sampe tiga bulan belum boleh makan asam dan pedas. Lambungku belum sehat (kena typus) kemarin. Jd hrs ekstra hati-hati terhadap makanan.

Tiap hari, teman-teman kantor bergantian jaga aku. Terima kasih ya...Apalagi mereka sudah bawa oleh-oleh yang tentunya tidak bisa langsung termakan semua olehku. Mulai dari anak Internasional yaitu Muhammad Syarifuddin, Andika Hendra Mustaqim, (thanks udah nyuciin celanaku), Muhammad Ismail. Anak news yaitu Pasti Liberty Mapappa dan Maya Sofia. Anak Ekonomi, Meutia Rahmi. Serta anak olahraga (Esa, thanks sprei Juventusnya), meski aku g suka sepak bola, tapi lumayan buat ganti spreiku yg mau ku laundry. Capek buat cuci sendiri, 2 tanganku msh gemetar...karena infus..
 
Lalu buat temenku di Okezone spt Devy Lubis, Dede Suryana & Muhammad Syaifullah serta wartawan Republika Indah Wulandari sudah bersedia datang. Thanks atas semua. Termasuk yang sudah kirim sms, thanks semuanya. Tidak dapat ku sebutkan nama kalian di sini satu per satu.

Alhasil, dengan segala upaya dan sholat tahajud..aku berhasil keluar dari sarang nyamuk (eh, salah. sarang pasien) pada tgl 14 Januari. Habis itu rehat ampe 20 Januari dan baru masuk kantor 21 Januari dengan masih sempoyongan (seperti kurang darah gitu). So, aku menghindari pulang malam lebih dari jam 9 malam.
Beruntung selama opname dan rehat itu, aku bisa merasakan istirahat sesungguhnya. Walau setiap waktu orang iklan atau klien yang mengundang acara selalu menelfonku. Disyukuri aja, karena setiap penyakit, pasti ada berkahnya.
Thanks juga buat Agrakom PR, yang udah kasih parcel berisi buah ke kos. Aku sampe kaget, kiriman dari siapa?? perasaan ga pernah aneh-aneh deh..
Semoga aku tak kan pernah opname lagi...