Microsoft membukukan keuntungan sebesar US$ 3,1 miliar pada kuartal yang baru berakhir tahun ini. Padahal tahun lalu sempat tertekan akibat lonjakan biaya dan pemulihan aset dari bisnis ponsel Nokia yang tak kunjung untung.
Namun pendapatan perusahaan pada periode yang sama tahun ini justru merosot dari US$ 22,2 miliar menjadi US$ 20,6 miliar. Penurunan dikontribusikan dari divisi personal computing yang meliputi sistem operasi Windows serta perangkat tablet Surface.
Microsoft yang sempat mengakuisisi divisi ponsel Nokia justru tertekan karena pendapatan dari divisi tersebut anjlok 71 persen. Surface masih naik sembilan persen akibat peluncuran Surface Pro 4 dan Surface Book.
Penjualan pendapatan game menurun sembilan persen di tengah pelemahan penjualan Xbox namun diimbangi keuntungan layanan berlangganan Xbox Live.
Microsoft menyatakan, pendapatan dari mesin pencari naik 54 persen dari tahun lalu dibantu penggunaan Bing, mesin pencari utama untuk Windows 10.
Awal bulan ini, Microsoft akan membutuhkan waktu sedikit lama untuk mengharapkan jumlah unduhan Windows 10 mencapai satu miliar perangkat karena tak ditopang dari divisi ponsel.
Perusahaan telah menetapkan tujuan ambisius mencapai satu miliar perangkat berjalan di Windows 10 tahun ini. Sistem operasi terbaru itu telah dirilis hampir setahun lalu.
Raksasa teknologi AS ini menyatakan, Windows 10 telah digunakan lebih dari 350 juta perangkat bulanan dan menjadi awal terpanas dalam sejarah.
CEO Microsoft Satya Nadella tetap optimistis perusahaan dapat menaikkan bisnis. “Tahun terakhir ini penting bagi kedua transformasi kita sendiri dan bermitra dengan pelanggan. Kami menantang transformasi digital mereka sendiri,” kata Nadella.
“Kami bangga dengan apa yang kami raih dan khususnya bagaimana kita diposisikan untuk pertumbuhan baru.”
Secara keseluruhan, bisnis perusahaan dianggap lebih baik dari perkiraan analis. Jumlah tersebut juga lebih baik apalagi di tengah pelambanan penjualan komputer pribadi.
Di bawah kepemimpinan Nadella, Microsoft berusaha mengurangi ketergantungan pada penjualan perangkat lunak dan meningkatkan perannnya dalam layanan dan komputasi awan (cloud) dengan beberapa kontribusi dari Xbox dan tablet Surface.
Selama kuartal terakhir, Microsoft mendorong pendapatan pada bisnis produktivitas dan bisnis proses yang meliputi Office, software suite yang sebagian besar telah dipindahkan ke cloud internet.
Divisi Intelligent Cloud juga tumbuh yang didorong dari pendapatan Azure, platform Microsoft untuk bisnis komputasi cloud.
Juni lalu, Microsoft mengumumkan akuisisi LinkedIn senilai US$ 26 miliar, terbesar yang pernah dilakukan pada sebuah perusahaan media sosial. Akuisisi diharapkan dapat membantu raksasa teknologi meningkatkan penawaran cloud untuk bisnis.
Sumber: AFP
via didikpurwanto.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar