Senin, 25 Juli 2016

Verizon Beli Yahoo Rp 62,4 Triliun

yahoo-logo

Yahoo telah mengumumkan kesepakatan menjual aset online intinya kepada raksasa telekomunikasi Verizon. Nilai transaksi mencapai US$ 4,8 miliar (sekitar Rp 62,4 triliun).

The New York Times menyatakan, kesepakatan itu mengecualikan kepemilikan saham Yahoo di raksasa online China, Alibaba dan Yahoo Jepang.

Situs berita online Re/Code melaporkan, raksasa telekomunikasi Verizon telah muncul sebagai pembeli utama, kecuali ada perusahaan lain yang mau menawar lebih tinggi lagi.

Kesepakatan ini menandai penurunan dramatis bagi Yahoo setelah 20 tahun berbisnis di ranah online. Padahal saat masa jaya era 2000-an, valuasi aset Yahoo pernah mencapai lebih dari US$ 100 miliar.

Yahoo juga sempat menolak tawaran akuisisi dari Microsoft. Padahal Microsoft menawar Yahoo sekitar US$ 44 miliar (sekitar Rp 572 triliun).

Empat tahun terakhir, CEO Marissa Mayer berusaha merestrukturisasi bisnis Yahoo. Meski Mayer alumni Google, ia belum sanggup membangkitkan kejayaan Yahoo di masa lampau.

Kesepakatan ini memungkinkan Yahoo memisahkan aset utama dari kepemilikan sahamnya di Alibaba yang menyumbang sebagian besar nilai pasar Yahoo sekitar US$ 37 miliar.

Istilah yang tepat untuk akuisisi ini belum jelas. Yahoo menolak mengomentari proses hingga perjanjian definitif.

Namun kesepakatan itu hampir pasti akan mencakup penjualan Yahoo News, Mail, dan layanan online lainnya yang telah digunakan lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia.

Yahoo tetap menjadi kekuatan utama online meski telah tertinggal dari kompetitor, terkait jumlah pengguna dan pencapaian iklan.

Yahoo juga sempat ditawar pendiri Quicken Loans Dan Gilbert yang kebetulan didukung miliarder Warren Buffet.

Namun Verizon tampaknya menjadi kandidat utama karena kemampuannya mengintegrasikan teknologi iklan AOL ke dalam layanan Yahoo.

“Kami tetap percaya Verizon pembeli yang masuk akal untuk menggabungkan dengan AOL, memangkas biaya, dan memanfaatkan data pihak pertama,” kata analis BMO Capital Markets Daniel Salmon.

The Wall Street Journal melaporkan, Verizon akan tetap mempertahankan merek Yahoo secara utuh meski diakuisisi.

Yahoo awal bulan ini melaporkan kerugian kuartalan sekitar US$ 440 juta, sebagian karena pemutihan beberapa nilai aset.

Mayer menolak mengomentari tawaran apapun namun perusahaan akan mengejar reorganisasi pada saat yang sama sekaligus negosiasi dengan penawar.

Yahoo telah berada di bawah tekanan pemegang saham untuk memecah perusahaan dengan membuka nilai kepemilikan sahamnya di Alibaba dan Yahoo Jepang. Hal ini juga sebagai penemuan jalan baru agar valuasi harga yang dijual tidak terlalu rendah.

April lalu, Yahoo menambahkan empat anggota dewan baru, termasuk seorang kepala hedge fund yang telah kritis dari manajemen. Kesepakatan itu dicapai dengan Starboard Value yang telah meluncurkan tawaran mengganti seluruh dewan direksi perusahaan.

Sumber: AFP



via didikpurwanto.com

Tidak ada komentar: