Senin, 26 Oktober 2015

Sepatu Unik Kloom Clogs

DSCF4077[1]

Berwirausaha adalah profesi penuh tantangan. Beberapa orang tak membutuhkan pendidikan tinggi untuk mandiri.

Namun kejelian melihat peluang mendorong Muhamad Ridwan Pristiwana memutuskan menjadi wirausahawan. Ia melihat peluang dari kemenakan yang doyan berbelanja sepatu ke luar negeri.

Ia berpikir mengapa tidak memproduksi sendiri karena beberapa produsen sepatu asing justru memproduksi di Indonesia. Berawal dari kejeliannya tersebut, ia mulai berbisnis memproduksi sepatu mulai 2009.

Ayah dua anak ini memilih bahan baku lokal namun dengan kualitas yang jauh lebih unggul dari produk asing. “Ini untuk mengantisipasi agar produknya tak terkesan murahan meski barang lokal,” katanya.

Ia menilai, produk sepatu yang dibuatnya dirancang secara unik. Misalnya membuat sepatu dengan bahan dasar kayu mahoni, kulit sapi, dan kulit domba. Bahan baku tersebut selama ini jarang dilirik produsen asing atau pun produsen domestik. “Produksi sepatu berbahan dasar kayu sangat jarang di Indonesia, kecuali bakiak (terompah kayu). Ini pengembangan dari bakiak,” ujarnya.

Ternyata sepatu buatannya disukai kemenakan dan teman-temannya. Tahap awal Ridwan memproduksi lima kodi pasang sepatu yang dijual online. Saat ini tren belanja online sedang marak dan ia ingin memanfaatkan peluang tersebut.

Ia menamakan produk sepatunya Kloom Clogs. Bagi yang doyan belanja online, pembeli biasanya turut melihat merek. Ridwan ingin mengesankan produk tersebut seakan produk asing padahal sebenarnya asli produk dalam negeri.

“Saya awalnya menjual di Facebook ternyata responnya luar biasa. Saya langsung mulai menambah jumlah produksi seiring kenaikan jumlah permintaan,” ujarnya.

Ia mengaku menghabiskan uang ratusan juta rupiah sebagai modal usaha. Ia bahkan sempat menjual satu unit rumah dan mobil. “Saya kalau niat sesuatu tidak akan setengah-setengah. Saya akan all out di situ, termasuk urusan modal usaha,” katanya.

Tentunya ia sudah memelajari karakteristik pasar sebelum memutuskan berwirausaha tersebut. Ia juga niat hijrah dari Yogyakarta ke Jakarta. “Keputusan itu saya akui sangat berat tapi saya sudah memutuskan,” katanya.

Akhirnya ia membuka workshop produksi sepatu di di Jalan Lembata 3 SC/7 Sektor 14.6 Nusa Loka BSD City, Tangerang Selatan. Pemilihan lokasi yang dekat Ibu Kota Negara dimaksudkan agar mendekati pasar yang besar.

Di lokasi produksi tersebut, ia mampu merekrut 25 pegawai dari lingkungan sekitar sebagai tenaga ahli. Ia memproduksi sepatu untuk level menengah karena banderol harga mulai Rp 250 ribu.

Khusus sandal jepit setinggi 5 cm atau 7 cm dibanderol Rp 250-450 ribu. Sepatu high heels dipatok Rp 850 ribu-Rp 1,2 juta dengan tinggi 14 cm. “Terbukti kini omzet saya mencapai Rp 200 juta per bulan,” katanya.

DSCF4081[1]

Jari Pernah Terputus

Menjalani usaha dengan omzet ratusan juta rupiah per bulan tentu tidak mudah. Pasang surut usaha tentu dirasakan Ridwan, bahkan hingga jarinya pernah terputus.

Namun pria kelahiran Pandeglang 39 tahun lalu ini tidak pernah menganggap sebuah musibah sebagai kerugian melainkan diserap sebagai pembelajaran. Prinsip hidupnya itu dipegang teguh sejak awal memulai usaha hingga sukses seperti sekarang.

“Makanya saya pakai filosofi warna hitam putih. Setiap ada masalah pasti selalu ada solusinya. Bila ada hitam selalu ada putih. Hidup akan terus seperti itu,” katanya.

Dalam sebuah usaha tentu ia mengalami kendala. Misalnya cuaca yang sering hujan sehingga menyulitkan sepatu untuk dikeringkan. Pengeringan kulit pun menjadi tidak maksimal bahkan finishing kerap terbengkalai menunggu matahari muncul dan memberi harapan.  “Kendala itu bukan sebuah alasan keterpurukan, tapi justru membangkitkan semangat,” kata dia.

Kesuksesan Kloom Clogs merupakan bukti nyata dari keteguhan usaha dan hati Ridwan. Usaha yang dijalaninya sebagai hobi ini berjalan dengan baik tanpa keluhan dan lalai. Ia lebih memilih banyak bersyukur agar terus mendapat berkah.

“Dengan segala hal yang saya yakini, kalau dengan berdoa dan bersyukur, bisnis ini semakin berkah dan menyenangkan,” ujarnya.

Dia berharap, ke depan usahanya terus berkembang hingga mampu menembus pasar ekspor dan mampu bersaing dengan produk luar. Meski dikerjakan home industry dan hand made, produk sepatu Ridwan telah mendapat penghargaan pada 2013 sebagai produk terunik dari Pemerintah Swedia, Pemenang Stand Terunik pada pameran di Kementerian Perindustrian 2013, dan penghargaan disain sepatu terunik dari Kementerian Perindustrian pada 2014.

DSCF4090[1]

Nama : Muhamad Ridwan Pristiwana

Tempat, tanggal lahir : Pandeglang 14 Agustus 1976

Pendidikan akhir: Sekolah Menengah Atas (SMA)

Alamat workshop : Jalan Lembata 3 SC/7 Sektor 14.6 Nusa Loka BSD City, Tangerang Selatan.

Status : Ayah dua anak

Nomor Telepon : 085714149133

Email : kloomers@gmail.com

Instagram : @kloomclogshop



via didikpurwanto.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar