Rabu, 07 Oktober 2015

Samsung Tertekan Ponsel China

Courtesy: DigitalTrends

Courtesy: DigitalTrends

Pangsa pasar ponsel global Samsung Electronics Co Ltd semakin tertekan, khususnya ponsel dari China. Samsung dinilai perlu gencar merilis produk yang sesuai keinginan konsumen.

Hingga kuartal II-2015, pangsa pasar ponselnya menjadi 21,9 persen dari periode yang sama tahun lalu 26,2 persen. Pangsa pasar ponselnya semakin tertekan, khususnya ponsel dari China, seperti Huawei, Lenovo, dan Xiaomi, berdasarkan riset Gartner.

Dari global, Apple yang hanya memiliki iPhone justru semakin menggebrak pasar dengan kenaikan pangsa pasar mencapai 14,9 persen di kuartal II-2015.

Worldwide Smartphone Sales to End Users by Vendor in 1Q15 (Thousands of Units)

Company

1Q15

Units

1Q15 Market Share (%)

1Q14

Units

1Q14 Market Share (%)

Samsung

81,123

24.2

85,507

30.4

Apple

60,177

17.9

43,062

15.3

Lenovo*

18,888

5.6

16,721

5.9

Huawei

18,102

5.4

13,450

4.8

LG Electronics

15,428

4.6

11,200

4.0

Others

142,335.6

42.4

111,697.8

39.7

Total

336,054.4

100.0

281,636.8

100.0

Source: Gartner (May 2015)

Pada kuartal III-2015, Samsung memerkirakan laba operasi naik 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 7,3 triliun won (US$ 6,3 miliar). Nilai tersebut lebih tinggi dari 30 analis Reuters yang memprediksi kenaikan hanya menjadi 6,7 triliun won.

“Ada kekhawatiran pendapatan keseluruhan menurun karena keuntungan ponsel melemah, tapi kini Samsung memiliki kapasitas menahan pelemahan dari bisnis mobile,” kata analis IBK Securities Lee Seung-woo.

Sahamnya melonjak 8,7 persen, persentase kenaikan harian terbesar sejak tujuh tahun terakhir. Namun saham tetap turun 5,7 persen tahun ini.

Produsen ponsel terbesar di dunia ini masih terdongkrak dari bisnis memori chip yang mengontribusikan kenaikan 7,5 persen. Depresiasi 12 persen won mendorong kenaikan pendapatan pada kuartal III.

Analis Dongbu Securities Yoo Eui-hyung memerkirakan, pelemahan won mendongkrak laba operasional Samsung sekitar 300 miliar won.

Di sisi lain, pendapatan juga meningkat karena Samsung merilis ponsel premium berlayar lebar dan berbahan metal serta kaca, seperti Galaxy Note5. Samsung pun akan memangkas harga ponsel Galaxy S6 sekitar 124.300 won mulai Kamis. Hal itu sebagai langkah meningkatkan volume penjualan. Namun Samsung menolak berkomentar terkait pemangkasan harga.

Pengelola dana HDC Asset Management Park Jung-hoon mengatakan, laba operasional kuartal IV kemungkinan akan lebih baik karena penjualan ponsel diperkirakan meningkat, seiring liburan akhir tahun.

Sumber: Reuters



via didikpurwanto.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar