Minggu, 18 Mei 2008

Ketoprak Kwitang

Abis sholat dhuhur, perut terasa lapar banget. Jadi inget ama Aal & Syaamil pas kopdar dulu. Terlebih Aal yang nraktir kita-kita makan ketoprak di pinggir jalan depan TB. Walisongo & Masjid Al A'raf Kwitang.

Habis makan, gue iseng berujar ama tukang ketoprak. "Koq sepi banget bang??tanyaku. Eh, ga nyangka tukang ketoprak itu ngobrol panjang lebar ampe ashar tiba.

Dia orang Magelang, udah 15 tahun berjualan ketoprak. Trus dia cerita tentang istri & ketiga anak perempuannya di desa. Istrinya merupakan teman kerja saat menajdi buruh di sebuah toko tahun 1992 di Jakarta bersama orang Cina. Untung banget, cukong tersebut baik banget. Mulai dari meminjami uang untuk resepsi nikah, biaya pengobatan mertua hingga kado pernikahan.

Bapak tsb kenal dengan Nur (nama istrinya) cukup kenal saja. Saat menjelang lebaran tahun 1992, bapak yang aku tidak menanyakannya tsb mengajak untuk pulang bersama. Namanya wong ndeso, jadi sama-sama merantau untuk pulkam saat lebaran, enaknya barengan. Waktu itu, bapak tsb menemani hingga ke rumah Nur di Purwokerto. Nginep semalam, bapak yg pede aja tsb ditanya ama keluarga Nur.

"Kamu ini siapa-nya Nur,teman atau apa?

"Sudah berapa lama kenal?

"Rumahmu mana?

dan sederet pertanyaan yg bikin gelagapan.

Sontak saja bapak tsb hanya terdiam & mengaku hanya teman kerja saja. Lantas, keluarga yg sudah suka dengan bapak tsb malah meminta keluarganya untuk meminang Nur. Gubrak!! kenal baru seminggu malah disuruh ngelamar. Alhasil, dalam waktu tiga bulan kemudian mereka menikah dengan uang pinjaman 5juta dari cukong tsb.

Rekan kerja mulai dari tukang koran, penyapu jalanan, tukang bakso hingga cukong tsb memberi kado perlengakapan rumah tangga. Hingga bapak Ketoprak tsb & Nur hanya datang membawa badan saja. So sweet!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar