Museum
Kartun pertama di Asia Tenggara kini hadir di Kuta. Jadi bagi Anda yang
suka kartun dan sedang ada di Bali, tidak ada salahnya berkunjung ke
museum ini.
Museum
kartun pertama di Indonesia dan juga di Asia Tenggara ini terletak di
Jalan Sunset Road, Kuta, bali. Menempati lahan seluas 1600 meter
persegi, museum ini memajang sekitar 200 karya kartun dari puluhan
kartunis Indonesia.
Dengan
membayar tiket masuk sebesar Rp. 20 ribu, di museum ini para pengunjung
dapat melihat aneka jenis kartun karya beberapa kartunis seperti
Pramono R Pramoedjo, GM Sudarta, Dwi Koendoro, Jango Paramartha, hingga
beberapa kartunis muda bertalenta tinggi lainnya.
Kartun
yang dipajang amat bervariasi. Tema yang dipilih pun beragam, mulai
yang bertema ringan hingga bertema serius seperti pemberantasan korupsi,
illegal loging, hingga kartun bom bali satu. “Kartunnya bagus-bagus dan
bervariasi. Meski lucu-lucu, apa yang ingin disampaikan kartunis sudah
mengena,” kata Arum, salah seorang pengunjung museum kartun.
Selain
menampilkan aneka peristiwa sejarah Indonesia dalam bentuk kartun, di
museum ini para pengunjung juga dapat melihat aneka kartun para tokoh di
Indonesia mulai presiden pertama Indonesia Soekarno, mantan presiden
Soeharto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga tokoh perjuangan
hak buruh, Marsinah.
Selain
para tokoh dalam negeri, di museum ini juga dapat dilihat kartun para
tokoh dunia mulai Osama Bin Laden, Aung San Su Kyi, presiden Amerika
Serikat yang doyan perang George Bush, pemimpin Libya Mohamar Khadafi,
hingga mantan presiden Irak Saddam Husein. “Secara umum, kartun yang
dipajang di museum ini menceritakan perjalanan sejarah kartun di
Indonesia dan peran kartunis serta karyanya dalam sejarah bangsa
Indonesia dan juga dunia. Selain itu, karya yang ditampilkan juga
menampilkan kehidupan kreatif para kartunis,” jelas Dewan Kartun Museum
Kartun Indonesia, Pramono Pramoedjo. “Tujuan yang ingin kita capai dari
pendirian museum ini adalah agar kartunis dan karyanya bisa sejajar
dengan pelukis dan karya lukisnya. Karya kartun tidak kalah pentingnya
dengan karya lukis,” tambah Pramono seperti dikutip dari sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar