Tadi
pas jam makan siang gw mampir di depan kantor BIMANTARA. Letaknya di
bawah rel kereta api (atau kereta apa ya??). Aq makan soto betawi tuh.
Penasaran karena belum pernah mencoba. Kita berlima bareng Andika,
Sahlan, Regina & Nopiyanti (wartawan Nusa Bali, kontributor di Jkt).
Pas dah nyoba, koq gt ya rasanya??
Sebenarnya
enak banget karena ada daging kambingnya. Cuma santan yang menjadi
kuahx terlalu pecah. Pasti ngaduknya kurang rata. Akibatnya minyak yg
ada di daging loncat ke kuah. Ini menyebabkan kuah jadi penuh kaldu /
berminyak. jadi eneg. Sumpah, pas setengah main, gw rasanya mau muntah.
Untung bisa ditahan. Jadi g sampe malu2 in temen.
Trus
malamnya main ke Atrium. Kebetulan diajak temen (Indri & Mutia)
makan di Chicken Story (bener ga ya) di lantai berapa ya (4 atau 6 gt)
ga sempat ngitung. Kita makan combo. Ada ayam paha dengan tambahan tahu
kentang. Yg enak sambelnya bo.Nendang banget!! Trus kita jg cerita
tentang kantor & kerjaan. Cukup lama di situ sampe mo tutup.
Pas kita pingin cari peta di Gunung Agung, ada petugas yg kutanya," di mana tempat peta??tanyaku.
"Peta mana Mas? jawab petugas.
"Jakarta," kilahku. Si petugas mengernyitkan dahi. Lha ini kan Jakarta, knp harus cari peta JKT? mungkin pikirnya gt.
Cuek aja, aku kebetulan blank di jkt. Jd perlu peta biar bisa jalan2.
Akhirnya
kita pulang dengan naik Blue Bird. Padahal kita berangkat cuma habis
7rb, masak pulangnya kita bisa habis 23rb. Dengan taxi yg berbeda sih.
Wualah..koq susah banget ya hidup di Jkt. Belum lagi macet. Jalanan
busway dipakai untuk kendaraan lain. Gmn sih??? bukannya busway dibuat
untuk mengurangi kemacetan lalin & bisa mengurangi pemakaian
kendaraan pribadi serta beralih ke alat transportasi umum??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar