Meski
banyak yang mencap komunitas break dance urakan, namun mereka sangat
komitmen terhadap kesehatan. Kepedulian tersebut diungkapkan dengan
enggan (tidak boleh) merokok dan narkoba.
Chris
(25), bule asal Belanda yang menyambangi Bali Breaking Dance sungguh
terpesona melihat semangat B Boy (Breaker Boy) Bali. Namun sejak awal
kedatangannya ke Bali, bule yang bernama lengkap Christopher tersebut
sangat anti terhadap dunia rokok dan narkoba. “Rokok dan narkoba sangat
tidak baik untuk kesehatan,” ujarnya yang sedikit belepotan dalam
berbahasa Inggris.
Menurutnya,
rokok akan menyebabkan pernafasan terganggu. Jika pernafasan terganggu,
permainan break dance pun akan tidak bagus. Nafas akan terengah-engah
dan mudah capek. “Dunia break dance menuntut B Boy harus memiliki
stamina yang bagus. Sedikit pun gangguan tubuh tentu akan mengurangi
semangat B Boy,” tegur B Boy Chris.
Senada
dengan B Boy Chris, B Boy Koruyun (23) asal Rusia juga menyatakan hal
yang sama. Rokok dan narkoba harus sama-sama dijauhi, bukan hanya untuk
komunitas B Boy tapi untuk kita semua. “Namun ada sedikit kelonggaran
boleh untuk minum alkohol selepas kompetisi,” jawab Koruyun yang selalu
datang ke komunitas Bali Breaking saat ke Bali.
Dunia
rokok, narkoba dan minuman keras, lanjutnya meski menimbulkan inspirasi
tersendiri bagi B Boy akan dianjurkan untuk segera menjauhinya. Kondisi
latihan yang monoton lantas diselingi dengan dunia rokok, narkoba dan
minuman keras akan membawa dampak buruk tak hanya bagi diri sendiri
bahkan bagi komunitasnya. “Jika ketahuan B Boy mengonsumsi rokok,
narkoba dan minuman keras selama latihan dan dalam kehidupan
sehari-hari, boleh keluar sekarang juga,” katanya mengancam tegas.
Cewek Bikin Konsentrasi Bubar
Latihan
tanpa ditemani pacar tentu bikin hati tak tenang. Apalagi kalau
kebetulan ada janjian sepulang latihan. Tapi menurut Kevin (15)
memboyong cewek dalam latihan malah akan membuat konsentrasi bubar. “Aku
pernah bawa cewekku saat latihan, ternyata dia minta macam-macam. Malah
bikin ribet. Minta inilah, itulah, temenin ke café lah, ada saja
permintaannya,” keluh Kevin yang disapa B Boy VNZ.
Membawa
pacar saat latihan atau saat kompetisi bagi sebagian B Boy memang
wajar. Namun kebanyakan B Boy malah sengaja meninggalkan atau sengaja
tidak membawa serta pacar karena membuat ribet. “Pikir kondisi sendiri
mau latihan atau kompetisi saja sudah ribet apalagi mengurus orang lain,
meski dia pacar kita,” jelasnya.
Pemanasan Cukup Push Up
Sebelum
memulai latihan, B Boy dianjurkan melakukan pemanasan. Tak harus yang
lama tapi harus berkualitas dan bisa melatih otot tubuh keseluruhan yang
berkaitan dengan permainan break dance. Biasanya pemanasan cukup dengan
push up, sit up atau pemanasan biasa layaknya olah raga lainnya. “Olah
raga atau pemanasan dengan menggunakan barbel sebelum latihan harus
sangat dihindari. Latihan tersebut justru akan membuat kaku otot tangan
kita,” sergah David yang kram saat latihan selepas menggunakan barbel.
Untuk
menghindari kesalahan dalam latihan atau kompetisi, B Boy selalu
mengadakan pertemuan rutin. Istilahnya open circle. Biasanya B Boy akan
mengadakan open circle di mall, lapangan terbuka atau aula. Tempat
nongkrong yang biasa dikunjungi bagi B Boy saat akhir pekan adalah
Discovery Shopping Mall Centro di kawasan jalan Dewi Sartika Kuta.
Pertemuan dilakukan pada pukul 8 hingga 11 malam.
Tak
hanya berbagi keluh kesah, B Boy juga mengadakan sharing ilmu atau ide
teknik dance terbaru. Bahkan tak segan pula memerlihatkan video terbaru
dari B Boy seantero jagat terutama melalui temannya, B Boy Chris, B Boy
Koruyun atau B Boy lainnya yang kebetulan ada di Bali dan ketemu
komunitas Bali Breaking di Centro.
Aksesoris Simple
Masalah
aksesoris biasanya memerlukan perhatian khusus bagi semua orang. Namun
bagi B Boy malah membuat sederhana dalam pemilihan aksesoris yang akan
dikenakan sewaktu latihan maupun kompetisi.
Aksesoris
atau perlengkapan yang wajib ada adalah sepatu kets yang ringan dan
mudah dibuat freestyle, kaos oblong dan celana pendek (baik dari jenis
kain maupun parasut). Aksesoris di luar itu diperbolehkan asal tidak
mengganggu permainan. Bagi Kevin, celana panjang juga boleh asal tidak
ribet saat dipakai. Begitupun topi biasa atau topi pets, kupluk, hand
band, anting, jaket dan sebagainya. “Aksesori kan hanya tambahan, jadi
boleh dipakai asal tidak membuat ribet. Toh yang dinilai juga gayanya
bukan aksesorisnya,” jawab Kevin.
Penilaian
Dalam
kompetisi Break Dance, B Boy dituntut untuk bisa melakukan semua jenis
maneuver atau jenis tarian yang dikreasi seasli mungkin. Menurut Chris,
kriteria penilaian B Boy terletak pada kekompakan (saat main bersama),
orisinalitas (keaslian teknik), maupun power move (kecepatan bergerak
disesuaikan dengan irama dan teknik kekuatan dalam bergerak).
Kompetisi
yang sering dilombakan adalah Battle Team (anggota terbatas) dan Battle
Crew (anggota tak terbatas). Selain itu ada juga kompetisi Seven to
Smoke (11 orang), Battle Foot Walk (freestyle individu), Battle Top Rock
(freestyle individu), dan Battle Power Move (freestyle individu). Ada
juga kompetisi satu lawan satu, dua lawan dua dan three on three (tiga
lawan tiga) antar tim.
Menjadi
B Boy juga bisa menjadi tumpuan hidup perekonomian. Bagi David, job
sering datang menghampiri saat ada pesta ataupun kegiatan lembaga.
“Pernah saya dikontrak untuk main di 12 SMA oleh sebuah radio, fee nya
lumayanlah, bisa nambah uang saku. Ortu juga sangat mendukung terlebih
saat mendapat piala atau piagam penghargaan,” seru David asal Bima.