Jaringan televisi olahraga ESPN yang menjadi anak usaha Walt Disney Co membukukan penurunan laba kuartalan kuartal pertama tahun fiskal. Investor khawatir sehingga memicu saham perusahaan turun 3,5 persen menjadi US$ 89,21 per saham.
Jaringan media unit yang meliputi ESPN, Disney Channel, dan ABC mencatat penurunan pendapatan operasional 5,6 persen menjadi US$ 1,41 miliar. Pelemahan dipicu kenaikan biaya pemrograman dan penurunan jumlah pelanggan ESPN meski diimbangi kenaikan pendapatan iklan.
CEO Disney Bob Iger masih percaya kinerja televisi jejaringnya meski pengguna muda kini enggan membayar layanan televisi berbayar.
“Olahraga terlalu populer. Gagasan yang menyatakan layanan televisi olahraga akan hancur itu terlalu konyol,” kata Iger.
“Kami sangat berharap jaringan media kami, termasuk ESPN masih memberikan pertumbuhan laba, khususnya dari iklan yang melebihi pengeluaran.”
Analis Evercore ISI Vijay Jayant khawatir kinerja ESPN makin melemahkan Disney karena pelanggan telah meninggalkan layanan televisi berbayar. “Tidak semua orang menggemari olahraga dan bersedia membayar tayangan olahraga,” katanya.
Kinerja ESPN tertolong film Star Wars:Force Awaken yang diproduksi Walt Disney setelah membeli Lucasfilm pada 2012. Pendapatan film telah menopang bisnis studio meningkat hampir dua kali lipat menjadi US$ 1,01 miliar.
Disneyland juga mampu mencatatkan kenaikan pendapatan operasional dari taman dan unit resort sebesar 22 persen menjadi US$ 981 juta.
Laba Walt Disney mencapai US$ 2,88 miliar, rekor tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan naik 13,8 persen menjadi US$ 15,24 miliar pada kuartal yang berakhir 2 Januari 2016, mengalahkan prediksi analis US$ 14,75 miliar.
Sumber: Reuters
via didikpurwanto.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar