Sabtu, 27 Februari 2016

Mengubah Perspektif Negatif Pertambangan

Peserta Newmont Bootcamp di tambang Batu Hijau, Sumbawa Barat. Sumber foto: Lalu Budi

Iseng buka timeline instagram seorang teman, saya menemukan lomba #NewmontBootcamp. Awalnya saya tidak tertarik dengan dunia pertambangan karena selama ini fokus di dunia teknologi, keuangan, dan media sosial.

Namun saya tergelitik dengan lomba tulisan tersebut. PT Newmont Nusa Tenggara selaku penyelenggara lomba hanya mensyaratkan untuk menulis dengan panjang 1.500 karakter tentang dunia pertambangan.

Awalnya, saya sedikit pusing dengan syarat lomba tersebut, hanya 1.000-1.500 karakter? Satu cuitan Twitter saja hanya dibatasi 140 karakter. Bagaimana dengan lomba ini yang hanya membatasi 1.500 karakter? Belum sampai ke inti cerita sudah selesai.

Ah mungkin panitia salah menulis syaratnya. Kemungkinan 1.500 kata. Saat itu saya membuat tulisan pendek namun sudah di atas 3.000 kata. Akhirnya, tulisan tersebut saya pangkas dan tersisa sekitar 1.700 kata.

20 pemenang dari lomba karya tulis ini berkesempatan mengunjungi lokasi tambang Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat selama sembilan hari.

Saat itu belum terpikir mau ngapain saja mengunjungi tambang Newmont di Sumbawa Barat selama itu. Yang terpikir oleh saya, kalau saya menang, apakah saya diizinkan mengikuti #NewmontBootcamp selama itu? Izin empat hari saja sulitnya minta ampun.

Namun saya berpikir, kesempatan tidak datang dua kali. Selama ada peluang saat ini, dan saya mampu, kenapa tidak diambil? Saya pun lantas membuka laman #NewmontBootcamp dan ternyata sudah Batch kelima. Itu berarti sudah empat tahun agenda wisata tambang ini dilakukan.

Dari video presentasi, sepertinya kegiatan #NewmontBootcamp mengasyikkan. Apalagi saya belum pernah datang ke Sumbawa Barat. Kesempatan mengikuti #NewmontBootcamp akan sangat langka sekali, khususnya bagi masyarakat umum.

Urusan menang atau kalah urusan belakangan. Kalau saya sampai dipecat dari kantor karena mengikuti #NewmontBootcamp, semoga rezeki dari Tuhan datang dari sumber lain.

Akhirnya saya memberanikan mengikuti lomba itu. Kebetulan saya mengikuti berita tentang Newmont sejak kasus dengan pemerintah, baik tentang dampak ke lingkungan hingga urusan divestasi saham.

Nah, kebetulan dunia pertambangan sedang diguncang kasus #PapaMintaSaham dari Ketua DPR. Kebetulan lagi, syarat lomba tersebut menulis tulisan tentang “Tambang dan Pengelolaan Lingkungan”. Saya pun iseng menulis tentang keterkaitan tambang dan segala kasus berkaitan dengan dunia pertambangan. Tulisan tersebut bisa disimak di sini.

Alhamdulillah, tulisan tersebut masuk dalam 20 pemenang dari sekitar 500 tulisan yang masuk lomba. Kebetulan saya mengetahui daftar pemenang tersebut dari group WhatsApp Kompasiana. Pengumuman lomba ada di sini.

Otomatis masuk dalam 20 pemenang berkesempatan mengunjungi pabrik tambang Batu Hijau Newmont di Sumbawa Barat. Sampai saat itu, saya belum berani izin ke kantor.

Pemenang dari Jabodetabek pun akhirnya diundang makan siang sambil persiapan #NewmontBootcamp di Oakroom Restaurant, Oakwood Premier Cozmo Mega Kuningan pada 9 Februari 2016.

Screen Shot 2016-02-24 at 19.29.04

Di situ, kami saling berkenalan dengan sesama blogger dan ternyata tidak semua menang dari lomba karya tulis. Ada juga yang menang melalui kuis di Facebook Newmont Nusa Tenggara.

Ternyata pemenangnya berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswi, PNS, fotografer, hingga dosen.

Saat perkenalan dan persiapan #NewmontBootcamp, kami juga bertemu dengan Kepala Komunikasi Korporat PT Newmont Nusa Tenggara, Rubi W Purnomo. Beliau menjelaskan tentang kegiatan #NewmontBootcamp ini dan berani buka-bukaan tentang pertambangan.

Hingga kini, dunia pertambangan selalu dikonotasikan negatif oleh masyarakat, terutama mengeruk kekayaan alam dan sektor industri yang merusak. Pekerjanya pun didominasi asing sehingga warga lokal terpinggirkan.

“Jadi tidak ada bagus-bagusnya dunia tambang, tidak ada maslahatnya,” kata Rubi.

Akhirnya Newmont Nusa Tenggara menggelar survei di sembilan kota pada 2010. Hasilnya, masyarakat beranggapan negatif terhadap pertambangan, bukan hanya bagi Newmont tapi dunia pertambangan seluruh dunia.

Nah, Newmont Nusa Tenggara mengklaim sebagai perusahaan pertambangan yang tidak melakukan perusakan lingkungan dan membantah anggapan negatif masyarakat terhadap dunia pertambangan selama ini. “Menurut kami, pertambangan harus dilakukan secara bertanggung jawab,” ujarnya.

Itulah alasan Newmont mengajak netizen untuk mengunjungi tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat dan membuktikan klaim tersebut.

“Menurut kita, kebaikan kita itu sudah banyak. Tapi kalau kalian di sana menemukan kekurangan atau yang perlu kita perbaiki, segera sampaikan ke kami,” katanya.

Rasanya, pernyataan pak Rubi ini menantang netizen untuk berani bukan-bukaan dunia tambang. Tidak banyak perusahaan yang berani membuka dapurnya karena nanti takut bobroknya terbongkar. Namun Newmont melalui #NewmontBootcamp berani melakukan itu. Salut.

Kita buktikan apakah klaim Newmont sebagai industri pertambangan ramah lingkungan benar adanya. Simak cerita selanjutnya…



via didikpurwanto.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar