Xiaomi diperkirakan gagal mengungguli penjualan Huawei karena diperkirakan hanya mampu menjual ponsel di bawah 80 juta unit sepanjang 2015. Penjualan tersebut sudah direvisi dari target sebelumnya menjual 100 juta unit ponsel.
Lembaga riset Canalys menyatakan, pengiriman ponsel Xiaomi secara domestik, termasuk Mi4 dan seri Redmi turun delapan persen pada kuartal III dibanding periode sama tahun lalu.
IHS, perusahaan riset lainnya memerkirakan pengiriman Xiaomi turun 3,9 persen, hampir tak mampu menggoyahkan penjualan Huawei Technologies Co.
Hingga sembilan bulan pertama di 2015, Xiaomi hanya mampu menjual 53 juta unit ponsel, setengah dari target penjualan semula. Meski mendapat pendanaan dari GIC Pte, All-Stars Investment Ltd dan DST, Xiaomi masih sulit menyaingi produsen lokal, khususnya Huawei yang kini sudah mendapatkan pangsa pasar ketiga di bawah Apple dan Samsung.
“Dengan tambahan modal dari investor, Xiaomi ingin seperti Apple dan mereka tumbuh sangat cepat. Tapi sekarang mereka tidak lagi tumbuh cepat dan tidak sebagus Apple,” kata analis di Sanford C Bernstein di Hong Kong, Alberto Moel.
Untuk mendongkrak penjualan, Xiaomi merilis Redmi Note 3 dengan fitur pemindai sidik jari dan bahan ponsel berupa logam. Harga Redmi Note 2 juga langsung dipangkas.
Pertumbuhan mungkin terjadi di kuartal IV seiring perilisan Redmi Note 3 dan rencana peluncuran Mi5 serta Hari Belanja di China yang biasa terjadi di akhir tahun. “Tapi kami tidak khawatir dengan valuasi. Dari waktu ke waktu, penjualan masih substansial,” kata Managing Partner Investor Xiaomi, GGV Capital di Menlo Park, California, Hans Tung.
“Selama setahun ke depan, itu akan menjadi jelas apa yang Xiaomi lakukan di rumah pintar dan layanan ruang.”
Wakil Presiden Xiaomi Hugo Barra menolak mengomentari target pengiriman atau valuasi aset perusahaan.
Sumber: Bloomberg
via didikpurwanto.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar