Senin, 16 November 2015

Akik Cantik Berbalut Tembaga

IMG-20151114-WA0054

Bisnis batu akik akhir-akhir ini lesu seiring penurunan minat beli masyarakat. Lambat laun masyarakat mulai meninggalkan hobi mengoleksi batu akik.

Namun bisnis serupa tapi tak sama dilakukan Oki Octo Yulius. Lelaki keturunan Minang Sumatera Barat ini tetap mencintai batu akik dengan sedikit modifikasi.

Lulusan Sarjana Desain Komunikasi Visual Interstudi ini membuat batu akik menjadi perhiasan yang sedikit mewah. Ia membalut dengan tembaga sehingga tampilan semakin menarik. Kerajinan tersebut dinamakan wire wrapping.

Oki yang memiliki koleksi lebih dari 100 jenis batu itu memulai wire wrapping pada Maret 2015. Ia membuka usaha kios batu akik di Blok M Square.

Ternyata batu akik yang pesonanya kian meredup itu mulai digemari lagi saat batu akik masih jaya atau berharga jutaan rupiah. Penikmatnya pun kini meluas, tak hanya kalangan orangtua saja.

“Sekarang mahasiswa hingga karyawan muda sudah mulai banyak yang cari karena rancangannya menarik dan tidak kuno,” ujar Oki.

Ia sekarang memiliki berbagai macam koleksi perhiasan berbahan dasar batu akik dan permata mulai dari cincin bermata mutiara, gelang batu Onix Kalimantan, anting, hingga kalung batu Bacan.

Harga yang dibanderol pun tergolong murah mulai dari Rp 200 ribu untuk jenis cincin, Rp 50-75 ribu jenis gelang, hingga Rp 1 juta lebih untuk koleksi sesuai tingkat kerumitan desain tembaga.

IMG-20151114-WA0057

Tidak hanya menjual perhiasan jadi, ia pun melayani pemesanan dengan desain rangkai sesuai keinginan pelanggan. Harga yang dipatok untuk merakit batu akik dengan sehelai tembaga mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung tingkat kerumitan.

“Kalau rangkaian sederhana, jasa merakit sekitar Rp 50 ribu. Kalau rumit bisa sampai Rp 150 ribu, tergantung permintaan,” ujarnya.

Untuk memulai usaha ini, Oki sempat mengeluarkan modal sebesar Rp 16 juta, termasuk dengan modal batu akik koleksi pribadinya. Dengan keahliannya, Oki mampu meraup omzet hingga Rp 5 juta per bulan.

Desain pesona batu akik rancangannya ini tidak hanya diminati kolektor dalam negeri. Beberapa pelanggannya merupakan wisatawan mancanegara yang sengaja datang untuk memesan perhiasan batu akik buatannya.

“Harga di sini cukup murah. Kalau di luar negeri (menurut informasi konsumennya) batu itu dijual hingga puluhan dolar,” ujarnya.

IMG-20151114-WA0061

Penjualan online pun dilakoninya untuk mendulang uang lebih banyak. Oki menjajakan dagangannya melalui akun Instagram.

Keuntungan yang didapat dari penjualan online pun tidak sedikit. Setiap pekan Oki mampu meraup omzet hingga Rp 2 juta.

Setelah menjajal bisnis batu akik, kini pria kelahiran 1980 ini menambah koleksi perhiasannya dengan membuat gelang berbahan kulit sapi. Caranya, kulit-kulit sapi dirajut menjadi gelang yang cantik.

“Tentu ini akan menjadi koleksi untuk pria. Jadi tidak melulu wanita yang memakai perhiasan,” katanya.

Dia berharap batu akik kreasinya akan dikenal hingga ke mancanegara dan mampu bersaing dengan produk luar. “Mudah-mudahan saya bisa jadi perancang perhiasan mewah,” katanya.

 

IMG-20151114-WA0069

Tutup Kios di Mal

Pelemahan ekonomi dalam negeri ternyata berdampak buruk terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Itu juga dirasakan Oki dua bulan terakhir sehingga ia tidak dapat lagi membuka kios di Blok M Square lantaran penurunan daya beli.

Padahal sebelumnya Oki merelakan pekerjaan tetap sebagai desain label produk dan desain grafis di salah satu perusahaan swasta terbesar di Indonesia dengan gaji hingga jutaan rupiah.

Namun Oki tak pantang menyerah. Ia mulai memerluas bisnis dengan mengikuti berbagai bazar untuk mengembalikan modal usaha. Penjualan online pun terus digenjot, tak hanya melalui Instagram, tapi juga media sosial lainnya, seperti Line dan BlackBerry Messenger (BBM).

Tak lama setelah toko di Blok M Square tutup, penjualan melalui media sosial justru mengalami peningkatan. Tidak sedikit pula toko perhiasan lain yang memesan perhiasan batu akik buatannya untuk kembali dijual.

IMG-20151114-WA0059

Paling tidak, kata dia, ada pemasukan untuk mengembalikan modal. “Sekarang penjualan kembali membaik setelah digenjot melalui media sosial,” katanya.

Beberapa model produk clothing ternama pun sempat dipadupadankan dengan perhiasan buatannya. Menurut Oki, hal ini sebagai wadah pemasaran agar nama Yokoo_handmade banyak dikenal orang.

“Sekalian bantu-bantu teman sekaligus menyosialisasikan ada perhiasan cantik dan unik buatan tangan anak muda Indonesia,” ujar dia.

IMG-20151114-WA0052

Nama: Oki Octo Yulius
Tempat/tanggal lahir: Padang, 4 Oktober 1980
Pendidikan: Desain Komunikasi Visual InterStudi
Instagram: @yokoo_handmade
Telepon : 0812 9919 6663



via didikpurwanto.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar