Senin, 03 Agustus 2015

Mendulang Rezeki Bisnis Kopi

IMG-20150802-WA0014 (2)

Kopi merupakan jenis minuman yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Terlebih negara ini memiliki beragam jenis kopi di hampir seluruh belahan wilayahnya.

Meski rasa dasar kopi yang cenderung pahit dan asam tidak memicu orang justru membencinya. Seperti Yogi Ahmad yang mencintai kopi sejak duduk di bangku kuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo.

Kecintaannya kepada kopi pun ternyata mendulang rejeki bagi ayah dua anak ini. Belum lama ini Yogi membuka coffee shop di Jalan Margonda, Depok. Coffee shop itu diberi nama MUG yang diambil dari sebuah alat yang biasa digunakan untuk meminum kopi.

Meski tergolong baru, MUG telah mendapat tempat di hati konsumennya, bahkan setiap hari toko ini tidak pernah sepi. Yogi memulai bisnis ini dengan modal Rp 250 juta. Modal itu digunakan untuk menyewa toko seharga Rp 120 juta per tahun, membayar pegawai, dan membeli keperluan toko.

Yogi merancang tokonya dengan konsep modern sehingga pelanggannya betah berlama-lama di dalam ruangan. Ruangan itu terbagi menjadi dua bagian. Satu bagian untuk konsuen yang merokok dan bagian lain bebas asap rokok. Bagian teras kios pun dimanfaatkan untuk ruang konsumen dan parkir kendaraan.

Warga Tebet, Jakarta Selatan ini pun menjual makanan dan minuman yang tidak asing di lidah konsumennya. Terlebih pangsa pasar MUG adalah mahasiswa dan penghuni apartemen di sekitaran Margonda.

Meski beragam jenis minuman yang dijual, minuman favorit yang ditawarkan MUG adalah Kopi Gayo dari Aceh. Tak hanya itu, Yogi pun menyediakan jenis minuman lain seperti chocolate, cappucino, hingga berbagai jenis teh asli Indonesia. Tak hanya minuman, Yogi pun menawarkan beragam jenis makanan berat yang berbahan dasar nasi dan makanan ringan.

Harga yang dipatoknya pun sangat terjangkau yakni di kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu. Tentu sangat terjangkau bagi kantong mahasiswa dan pendatang dari berbagai daerah. Meski tergolong murah, keuntungan bersih yang didapatnya mencapai Rp 5 juta per hari.

“Pangsa pasar kami memang kelas B dan C sehingga harga yang kami tawarkan juga terjangkau,” kata dia.

Yogi mengaku, MUG lebih dicintai kalangan mahasiswa sebab Yogi menyediakan fasilitas pendukung untuk mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas. Bahkan tak sedikit mahasiswa yang datang untuk berdiskusi santai bersama teman, sambil ngopi dan makan-makanan ringan yang tersedia.

Dua tahun lalu, ia juga telah membuka bisnis serupa di Apartemen Kalibata. Usahanya pun mengalami perkembangan pesat dan memiliki keuntungan dua kali lipat dibanding MUG di Margonda.  Ia bercita-cita ingin mengembangkan usahanya lebih luas lagi.

IMG-20150801-WA0016 (2)

Tambahan Gaji Saat Liburan

Banyak coffee shop di sekitar Margonda tak memicu MUG merasa kehilangan pelanggan setianya. Lulusan Diploma Tiga Ilmu Pariwisata ini memiliki konsep usaha yang unik untuk mendorong konsumen tetap lengket dengan MUG.

Yogi tidak hanya menjual produk, tetapi juga menawarkan pertemanan. Setiap pegawainya memiliki karakter yang ramah dan bersahabat. Bahkan rata-rata pelanggannya adalah konsumen tetap. “Berasa banget kan kalau nongkrong di sini pertemanannya kuat banget, Saya rekrut pegawainya juga yang tidak punya malu untuk bergabung dengan konsumen,” katanya.

Imbal baliknya, Yogi tentu tidak memersulit pegawai yang ingin libur. Ia pun menawarkan pembagian keuntungan yang sangat menggiurkan kepada pegawainya, khususnya saat hari libur nasional. Bagi karyawan yang masuk pada libur nasional akan mendapat tambahan gaji sebesar setengah dari gaji hariannya. “Akhirnya mereka lebih pilih masuk ketimbang libur. Untungnya gede banget kok,” katanya.

Tetapi Yogi bersikap tegas kepada pegawainya yang memaksa konsumen memberikan uang bonus (tip). Pegawainya pun dibekali pendidikan etika agar konsumen tetap betah dan menjadi pelanggan setia MUG.

Pegawainya pun sering mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) dari konsumen karena senang dengan pelayanan dan pendekatan pegawai. Bahkan hampir seluruh pegawai di MUG memiliki kedekatan pertemanan yang sangat baik dengan konsumen sehingga saling menguntungkan. “Kapan lagi kosumen kasih THR ke pegawai. Cuma di MUG bisa begini,” katanya.

 

Nama : Yogi Ahmad

Tempat Tanggal Lahir : 10 Juli 1978

Alamat : Jalan Dr Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan

Pendidikan terakhir : D3 Akademi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Status : Suami dengan dua anak

Email : dewantara99@gmail.com

Telepon : 085959911229



via didikpurwanto.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar