Semua pasti butuh uang, tapi tidak semua orang mengerti mengelola keuangannya. Padahal sekecil apa pun penghasilan seseorang, bila ia mampu mengelolanya, ia pun bisa jadi kaya.
Tak percaya?
Perencana keuangan Safir Senduk dalam bukunya “Siapa Bilang Karyawan Nggak Bisa Kaya?” menjelaskan, siapa pun berpotensi bisa menjadi orang kaya asal mau mengatur keuangannya, tak peduli apa pun pekerjaannya.
Di zaman perekonomian lagi sulit seperti saat ini, masyarakat cenderung harus mampu mengatur keuangannya. Salah perencanaan berarti Anda siap-siap kehancuran.
Sebesar apapun gaji Anda, bila tak mampu mengaturnya, uang pun akan lenyap begitu saja. Safir menjelaskan, bila Anda seorang karyawan tentu akan mendapat penghasilan bulanan. Namun pengeluaran akan terus terjadi, bahkan setiap menit uang bisa keluar. Apalagi kalau Anda tak bisa menahan segala keinginan.
Dalam mengelola keuangan, Safir Senduk mengatakan ada tiga jenis orang dalam mengelola keuangannya, yaitu miskin, menengah, dan orang kaya.
Orang miskin biasanya membelanjakan uangnya lebih besar dari pemasukan yang dimiliki. Istilahnya, besar pasak dari pada tiang.
Orang menengah biasanya masih mampu menjaga pengeluarannya. Minimal masih ada pemasukan yang disisihkan.
Orang kaya biasanya yang mampu mengalokasikan uangnya ke aset produktif, baik menabung atau membeli aset yang mampu menaikkan nilai uang yang diinvestasikan.
Dari sini, Anda bisa mengetahui, termasuk golongan orang yang mana? Jawab sekarang karena akan memengaruhi cara mengelola keuangannya selanjutnya.
Bila Anda masih menjadi orang miskin atau menengah, berarti Anda boleh lanjut membaca tulisan ini. Yang sudah kaya pun tidak masalah melanjutkan, apalagi yang ingin tambah kaya raya. Boleh kan?
Direktur dan Chief Distribution Officer PT Sun Life Financial Indonesia Elin Waty mengatakan, penghasilan mutlak dimiliki oleh semua orang, tak peduli profesinya, baik pengusaha maupun karyawan.
Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya ini mengatakan, blogger adalah pekerja profesional. Melalui aktivitasnya tersebut diharapkan mampu menyebarkan virus positif tentang keuangan yang diselenggarakannya. “Untuk Blogger, teruslah menulis dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaaat bagi orang lain,” katanya.
Sun Life Financial adalah organisasi jasa keuangan yang berdiri 1865 dan telah beroperasi di Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, India, China, Malaysia, Vietnam, Bermuda, dan tentunya Indonesia.
Mulai beroperasi di Indonesia pada 1995, Sun Life Financial ingin menjadi salah satu dari 10 perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia. Di sisi lain, perusahaan tersebut ingin membantu keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengan kemapanan finansial. Nah, sudahkah Anda mapan secara finansial?
Di sini Safir Senduk membagikan cara mengatur keuangan secara umum. Caranya gampang, hanya perlu niat dan kesungguhan menjalankannya.
Mungkin bagi setiap orang tak akan mau menjalankan tips dari Safir Senduk tersebut. Bisa saja orang jenis itu sudah terbiasa membelanjakan uangnya demi kesenangan pribadi dan tak memedulikan nasibnya nanti.
Saya suka analogi yang diberikan Safir Senduk yaitu mengibaratkan kita akan kehujanan. Bila tak mau kehujanan, tentu kita akan menyiapkan payung, donk? Bila mau basah-basahan, tentu Anda tanggung risikonya nanti, bisa sakit atau malah masuk rumah sakit. Hahaha…
Nah, analogi mengatur keuangan sama seperti menyiapkan payung tadi. Saat Anda butuh segala sesuatu mendadak, tapi Anda tak memiliki uang cadangan, tentu Anda harus berutang. Bila Anda mampu membayar utang tersebut, tentu tidak masalah.
Tapi, bagaimana Anda bila sakit, tidak mendapat gaji dari kantor, tabungan tidak ada, aset tidak punya? Apa yang Anda harapkan? Mau pinjam dana dari orang tua? teman? Menjual aset seperti televisi, sepeda motor, mobil, hingga rumah?
Kesehatan keuanganmu ditentukan bagaimana kami mengatur arus masuk keluar (cashflow) uang yang kamu miliki. –Safir Senduk
Agar tidak terjadi seperti kasus tadi, Safir Senduk meminta kita menyiapkan segala sesuatunya. Caranya seperti ini:
1. Investasi
Pilihan investasi sangat beragam mulai dari tabungan, deposito, emas, valuta asing, saham, properti dan lainnya. Di sini kita harus mengetahui porsi dana yang harus disiapkan dan investasi apa yang cocok buat pemula.
Bila tak mau repot, pilihan tabungan dan deposito menjadi investasi wajib yang harus dilakukan. Namun karena besaran bunga (imbal hasi) lebih rendah dari inflasi, investasi tersebut akan tergerus seiring waktu. Bukannya duit kita bertambah, malah terus berkurang. Apalagi setiap bulan ada potongan biaya administrasi dari bank.
Bila memiliki uang lebih dan tak mau ribet mengurusnya, bisa dialokasikan ke saham. Kalau tak mau terbebani pergerakan tiap menit, Anda bisa menyerahkan ke pialang. Kalau Anda termasuk investasi pemula dan takut duit hilang, belilah saham dan investasikan minimal lima tahun. Jangan utak atik investasi tersebut, kecuali sahamnya terus turun.
Bila cenderung moderat, pilihan investasi bisa dilakukan di reksadana dan unitlink. Reksadana juga ada berbagai pilihan seperti saham, campuran (saham dan obligasi), pasar uang, dan obligasi (surat utang pemerintah maupun korporasi). Investasi ini bisa dimulai dari Rp 100 ribu per bulan.
Unitlink bisa dipilih bila ingin mendapatkan proteksi berupa asuransi. Dana yang kita masukkan per bulan juga akan diolah lagi oleh manajer dana dan kita bisa meminta untuk menginvestasikannya seperti ke jenis reksadana tersebut. Kedua investasi ini minimal bisa ditarik keuntungannya minimal pada 3-5 tahun.
Bila belum mengerti tentang reksadana atau unitlink, bisa tanya ke bank atau membaca buku tentang jenis investasi tersebut.
Ayoo..pilih investasi yang mana?
Jangan sekali-kali berinvestasi dalam bisnis yang tidak Anda pahami.”
Warrent Buffet
2. Dana Masa Depan
Selain untuk investasi, dana lain yang perlu disiapkan yaitu untuk rumah, mobil, biaya pernikahan, biaya pendidikan anak, dan dana cadangan.
Rumah menjadi investasi awal yang perlu disegerakan karena harga terus naik setiap tahun. Untuk mobil bisa dikesampingkan bila belum mendesak.
Bila membeli saat ini, harga mobil ke depan akan terus turun. Sedangkan harga rumah akan terus naik.
Untuk biaya pernikahan tentu harus dibicarakan ke pasangan. Mau pernikahan mewah atau pernikahan biasa namun tetap berkesan. Misalnya mengadakan di rumah orang tua dan tidak perlu mewah. Bukankah syarat sah nikah cuma ada pasangan pengantin, mahar, dan akad serta wali nikah. Resepsi itu sunnah bila kita mampu. Mengundang tetangga dan teman dekat saja sudah sah kok.
Uang lebihnya bisa digunakan untuk membeli rumah, disewakan atau membangun kos-kosan. Untungnya lebih banyak kan?
Benar kata pepatah, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Ngirit-ngirit dahulu, yang penting semua kebutuhan terpenuhi kemudian.
Untuk biaya pendidikan anak juga perlu disiapkan dari sekarang. Mulai dari pernikahan, kita bisa menyiapkan dana tabungan anak atau bisa menyiapkan reksadana yang baru bisa diambil saat usia anak masuk sekolah.
3. Atur Pengeluaran
Selain mengatur investasi di atas, Anda juga harus menekan pengeluaran untuk keperluan harian. Caranya begini:
- Bedakan keinginan dan kebutuhan
Biasakan membelanjakan uang hanya untuk barang-barang yang Anda butuhkan. Keinginan orang tak akan terbatas. Bila memenuhi keinginan, penghasilan kita pun tak akan cukup.
Misalnya, kita sudah punya satu ponsel tapi kita ingin punya ponsel lagi. Padahal dana les anak harus dibayar bulan depan. Prioritaskan untuk dana les anak.
- Amplop keuangan
Cara yang sedikit ribet tapi pasti bisa dilakukan. Biasakan saat gajian di akhir atau awal bulan, Anda alokasikan dana untuk bayar utang, investasi tabungan atau lainnya, kebutuhan sehari-hari, dan dana cadangan serta zakat atau sedekah.
Dengan cara tersebut, Anda tak akan mengambil pos-pos keuangan lainnya. Anda pun harus disiplin dalam mengatur pos keuangan tersebut.
- Hati-hati SALE
Setiap bulan, pusat perbelanjaan atau situs belanja online selalu menawarkan potongan belanja. Bahkan penawaran pun ditawarkan pada jam-jam khusus.
Kembalilah kepada rasionalitas keuangan Anda. Bila barang tersebut tidak benar-benar Anda butuhkan, jangan tergiur. Biarkan tawaran diskon yang menggiurkan hingga 90 persen tersebut. Pengalaman saya, harga barang tersebut sebenarnya dinaikkan terlebih dahulu dan baru didiskon. Alhasil, barang yang (terkesan didiskon) tersebut sebenarnya adalah sama dengan harga awal.
Sudah siap berinvestasi dan menjadi orang kaya? Mulailah dari sekarang. Lebih baik telat daripada tidak melakukannya sama sekali, kan?
Jika Anda dilahirkan dalam kondisi miskin, jangan salahkan siapa-siapa. Tapi jika Anda meninggal dalam kondisi miskin, salahkan diri Anda!
via didikpurwanto.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar