Kemarin
waktu mau ke Planet Hollywood di kawasan Gatot Subroto untuk acara
press conference film "Mengaku Rasul", aku sengaja naik P67 dari
Salemba, kosku. Hal ini aku lakukan karena lebih menghemat waktu jika
harus berangkat dari Sarinah naik 640. Meski ada tanda masuk yg
ketinggalan di kantor, aku pilih langsung datang aja. Nanti jika ga
boleh masuk, ya balik kanan aja!Beres!
Setelah
bayar ongkos Rp2500 (sekarang naik jadi gopek setelah BBM naik), aku
tidak menikmati suasana bis. Habis jalannya pelan banget. Ga tahu apa
aku udah telat!! tadi bangunnya juga kesiangan lagi!! Huuuhhhh,
sepanjang jalan aku ngedumel sendiri.
Daripada
bete aku baca majalah Readers Digest edisi Juni yg hbs kubeli di
Gramedia Matraman dua hari sebelumnya. Lumayan menarik. Pas ada pengamen
datang, berdiri di depanku sekaligus membelakangi diriku. Kl suaranya
bagus sih ga masalah!! kl ini nih udah suaranya cempreng, gitarnya ga
enak, lagunya apalagi. Jadul banget & cengeng. Masa lagu Obbie
Messakh yg jaya tahun 80-an dinyanyikan sekarang. Aku yg udah semangat
45 kembali down mendengar lagu cengeng khas air mata ini. Ga pantas
bangsa ini disuguhkan lagu cengeng nangis-nangisan seperti itu. Gmn
bangsa ini bisa maju kl disuguhkan lagu2 spt itu terus. Itupun jg
berlaku pada lagu jaman sekarang, ga ada yg membangkitkan semangat!!!
Tiga
buah lagu dinyanyikan, untung aja aku ga hafal lagu itu & ga ngeh
lagu itu. Di sela2 lagu emang dia nyerocos kayak salesman. Bagus jg
triknya. Biasanya kl pengamen cukup ngamen aja, bilang thanks ama supir,
kondektur & penumpang. Atau hati2 dgn barang Anda, banyak
pencopet!!
Seketika aku dibuat takjub dengannya!!
"Kita
ini harus bisa menjadi bangsa yang bersyukur. Sekecil apapun nikmat yg
kita terima haruslah kita syukuri. Allah swt telah mengingatkan,"Barang
siapa yg bersyukur atas nikmatku maka aku tambah nikmatnya & barang
siapa kufur thd nikmatku maka adzabku sangat pedih." Bapak Ibu dan adik2
semua pasti mengalami nikmat yang berbeda2. Para penumpang yang budiman
pastilah bisa menikmati indahnya dunia ini dengan segala warna-warni
kehidupan. Lagu-lagu "air mata" yang saya nyanyikan tadi hanyalah
sekelumit dari pengalaman harian saya. Berbeda dengan saya dengan tanpa
penglihatan ini......"
Seketika
aku menghentikan mataku untuk membaca & mengalihkan pandanganku ke
matanya. Ternyata matanya buta & sudah tidak ada korneanya lagi,
hanya putih saja. Astaghfirullah. Aku telah memfitnah orang dengan
segala umpatanku tadi. Ampuni ya Allah.
Bayangkan
saja kalau kita hidup seperti dia & harus bekerja keras menyambung
hidup. Sementara lapangan pekerjaan hanya untuk orang normal & punya
pengalaman bagus saja!!
Aduuuhh..susah
sekali hidup di di dunia ini. Langsung saja aku merogoh kocek seadanya
di kantong. Untung pas dia menengadahkan tangannya aku bisa memberi
"sesuatu". Ingat janji Allah saja, barang siapa menabur maka ia akan
menuai. Buat sedekah saja!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar