Sabtu, 04 Juni 2016

Alibaba Akuisisi Lazada Rp 13 Triliun

lazada

Raksasa perusahaan perdagangan online (e-commerce) China, Alibaba akan mengakuisisi saham mayoritas platform belanja online terkemuka di Asia Tenggara, Lazada senilai US$ 1 miliar (sekitar Rp 13 triliun). Akuisisi untuk memerluas pasar Asia Tenggara.

Melalui perusahaan Taobao, Alibaba memerkirakan telah memiliki lebih dari 90 persen konsumen di China. Platform Tmall yang juga dimiliki Alibaba memiliki lebih dari setengah transaksi bisnis ke konsumen.

Namun bisnis e-commerce internasionalnya hanya menyumbang enam persen dari pendapatan yang berakhir kuartal terakhir hingga Desember 2015.

Alibaba sedang berinvestasi US$ 500 juta terhadap saham baru yang dikeluarkan Lazada dan memeroleh saham dari pemegang saham yang ada untuk memeroleh saham mayoritas dengan total US$ 1 miliar.

Namun pemegang saham terbesar Lazada, Rocket Internet Jerman mengatakan dalam sebuah pernyataan, nilai kesepakatan Lazada senilai US$ 1,5 miliar.

alibaba

“Dengan investasi di Lazada, Alibaba mendapatkan akses ke platform dengan basis konsumen yang besar dan tumbuh di luar China. Tim manajemen terbukti dan memiliki dasar kuat terhadap pertumbuhan masa depan e-commerce global,” kata Presiden Alibaba Michael Evans.

Lazada mengklaim menjadi platform belanja online nomor satu di Asia Tenggara dan memiliki cabang di enam negara yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Saat ini kantor pusat Lazada di Singapura.

CEO Lazada Max Bittner mengatakan, kesepakatan akan membantu perusahaan dalam meningkatkan pengetahuan dan teknologi dari perusahaan China. Analis mengatakan, kesepakatan akan memberikan Alibaba akses lebih besar ke pasar Asia lainnya.

Analis RHB Research Institute Li Yujie mengatakan, ekspansi ke regional membutuhkan banyak investasi dalam logistik. Hal ini akan menyulitkan Alibaba membangun bisnis dari bawah ke atas.

“Apa yang bisa Alibaba lakukan yakni mengintegrasikan bisnis dan memerkenalkan lebih banyak pedagang yang ada di Lazada untuk mengekspor produk mereka ke luar negeri.”

Sumber: AFP



via didikpurwanto.com

Tidak ada komentar: