Vietnam dan Korea Selatan menjadi dua negara
berpengaruh dalam industri kreatif di Asia Tenggara. Berkat kesuksesan
permainan ponsel (game) dan lagu, dua
negara ini sukses mendatangkan pundi-pundi uang ke negaranya.
Hanoi, Ibu Kota negara Vietnam dalam hal statistik
perekonomian masih berada di bawah Indonesia. Namun industri game mampu menjadi bisnis besar bagi
pribadi maupun perusahaan pengembang (developer)
game di Vietnam.
Salah satu game
yang populer bulan ini yaitu Flappy Bird yang dibuat developer indie Nguyen Ha
Dong. Ia hanya perlu beberapa hari untuk menciptakan game yang mirip Super Mario Bross di Nintendo, game video klasik
dari tahun 1980-an. Meski dibuat hanya beberapa hari, game besutan lelaki berusia 29 tahun tersebut bisa meraup keuntungan
sekitar Rp 600 juta per hari.
Keuntungan itu diperoleh dari jumlah unduhan game terpopuler di aplikasi ponsel
dengan sistem operasi iOS milik Apple maupun Android besutan Google. Ia
mendapat untung dari iklan yang wira-wiri ada di bawah game tersebut.
Editor Tech in Asia Anh Minh Do mengatakan, kesuksesan game
tersebut tidak terduga sebelumnya, dan tidak bisa dijelaskan, sama seperti hits
Gangnam Style milik bintang pop Korea Selatan Psy.
“Saya bicara tentang bagaimana orang-orang meniru
prinsip-prinsip Angry Birds, dan saya pikir orang-orang akan mencoba meniru
prinsip-prinsip Flappy Bird. Mungkin kepopuleran Flappy Bird tidak bisa ditiru.
Mungkin ini adalah salah satu kebetulan. Saya pikir sulit untuk mengulangi
kesuksesanya,” ujar Minh seperti dikutip dari VOA Indonesia.
Meski akhirnya Flappy Bird ditarik oleh pembuatnya dari
aplikasi Apple Store dan Google Play, Minh menganggap warisan Nguyen Ha Dong
ini bisa tinggal lebih lama di Vietnam.
Minh menyebut Vietnam adalah pasar game online terbesar di Asia Tenggara dengan penghasilan lebih dari
US$ 250 juta pada 2013. Pasar lokal didominasi oleh VNG, yang memegang 60
persen pasar game Vietnam. Tapi
Nguyen Ha Dong adalah salah satu dari ribuan developer independen yang mulai
bermunculan, yang sebagian besar fokus menciptakan game mobile.
Walaupun ada kompetisi yang besar, Minh dari Tech In Asia
mengatakan kualitas game yang mereka
ciptakan rendah.
“Tidak banyak yang berkelas dunia dan tidak banyak yang
ingin masuk ke pasar global. Kalau mau memasuki pasar global, Anda harus jauh
lebih baik,” ujarnya.
Di Vietnam, sangat mahal untuk menciptakan game dan developer terhambat oleh
prosedur licensing yang rumit.
Sebagai hasilnya, sebagian besar pemain game
Vietnam memainkan game dari luar
negeri, khususnya dari China yang diadaptasi untuk pasar lokal.
Do Quy Doan, yang baru-baru ini pensiun dari jabatannya
sebagai Wakil Menteri Komunikasi mengatakan, industri game di Vietnam masih baru dan masih banyak tantangan. Begitu pula
mekanisme untuk mendorongnya.
Doan mengatakan, kesuksesan Flappy Bird memberikan harapan
besar bagi masa depan industri game.
Untuk saat ini, suka atau tidak, pencipta Flappy Bird, Nguyen Ha Dong tetap
mendapatkan sorotan, walaupun game tersebut tidak lagi tersedia di pasaran
untuk diunduh.
Korea Selatan Jadi
Populer
Tahun lalu, dunia juga gempar karena goyang Gangnam Style.
Korea Selatan langsung menjadi sorotan hanya dari seorang musisi bernama Psy.
Gangnam Style merupakan salah satu video yang paling banyak
dilihat di Internet. Lagu tersebut mencapai posisi atas di tangga-tangga lagu
di Asia, Eropa dan Amerika Utara, dan disebut-sebut sebagai ekspor budaya Korea
Selatan paling berhasil.
Untuk alasan-alasan tersebut, beberapa pihak percaya Gangnam
Style dapat digunakan untuk mendatangkan banyak turis asing dan uang.
“Saya kira Gangnam Sytle meningkatkan nilai merek dagang
Korea,” ujar Je Sang-won, yang mengepalai divisi Halyu (gelombang Korea) pada Organisasi
Pariwisata Korea.
“Lagu tersebut telah menarik banyak penggemar dari Barat dan
membuat mereka tertarik dengan Korea. Kami melakukan sebuah survei di Los
Angeles dan menemukan 70 persen responden mengatakan mereka ingin mengunjungi
Korea setelah melihat video tersebut,” katanya.
Di jalanan daerah Gangnam, di bagian selatan Sungai Han di
ibukota Seoul, para pemilik usaha menggunakan Psy dan lagunya untuk membantu
menjual produk-produk mereka.
Beberapa pedagang mengatakan sejak Gangnam Style menyebar,
jumlah pengunjung asing ke toko-toko mereka telah meningkat.
“Terkadang ada lebih banyak pelanggan orang asing
dibandingkan pengunjung lokal datang ke toko saya. Jika saya memainkan lagu
Gangnam Style dan membuka pintu, beberapa orang datang dari jalan. Mereka
banyak tersenyum,” ujar Kwon Da-na, yang mengelola toko pakaian di daerah
trendi Apgujeong di Gangnam.
Korea Selatan berharap bisa mendatangkan lebih dari 10 juta
turis asing tahun 2012 lalu. Dan menurut Organisasi Pariwisata Korea (KTO),
musik pop Korea atau yang dikenal dengan K-POP, merupakan penarik turis
terbesar. Dan berkat Psy, KTO berencana menggunakan Gangnam Style untuk menarik
lebih banyak turis asing.
Bercermin dari dua negara itu, apa yang bisa dibanggakan
Indonesia untuk mendatangkan devisa negara? Ekspor tenaga kerja wanita (TKW) lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar