Ponsel saat ini sudah menjadi kebutuhan vital masyarakat, bukan saja sekadar sebagai alat komunikasi, tapi juga pembuka akses informasi lebih luas. Sayangnya bila Indonesia dianggap pasar menggiurkan bagi sejumlah produsen ponsel kakap dari luar negeri karena penetrasi ponsel yang tumbuh signifikan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, China paling getol memasok ponsel ke Indonesia dengan nilai impor mencapai US$ 1,32 miliar pada periode Januari-Oktober 2013. Angka ini meningkat dari periode yang sama sebelumnya dengan impor sebesar US$ 993,36 juta.
Sedangkan pada bulan kesepuluh saja, impor ponsel negeri Tirai Bambu ini menembus US$ 163,92 juta seberat 1,14 juta kilogram (kg).
Negara kedua pengimpor ponsel terbesar adalah Vietnam yang tercatat US$ 459,51 juta atau naik hampir separuhnya dari US$ 269,95 juta dengan berat 183,61 ribu kg.
Sementara di urutan ketiga negara pemasok ponsel terbanyak yakni Meksiko dengan nilai impor sebesar US$ 201,97 juta, mengalami penurunan dari Januari-Oktober lalu sebesar US$ 295,52 juta.
Berikut ini 15 negara pemasok ponsel terbesar ke Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2013:
1. China: US$ 1,32 miliar
2. Vietnam: US$ 459,51 juta
3. Meksiko: US$ 201,97 juta
4. Taiwan: US$ 186,79 juta
5. India: US$ 55,67 juta
6. Hungaria: US$ 49,37 juta
7. Hong Kong: US$ 36,29 juta
8. Korea: US$ 20,53 juta
9. Kanada: US$ 11,71 juta
10.Rumania: US$ 3,02 juta
11.Singapura: US$ 2,86 juta
12.Malaysia: US$ 1,40 juta
13.Finlandia: US$ 495,87 ribu
14.Amerika Serikat: US$ 193,75 ribu
15.Austria: US$ 70,95 ribu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar