Sabtu, 07 Februari 2015

Twitter Gagal Dongkrak Pengguna

twitface1 Twitter Inc mencatatkan pendapatan kuartal IV-2014 naik 97 persen menjadi US$ 479,1 juta dibanding perkiraan analis hanya mendapatkan US$ 449,9 juta. Perusahaan juga masih mencatatkan rugi bersih meski telah membaik menjadi US$ 125,4 juta.


Namun perbaikan kinerja perusahaan belum dianggap positif oleh investornya. Hal ini disebabkan penambahan jumlah penggunanya tak signifikan. Perusahaan berbasis di San Francisco ini mencatatkan kenaikan pengguna sebesar 13-16 juta orang dalam periode tersebut, naik 4,5 persen.


CEO Twitter Dick Costolo masih memikirkan cara meningkatkan jumlah penggunanya dengan merilis beberapa fitur baru, termasuk menyediakan layanan unggah video dan pesan bersama (chat group via direct message). Ia merilis fitur tersebut dengan harapan mampu mendatangkan iklan lebih banyak.


“Kami tahu mereka memiliki alat monetasi untuk secara signifikan mengembangkan bisnis,” kata analis Monness Crespi Hardt & Co James Cakmak.


Ia menilai, investor masih memaafkan Twitter atas hasil pertumbuhan pengguna yang masih lambat. “Mereka masih mendapat izin saat ini,” katanya.


Costolo menganggap pertumbuhan pengguna tetap menjadi prioritas dan investor diminta yakin atas kinerjanya selama ini. “Kami sedang mengejar strategi itu dan bagaimana kita berpikir tentang mengevaluasi diri kita sebagai bagian strategi tersebut,” katanya.


Hingga kuartal IV-2014, jumlah penggunanya naik 20 persen (yoy) menjadi 288 juta. Namun persentasenya sedikit menurun dibanding kenaikan 23 persen tahun sebelumnya.


Saham Twitter langsung melonjak 13 persen menjadi US$ 41,26 per saham di bursa New York. Setahun lalu saham perusahaan anjlok dibanding kenaikan 11 persen pada indeks Standard & Poor 500. Beberapa aksi korporasi yang dilakukan sempat mendongkrak sahamnya namun belum pernah melampaui saham tertingginya lagi di level US$ 58,98 setahun lalu.


Untuk kuartal I-2015, Twitter diproyeksikan memeroleh pendapatan sekitar US$ 440-450 juta dibanding perkiraan analis US$ 449,9 juta.


grafik HL 10


“Dia melakukan pekerjaan besar meski hasilnya belum sepenuhnya positif. Kenyataannya, mereka setiap kuartal (dalam tiga kuartal terakhir) masih gagal meningkatkan jumlah pengguna,” kata analis Forrester Research Inc Nate Elliot.


Investor masih memertanyakan keseriusan Twitter mendongkrak jumlah pengguna, terutama bila harus bersaing dengan Facebook yang kini sudah memiliki 1,39 miliar pengguna.


Instagram, aplikasi berbagi foto milik Facebook baru-baru ini melampaui jumlah pengguna Twitter dengan mencatatkan 300 juta pengguna.


Sumber: Bloomberg, Reuters






via didikpurwanto.com

Tidak ada komentar: