Pertentangan antara Samsung dan Apple belum
berakhir hingga kini. Berbagai sidang mengenai hak paten terus digelar demi
memperoleh paten yang murni milik perusahaan mereka.
Menariknya, dalam hasil sidang itu kini terungkap dokumen
internal Samsung yang menyebut ingin meninggalkan Android, sebagai salah satu
sistem operasi yang membuat perusahaannya untung besar. Android, sistem operasi
buatan Google menjadi salah satu sumber keuntungan bagi vendor asal Korea
Selatan tersebut.
Dalam dokumen itu terungkap bila penjualan tablet Samsung
ternyata lebih rendah dibanding tablet milik Apple. Padahal dalam beberapa
pekan lalu telah dirilis penjualan Android telah melampaui perangkat milik
Apple dengan sistem operasi iOS.
Dokumen itu juga menyebut Samsung tidak sendirian dalam
kompetisi penjualan ponsel dan tablet di seluruh dunia. Apalagi perangkat
Android juga ramai-ramai dijual oleh vendor lain, yaitu Sony, LG, HTC, Huawei,
Lenovo, dan vendor lain.
Menipu Pasar
Dokumen yang menyebut penjualan tablet Samsung ternyata
lebih rendah dibuktikan dari data penjualannya pada 2011. Saat itu Samsung
menyebut penjualan Galaxy Tab mencapai 2 juta unit sepanjang 2010. Samsung
terbilang sukses menjual tabletnya karena hampir mampu melampaui penjualan iPad
dari Apple.
Namun saat benar-benar dikonfirmasi apakah data penjualan
tablet itu benar, Wakil Presiden Samsung Lee Young Hee tidak benar-benar berani
menjawab pertanyaan tersebut.
"Seperti yang Anda dengar, kami menjual cukup agresif
perangkat tablet. Anda tahu, sekitar dua juta unit tablet terjual hingga
kuartal empat. Kami percaya penjualan itu sudah luar biasa karena sebagai
perangkat baru. Meskipun angka penjualan itu tidak secepat yang kita harapkan,
kita masih percaya akan mampu menjual lebih," kata Lee seperti dikutip Business Insider.
Namun setelah diselidiki, termasuk dalam hasil dokumen hasil
sidang, Samsung ternyata tidak menjual banyak tablet sama sekali.
Tunjukkan Bukti
Mengapa hal ini sangat penting, terutama bagi
keberlangsungan bisnis Apple? Media Fortune
menyebut ternyata Samsung tidak pernah secara resmi melaporkan hasil penjualan
dan pendapatan bisnisnya. Namun analis hanya mendapat laporan penjualan
perangkat berdasarkan nomor perangkat yang telah dilempar ke pasar. Angka
tersebut kemudian diinterpretasikan sebagai angka penjualan yang menunjukkan
kondisi bisnis Samsung.
Padahal, Apple yang dalam hal ini sebagai pesaing utama,
selalu membuat hasil laporan pendapatan dan penjualan bisnis secara benar,
termasuk bagaimana kondisi penjualan iPod, iPhone, iPad hingga Mac.
Bisa dibandingkan dengan Amazon yang sama sekali menolak
membeberkan rincian penjualan tablet Kindle Fire. Alasan Amazon enggan merinci
hasil penjualannya hanya karena masalah persaingan bisnis. Kini Amazon tidak
terdengar lagi tentang nasib tabletnya.
Atau juga Google yang hingga kini tidak merinci penjualan
perangkat Nexus yang sudah bekerja sama dengan LG maupun Samsung. Awal tahun
lalu, Google malah menjual unit bisnis ponselnya, Motorola ke Lenovo.
Isi Dokumen
Media Apple Insider
menyebut ada hal-hal yang menimbulkan kekhawatiran Samsung untuk menguasai
bisnis ponsel dunia. Bagaimanapun, Samsung sudah berhasil mengalahkan Nokia
sebagai penjual ponsel terbanyak dunia. Namun Samsung belum benar-benar bisa
mengalahkan Apple.
Dalam dokumen hasil sidang Samsung, vendor Negeri Ginseng
tersebut menyebut khawatir dengan penjualan Apple yang terus melonjak tiap
tahun. Samsung menulis,"Kesuksesan masa depan Samsung tergantung bagaimana
melumpuhkan kekuatan Apple."
Samsung pun tidak melihat HTC ataupun perangkat Android lain
sebagai pesaing. Samsung pun mengakui hasil penjualan ponsel pintar dari HTC
karena vendor Taiwan tersebut mampu memberikan konsistensi bisnis baik di
perangkat maupun ekosistemnya.
Samsung pun mengakui masalah internal terbesarnya adalah
kelemahan merek dan kualitas ponsel yang rendah. Dalam dokumen tersebut,
Samsung mengakui kekalahan merek terutama saat operator lebih menawarkan ponsel
iPhone buatan Apple dibanding seri Galaxy besutan Samsung. Tahun 2011, Samsung
menyebut ada 30 juta unit ponselnya yang tertunda terjual.
Seri ponsel Galaxy dari Samsung menjadi terkenal karena
ekosistem Android. Padahal vendor lain juga membuat ponsel serupa yang
mengakibatkan penjualan ponsel Android meraksasa, mengalahkan sistem operasi
lain. Sedangkan Apple benar-benar konsisten menjalankan iOS sebagai
satu-satunya sistem operasi yang mendulang keuntungan bisnisnya.
sejauh ini, Samsung hanya memiliki sistem operasi Tizen,
namun hanya disematkan pada perangkat purwa rupa (prototipe) dan jam pintar (smart
watch). Dengan rencana tersebut, ini akan menarik apakah Samsung akan
merilis sistem operasi Tizen menjadi sistem operasi komersial seperti Android
dan iOS?
Namun rencana tersebut tentunya tidak akan mudah karena
Samsung sudah bekerja sama dengan Google terutama di tahun mendatang.
Bagaimanapun, Samsung harus memberikan rasa terima kasih karena Android mampu
mendorong kesuksesan bisnisnya, terutama mengalahkan dominasi Nokia, saat itu.
Tapi bila rencana Samsung merilis sistem operasi Tizen,
langkah itu pun dinilai tidak akan mudah. Konsumen ponsel tampaknya juga akan
berhati-hati untuk pindah ponsel dengan platform di luar iOS dan Android.
Penjualan ponsel Nokia dengan platform Windows Phone pun masih belum besar,
terutama karena dukungan aplikasi yang terbatas. Berkaca dari kasus tersebut,
akankah Samsung benar-benar berani meninggalkan Android yang telah
membesarkannya? Kita tunggu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar