Minggu, 13 April 2014

Samsung Ingin Tinggalkan Android



Pertentangan antara Samsung dan Apple belum berakhir hingga kini. Berbagai sidang mengenai hak paten terus digelar demi memperoleh paten yang murni milik perusahaan mereka.

Menariknya, dalam hasil sidang itu kini terungkap dokumen internal Samsung yang menyebut ingin meninggalkan Android, sebagai salah satu sistem operasi yang membuat perusahaannya untung besar. Android, sistem operasi buatan Google menjadi salah satu sumber keuntungan bagi vendor asal Korea Selatan tersebut.

Dalam dokumen itu terungkap bila penjualan tablet Samsung ternyata lebih rendah dibanding tablet milik Apple. Padahal dalam beberapa pekan lalu telah dirilis penjualan Android telah melampaui perangkat milik Apple dengan sistem operasi iOS.

Dokumen itu juga menyebut Samsung tidak sendirian dalam kompetisi penjualan ponsel dan tablet di seluruh dunia. Apalagi perangkat Android juga ramai-ramai dijual oleh vendor lain, yaitu Sony, LG, HTC, Huawei, Lenovo, dan vendor lain.

Menipu Pasar

Dokumen yang menyebut penjualan tablet Samsung ternyata lebih rendah dibuktikan dari data penjualannya pada 2011. Saat itu Samsung menyebut penjualan Galaxy Tab mencapai 2 juta unit sepanjang 2010. Samsung terbilang sukses menjual tabletnya karena hampir mampu melampaui penjualan iPad dari Apple.

Namun saat benar-benar dikonfirmasi apakah data penjualan tablet itu benar, Wakil Presiden Samsung Lee Young Hee tidak benar-benar berani menjawab pertanyaan tersebut.

"Seperti yang Anda dengar, kami menjual cukup agresif perangkat tablet. Anda tahu, sekitar dua juta unit tablet terjual hingga kuartal empat. Kami percaya penjualan itu sudah luar biasa karena sebagai perangkat baru. Meskipun angka penjualan itu tidak secepat yang kita harapkan, kita masih percaya akan mampu menjual lebih," kata Lee seperti dikutip Business Insider.

Namun setelah diselidiki, termasuk dalam hasil dokumen hasil sidang, Samsung ternyata tidak menjual banyak tablet sama sekali.

Tunjukkan Bukti

Mengapa hal ini sangat penting, terutama bagi keberlangsungan bisnis Apple? Media Fortune menyebut ternyata Samsung tidak pernah secara resmi melaporkan hasil penjualan dan pendapatan bisnisnya. Namun analis hanya mendapat laporan penjualan perangkat berdasarkan nomor perangkat yang telah dilempar ke pasar. Angka tersebut kemudian diinterpretasikan sebagai angka penjualan yang menunjukkan kondisi bisnis Samsung.

Padahal, Apple yang dalam hal ini sebagai pesaing utama, selalu membuat hasil laporan pendapatan dan penjualan bisnis secara benar, termasuk bagaimana kondisi penjualan iPod, iPhone, iPad hingga Mac.

Bisa dibandingkan dengan Amazon yang sama sekali menolak membeberkan rincian penjualan tablet Kindle Fire. Alasan Amazon enggan merinci hasil penjualannya hanya karena masalah persaingan bisnis. Kini Amazon tidak terdengar lagi tentang nasib tabletnya.

Atau juga Google yang hingga kini tidak merinci penjualan perangkat Nexus yang sudah bekerja sama dengan LG maupun Samsung. Awal tahun lalu, Google malah menjual unit bisnis ponselnya, Motorola ke Lenovo.

Isi Dokumen

Media Apple Insider menyebut ada hal-hal yang menimbulkan kekhawatiran Samsung untuk menguasai bisnis ponsel dunia. Bagaimanapun, Samsung sudah berhasil mengalahkan Nokia sebagai penjual ponsel terbanyak dunia. Namun Samsung belum benar-benar bisa mengalahkan Apple.

Dalam dokumen hasil sidang Samsung, vendor Negeri Ginseng tersebut menyebut khawatir dengan penjualan Apple yang terus melonjak tiap tahun. Samsung menulis,"Kesuksesan masa depan Samsung tergantung bagaimana melumpuhkan kekuatan Apple."

Samsung pun tidak melihat HTC ataupun perangkat Android lain sebagai pesaing. Samsung pun mengakui hasil penjualan ponsel pintar dari HTC karena vendor Taiwan tersebut mampu memberikan konsistensi bisnis baik di perangkat maupun ekosistemnya.

Samsung pun mengakui masalah internal terbesarnya adalah kelemahan merek dan kualitas ponsel yang rendah. Dalam dokumen tersebut, Samsung mengakui kekalahan merek terutama saat operator lebih menawarkan ponsel iPhone buatan Apple dibanding seri Galaxy besutan Samsung. Tahun 2011, Samsung menyebut ada 30 juta unit ponselnya yang tertunda terjual.

Seri ponsel Galaxy dari Samsung menjadi terkenal karena ekosistem Android. Padahal vendor lain juga membuat ponsel serupa yang mengakibatkan penjualan ponsel Android meraksasa, mengalahkan sistem operasi lain. Sedangkan Apple benar-benar konsisten menjalankan iOS sebagai satu-satunya sistem operasi yang mendulang keuntungan bisnisnya.

sejauh ini, Samsung hanya memiliki sistem operasi Tizen, namun hanya disematkan pada perangkat purwa rupa (prototipe) dan jam pintar (smart watch). Dengan rencana tersebut, ini akan menarik apakah Samsung akan merilis sistem operasi Tizen menjadi sistem operasi komersial seperti Android dan iOS? 

Namun rencana tersebut tentunya tidak akan mudah karena Samsung sudah bekerja sama dengan Google terutama di tahun mendatang. Bagaimanapun, Samsung harus memberikan rasa terima kasih karena Android mampu mendorong kesuksesan bisnisnya, terutama mengalahkan dominasi Nokia, saat itu.

Tapi bila rencana Samsung merilis sistem operasi Tizen, langkah itu pun dinilai tidak akan mudah. Konsumen ponsel tampaknya juga akan berhati-hati untuk pindah ponsel dengan platform di luar iOS dan Android. Penjualan ponsel Nokia dengan platform Windows Phone pun masih belum besar, terutama karena dukungan aplikasi yang terbatas. Berkaca dari kasus tersebut, akankah Samsung benar-benar berani meninggalkan Android yang telah membesarkannya? Kita tunggu saja.

Tidak ada komentar: