Sabtu, 18 Januari 2014

BlackBerry Buntung, Kanada Limbung

Analis Pasar Uang di Amundi Asset Management yang berbasis di London, James Kwok mengatakan, tahun lalu perekonomian Kanada tumbuh paling lambat sejak resesi 2008. Pelemahan perekonomian itu sebagai buntut panjang defisit perdagangan sejak 25 tahun berturut-turut.

Negara produsen BlackBerry ini dipaksa untuk memberikan diskon ekspor terbesarnya, minyak mentah hingga harus memotong operasional BlackBerry agar bisa bersaing dengan produk ponsel lain.

Laporan terbaru pekan lalu menunjukkan defisit perdagangan Kanada tercatat sembilan kali lebih dibanding pendapatan negaranya. Mata uang dolar Kanada juga turun terendah selama empat tahun terakhir di level C$ 1,0991 di Kamis (16/1).

Kwok bertaruh pelemahan ini hanya awal dan diperkirakan akan melemah kembali dalam sembilan bulan mendatang.

"Apalagi sekarang masyarakat Kanada justru lebih senang membeli iPhone (dari AS) dibanding harus mengekspor BlackBerry ke seluruh dunia," kata Kwok seperti dikutip Bloomberg.

Kwok menilai di masa lalu Kanada banyak mendapat manfaat dari ekonomi AS karena kedua negara ini saling dekat satu dengan lainnya. Sebagian besar ekspor Kanada menuju AS.

"Namun kali ini berbeda, saya pikir pemulihan akan jauh lebih lambat kecuali dolar Kanada akan bisa sedikit melemah," katanya.

Loonie, satuan mata uang dolar Kanada, mencapai level terendahnya terhadap dolar AS sejak September 2009 hingga Kamis (16/1). Di tahun ini, dolar Kanada ini juga sudah melemah 3,3 persen, lebih buruk dibanding mata uang dolar Namibia.

Dorong Pertumbuhan

Bank Sentral Kanada mengharapkan pemerintah mau meningkatkan ekspor perdagangannya ke seluruh dunia, khususnya AS. Meski Gubernur Bank Sentral Kanada Stephen Poloz tidak memahami mengapa pengiriman ekspor belum kuat.

Taruhan Kwok atas Loonie yang terus menurun didasarkan pada jaminan Poloz yang tetap mempertahankan suku bunga acuan yang rendah hingga ekonomi pulih. Asumsi Bank Sentral, ekspor akan pulih. Satu-satunya cara adalah melemahkan mata uangnya.

Namun defisit perdagangan Kanada hingga November 2013 masih melebar hingga C$ 940 juta atau sekitar US$ 857 juta. Perkiraan survei Bloomberg, masih ada perkiraan defisit perdagangan yang lebih mencapai C$ 100 juta.

Di bulan yang sama, Kanada justru mengimpor C$ 1,1 miliar lebih peralatan komunikasi, termasuk ponsel cerdas yang merupakan pesaing BlackBerry, salah satunya Apple. Hal ini justru membuat defisit perdagangan Kanada dua kali lipat besarnya dari defisit enam tahun lalu.

BlackBerry Jatuh

Saham BlackBerry telah jatuh lebih dari 90 persen dari puncaknya di 2008. Penurunan harga saham perusahaan karena kehilangan pangsa pasar ponsel cerdas (smartphone) selama bertahun-tahun, khususnya kalah saing dengan Apple dan Samsung.

Konsekuensinya, BlackBerry tahun lalu memangkas jumlah pekerjanya hingga 30 persen. Juru bicara BlackBerry Lisette Kwong menolak berkomentar soal penurunan mata uang dolar Kanada yang berdampak ke penurunan harga saham BlackBerry.

UBS AG menurunkan proyeksi Loonie saat ini ke C$ 1,12 dalam tiga bulan ke depan, dibanding perkiraan sebelumnya hanya C$ 1 di kuartal I-2014. Analis berbasis di Singapura Gareth Berry mengatakan dolar Kanada mengalami perlambatan mendapatkan keuntungan dari pemulihan AS.

Perkiraan analis Brandywine Global Investment Management Jack McIntyre, Loonie akan melemah C$ 1,17 per dolar AS di semester kedua 2014 dan C$ 1,3 per dolar AS di akhir tahun depan. Dia mengatakan AS merupakan pasar terbesar tujuan ekspor Kanada, mencapai 75 persen dari perdagangan ekspornya. Padahal dulu 1 persen pertumbuhan ekonomi AS berarti mengontribusikan 1,5 persen pertumbuhan ekonomi Kanada. "Itu tidak ada lagi. Dolar Kanada masih dianggap terlalu tinggi," katanya.

Kurangnya infrastruktur pipa untuk pasar internasional mengakibatkan harga ekspor minyak di Kanada terpangkas. Harga minyak mentahnya dihargai US$ 18,5 per barel, padahal rekor sebelumnya pernah mencapai US$ 42,5 per barel di Desember 2012. Kanada harus membayar impor minyak mentah dengan harga internasional sebesar C$ 1,5 miliar hanya untuk impor di November 2013.

Saat yang sama, impor minyak mentah AS turun terendah dalam tiga tahun terakhir karena kemampuan produksi minyak di negara adidaya tersebut. Hal ini menyebabkan AS sebagai produsen minyak terbesar di dunia 2015, mengurangi ketergantungan pada produsen asing.

Di kegiatan manufaktur, Kanada juga mengalami perlambatan karena hanya mengontribusikan 10,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) di Oktober 2013, turun dibanding 16 persen di Agustus 2010.

Persaingan Ponsel

Hingga kuartal III-2013, total penjualan perangkat BlackBerry hanya 4,3 juta unit dengan pendapatan US$ 1,2 miliar. Padahal periode yang sama tahun sebelumnya, BlackBerry mencatatkan pendapatan US$ 2,7 miliar. Ini berarti terjadi penurunan  56 persen. Dari 4,3 juta unit yang terjual itu sendiri 1,1 juta unit di antaranya adalah perangkat yang menggunakan sistem operasi BB 10.

Jika dibandingkan dengan penjualan pada waktu yang sama dua tahun yang lalu, BlackBerry terjual 14.2 juta unit ponsel. Jumlah itu sangat jauh bila dibanding penjualan ponsel Apple dan Samsung.

Penjualan ponsel Samsung dan Apple jika digabungkan mencapai 110 juta unit di kuartal III-2013. Saingan terdekat BlackBerry, Nokia dengan Windows Phone  berhasil menjual lebih banyak dengan jumlah 8,8 juta unit.

Jika tidak terus berbenah, perjalanan BlackBerry yang beberapa waktu lalu mendapatkan suntikan dana segar US$ 1 triliun itu dan mendapatkan bos baru, bakal makin berat. Nokia yang sudah diakuisisi Microsoft akan terus menggempur pasar Apple dengan teknologi iOS. Sedangkan Samsung dengan OS Android, terus menggerojok pasar dengan sejumlah gadget Android dengan banyak variasi. Akankah ini akhir BlackBerry dan Kanada?

Sumber: Bloomberg

Tidak ada komentar: