Senin, 15 Juni 2009

Siap Menghadang Demam Blackberry

Demam Blackberry ternyata membuat Nokia kian gerah. Diam-diam vendor ponsel dari Finlandia ini menyiapkan segelontor strategi untuk merebut kembali tahta pemegang pangsa pasar terbesar dunia. Saya berhasil melakukan wawancara dengan Chris Carr, Vice President, Sales, Southeast Asia Pasific di Singapura (15/6/2009).

Bagaimana kondisi market Nokia hingga saat ini? Apakah penjualan perangkatnya turun berkat pasar demam Blackberry?
Hingga kuartal I/2009, penjualan Nokia global mengalami penurunan 19,3% dibandingkan periode sebelumnya, dari 115,5 juta unit menjadi 93,2 juta unit. Khusus di pasar Asia Pasifik, Nokia telah mengalami penurunan volume penjualan sekitar 17,3% dari 34,1 juta unit menjadi 28,2 juta unit. Bahkan di pasar Amerika Latin, Nokia jeblok hingga 44,5% dari 11,9 juta unit menjadi 6,6 juta unit. Beruntung di pasar Amerika Utara, Nokia mengalami pertumbuhan 30,8% dari 2,6 juta unit menjadi 3,4 juta unit.

Namun dengan penurunan penjualan tersebut, bukan berarti semata karena penjualan Blackberry yang melesat. Vendor Nokia telah melalui tahap riset untuk mengeluarkan produk sebelum dilempar ke pasar. Perusahaan juga telah menyesuaikan target market yang akan disasarnya. Jadi konsumenlah yang akan menentukan gadget apa yang akan dipilih sesuai kepribadian maupun kebutuhan.

Apakah Nokia takut dengan penjualan Blackberry yang melesat? Apalagi vendor dari China juga jor-joran mengeluarkan produk mirip Nokia namun berbandrol murah?

Sama sekali tidak takut. Malah kita tetap optimis dapat mengejar ketertinggalan itu. Terkait vendor China yang menjiplak produk Nokia, hal tersebut sangat tergantung dengan konsumennya. Calon konsumen pun sudah mulai kritis terhadap gadget yang akan dibeli, baik melalui kualitas produk hingga jaminan garansi. Jika ada masalah, Nokia Care Center siap mengatasi.

Untuk menghadapi tekanan jiplakan vendor dari China, perusahaan juga telah mengeluarkan produk berkategori low-end dengan harga murah dan fitur yang disesuaikan. Jadi, pilihan konsumen terhadap gadget semakin lengkap mulai dari low-end hingga smartphone.

Strategi untuk mengejar ketertinggalan?
Kita sudah menyiapkan perangkat mumpuni yang bisa minimal setara dengan Blackberry keluaran Research in Motion. Namun perangkat tersebut bukan dirilis tahun ini. Kita akan rilis secepatnya termasuk layanan Instant Messaging yang kini mewabah pada layanan Blackberry. Produk dan layanannya seperti apa, tunggu saja tahun depan.

Berarti pasar Nokia siap direbut Blackberry tahun ini?

Bukan seperti itu. Untuk mengembangkan satu produk, kita memerlukan waktu yang lama. Saat ini, ponsel yang dapat menyaingi kepopuleran Blackberry adalah Nokia E-series seperti E63 dan E71 yang saat ini penjualan di Indonesia sedang booming dan harganya justru meroket.

Bahkan pada kuartal III dan IV tahun ini Nokia juga bersiap menelurkan perangkat yang merupakan penyempurna dari E-Series maupun seri Express Music yang selama ini menerima respon sangat positif khususnya di Indonesia. Yaitu ponsel E72 dengan perbaikan kamera 5MP dan tombol optikal navigasi sistem trackball mirip Blackberry. Selain itu, dukungan prosesornya sudah tiga kali lipat dari kecepatan prosesor E71. Itulah yang menyebabkan kecepatan download maupun upload ponsel ini bisa mulus hingga 10,2 mbps.

Ada juga Nokia 5530 Xpress Music (penyempurna dari Nokia 5800 yang lebih ramping dan lebih responsive dari segi layar sentuhnya) maupun seri 3710 Fold yang ditujukan untuk segmen menengah ke bawah dan dilengkapi dengan OviMail (layanan push dan pull email mirip Blackberry) dan kamera 3,2MP.

Layanan Ovi itu seperti apa?

Aplikasi tersebut merupakan portal yang mampu memadukan layanan peta, musik, surat (mail), game maupun foto dalam sebuah perangkat. Saat ini aplikasi tersebut bisa dicicipi melalui portal www.ovi.com. Khusus untuk layanan OviMail, sementara Nokia hanya membenamkannya pada perangkat yang memakai platform Symbian 40. Targetnya ponsel dengan sistem operasi tersebut bagi pasar emerging market atau pasar pemula yang belum memiliki akun "email" (surat elektronik) untuk mengatur dan memulai menggunakan akun "email" pribadi.

Dibandingkan Blackberry, layanan OviMail sendiri cukup dengan 3 langkah mudah untuk setting email di ponsel. Sementara Blackberry harus melewati 10 langkah. Ke depan Nokia membidik masyarakat pedesaan yang belum terlayani oleh layanan internet kabel dan akan memberi penawaran lebih untuk menggunakan pesan email daripada sekadar pesan pendek (sms).

Pengguna pun bisa berkirim pesan melalui internet tidak perlu menggunakan perangkat komputer yang berharga mahal, tetapi cukup dari ponsel.

Berapa pasar Ovi saat ini?
Saat ini layanan yang memberikan nama email lebih personal ini sudah digunakan oleh lebih dari 350.000 pengguna di seluruh dunia dan Indonesia merupakan negara pengguna OviMail terbesar saat ini yaitu 250.000 pengguna.

Layanan OviMail untuk sementara hanya dijejalkan pada ponsel dengan operasi sistem Symbian 40 dan sudah memakai 14 bahasa lokal di 171 negara. Nantinya akan terus berlanjut.

Apa yang dibidik oleh Nokia ke depan?

Kebutuhan konsumen terhadap perangkat mobile selama ini terus berubah. Pengguna makin menginginkan orang lain terutama keluarga dan teman makin dekat dengan dirinya. Oleh karena itulah, Nokia menjembatani itu semua dengan mengeluarkan perangkat-perangkat dan layanan yang mumpuni dalam mendukung era internet mobile.

Sesuai dengan mottonya,”Connecting People”, Nokia ingin menjembatani antara dunia fisik dan dunia digital sehingga interaksi dengan orang lain meski dengan jarak yang jauh menjadi terasa dekat.

Nantinya semua ponsel Nokia akan terhubung dengan perangkat email. Dengan tiga seri yang akan dilempar ke pasar di kuartal III dan IV tahun ini, sebenarnya Nokia tidak ingin menyaingi iPhone, iPod, Palm Pre atau bahkan Blackberry yang fenomenal. Tapi Nokia akan lebih mengedepankan fitur-fitur sesuai keinginan pengguna, tentunya dengan harga yang kompetitif dan terjangkau.

Berarti Nokia akan serius menggarap perangkat internet mobile?
Saat ini tren untuk menikmati media sudah berubah. Era konvergensi media menjembatani seseorang untuk menikmati sebuah media melalui piranti digital.

Hingga akhir kuartal I/2009, Nokia telah melakukan penelitian terhadap perubahan kecenderungan seseorang untuk menikmati media. Sebanyak 9,3 juta per hari orang mengakses situs jejaring sosial melalui ponsel, sekitar 8,2 juta orang mendowload peta, sekitar 22,3 juta orang mengakses informasi dan berita selama sebulan dan sekitar 184 juta pengguna telah memulai menggunakan blog. Di sinilah peran Nokia begitu besar menjembatani mereka yang menuntut mobilitas di era konvergensi media.

Contohnya?

Salah satu perangkat yang telah dikeluarkan adalah Nokia N97. Piranti ini merupakan perangkat yang mengombinasikan ponsel, kamera, laptop, console game dan GPS Map dalam sebuah perangkat. Saat ini, Nokia juga tengah mengembangkan beberapa aplikasi dari pihak ketiga yang dapat dijejalkan ke piranti tersebut agar lebih bertenaga. Bisa dianggap, N97 merupakan pesain netbook yang saat ini bak kacang goring di pasaran.

Pihak Nokia juga tengah menjajaki kerjasama baik dengan Apple, RIM, HTC, Windows, Google maupun Qualcomm. Namun isi dari kerjasama tersebut juga belum dibeberkan kepada media.

Ada yang lain?
Nokia secara intensif juga mengambangkan teknologi yang dapat mendukung
aktivitas berinternet secara bergerak. Terlebih layanan Ovi Store yang baru saja
diluncurkan bulan Mei lalu menjadi awal terobosan baru bagi Nokia di bidang
internet mobile.

Layanan yang terintegrasi di www.ovi.com tersebut sudah tersedia di 152 negara yang bekerjasama dengan 70 operator. Melalui konten yang langsung terintegrasi di ponsel tersebut, pengguna bisa langsung mencicipi beragam aplikasi (bisnis, city guide, entertainment, musik, news, foto, jejaring sosial dsb), permainan, personalisasi (ringtone, wallpaper dan theme) serta audio video (podcast, audio, video).

Layanan OviStore sudah dapat dilihat melalui web di PC maupun ponsel dengan koneksi internet. Nantinya konten yang berisi aplikasi tersebut akan dikembangkan sesuai dengan pasar masing-masing negara.

Layanan tersebut juga masih dalam tahap pengembangan. Nantinya layanan ini akan diumpamakan seperti “One Stop Shop” di ponsel. Beberapa aplikasi tersebut bisa diunduh secara gratis hingga berbayar (di luar biaya koneksi internet). Pengguna juga bisa mengunduh aplikasi yang diinginkan secara langsung, melalui rekomendasi dari teman atau dari jumlah pendownload terbanyak.

Rencana akuisisi?
Nokia juga telah mengakuisisi perusahaan penyedia peta GPS Navteq Corp dari Amerika Serikat pada 10 Juli 2008 senilai USD8,1 miliar atau setara dengan USD78 per lembar saham. Upaya itu untuk meningkatkan kemampuan GPS dari ponsel-ponsel Nokia. Akuisisi ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Nokia.

Akusisi ini juga ingin menandingi vendor lain yang berlomba membenamkan operasi sistem Windows Mobile dari Microsoft. Sistem operasi tersebut diyakini sudah menawarkan keunggulan berupa integrasi kemampuan produktivitas, akses internet dan hiburan. Namun perpaduan ponsel dengan GPS justru bisa lebih dari itu.

Layanan pencarian lokasi merupakan salah satu strategi untuk menghidupkan layanan internet Nokia. Akuisisi Navteq akan membuat Nokia menjadi pemimpin dalam industri ini karena dengan begini Nokia mampu menghadirkan konteks dan konten dalam informasi geografis kepada pengakses internet.

Perusahaan GPS terbesar di dunia, Garmin juga masih mengandalkan peta dari Navteq. Sehingga fokus Nokia menggaet Navteq untuk menelurkan ponsel navigasi sudah sangat tepat. Tahun depan, pilihan ponsel navigasi juga akan semakin banyak. Paling mutakhir contohnya adalah N95 8GB yang memiliki memori besar dan kamera digital beresolusi 5MP.

Nokia juga masih fokus memakai operasi sistem Symbian karena sistem ini merupakan sistem yang paling banyak digunakan oleh ponsel-ponsel di dunia. Saat ini pesaing terdekat Symbian adalah Windows Mobile dari Microsoft.

Bagaimana kinerja keuangan Nokia saat ini?
Hingga kuartal I/2009, Nokia membukukan penjualan bersih anjlok 26,7% dari Euro 12,6 miliar menjadi Euro9,3 miliar. Pendapatan tersebut dikonsolidasikan dari penjualan perangkat dan layanan yang turun 33,4% dari Euro9,2 miliar menjadi Euro6,2 miliar, Navteq sekitar Euro134 (karena baru diakuisisi Juli 2008) dan dari Nokia Siemens Network yang juga turun 12,2% dari Euro3,4 miliar menjadi Euro2,9 miliar.

Penjualan Nokia sangat terdongkrak dengan penjualan seri Nokia 5800 XpressMusic pada jumlah 2.6 juta unit sejak diluncurkan November 2008. Diharapkan ponsel Nokia 5530 Xpress Music juga bisa mengulangi kesuksesan ponsel musik dengan layar sentuh pertama bagi Nokia.

Saat ini Nokia juga mengestimasi market share mobile device pada kuartal I/2009 sebesar 37% atau anjlok 5,1% dibandingkan periode yang sama pada 2008 pada kisaran 39%. Diharapkan pangsa pasar Nokia akan tumbuh selepas peluncuran seri terbaru tersebut, baik E72, 5530 XM dan 3710 Fold.

Khusus untuk Indonesia, strategi apa yang akan dilakukan? Saat ini, popularitas Blackberry sudah bisa mengalahkan Nokia bahkan vendor besar lainnya?

Kami akan terus fokus mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Saat ini, Nokia juga tengah menjajaki dengan operator telekomunikasi lokal di Indonesia untuk layanan pushmail melalui fitur Nokia Messaging. Seperti pihak PT Telkomsel, PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL). Namun bentuk kerjasama secara lebih lanjut belum bisa dibeberkan ke media saat ini.

Intinya, layanan Nokia Messaging yang masih dalam tahap percobaan (beta) dan masih digratiskan (di luar biaya GPRS) nantinya akan menjadi berbayar. Pengguna juga dapat menikmati layanan tersebut secara penuh melalui penawaran dari operator, mirip layanan email operator di Blackberry keluaran RIM yang juga telah dibundling saat pembelian dengan tiga operator terkemuka di Indonesia tersebut.

Nokia Messaging adalah layanan yang menghubungkan beragam akun email terkemuka dan digabung dengan email korporat pengguna Nokia, Mail for Exchange dan IBM Lotus Notes Traveler, yang menyajikan akses langsung kepada lebih dari 90% inbox korporat di seluruh dunia.

Dengan Nokia Messaging, pengguna akan dimudahkan dalam menerima dan mengirim email secara otomatis, kapan dan di mana pun seperti halnya sms. Kelebihan Nokia Messaging lainnya adalah memungkinkan email yang kita terima dalam bentuk HTML.

Email berbayar ini dikhususkan untuk ponsel yang beroperasi sistem Symbian 60 seperti E-Series maupun N-Series serta beberapa ponsel seri 5,6 maupun 7. Sedangkan untuk segmen menengah ke bawah, Nokia telah menyertakan OviMail pada ponsel beroperasi sistem Symbian 40.

Gadget apa yang Anda miliki sekarang ini?
Nokia N97. Perangkat ini merupakan ponsel tercanggih yang dimiliki Nokia sekarang yaitu penggabungan ponsel, kamera, laptop, console game dan GPS Map dalam sebuah perangkat mini. Sebelumnya saya memakai Nokia E71. Saya memakainya sejak pertama kali diluncurkan.

Profil:
Nama : Chris Carr
Jabatan :
Sejak 1 Januari 2008 : Vice President Sales Nokia Asia Tenggara dan Asia Pasifik yang melingkupi pasar Australia, Selandia Baru, Emerging Asia (Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, Bhutan dan Maldives), Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Indocina (Vietnam, Laos dan Kamboja)
November 2005 – Desember 2007 : General Manajer Nokia Singapura
2003 – 2005 : Direktur Keuangan Nokia Asia Pasifik yang khusus menangani bisnis perangkat mobile.
2000 : Direktur Keuangan Nokia Asia Pasifik yang berbasis di Singapura
1997 : Controller Role Nokia Australia
1995 : Mobile Networks Management Accountant Nokia di Inggris
1991 – 1995 : Management Akuntan Nokia yang mendukung penjualan perangkat di Australia
Status : Menikah, sudah memiliki 4 anak

Tidak ada komentar: