Namanya Mashudi. Pria berusia 36 tahun ini mengadu nasib mulai dari Klaten, Jakarta hingga Denpasar. Bekerja sebagai Kepala Sekolah SMP Islam Terpadu di Denpasar membuatnya lupa kalau usianya tidak muda lagi.
Maklum, di usianya yang cukup dewasa itu beliau belum menikah. "Masih belum ada yang cocok," katanya.
Setiap hari, beliau selalu berbagi cerita denganku. Mulai dari urusan pekerjaan, lingkungan sekolah, keluarga sampai urusan pribadinya, termasuk kriteria calon istri yang diidam-idamkannya. "Aku hanya mau menikah dengan dokter," jawabnya singkat.
Jadi, setiap hari aku disibukkan dengan curahan hati seorang kepala sekolah yang sibuk mencari pasangannya.
"Jodoh kita tentu sudah disiapkan oleh Tuhan. Kita tinggal berusaha menjemputnya. Tapi kita juga berhak menentukan jodoh kita seperti apa, untuk melengkapi hidup kita," jelasnya padaku lagi.
Aku hanya diam dan lebih banyak mendengarkan nasehatnya. Sebagai mahasiswa semester awal di perguruan tinggi di Denpasar itu, aku masih awam urusan masa depan, terutama jodoh.
Selama dua tahun menemani curhat, tak satupun wanita yang cocok dengan kriterianya. Kebanyakan ditolaknya. Kalaupun ada, wanita itu terpaut usia cukup jauh. Kendalanya datang dari orang tua si wanita yang tidak menyetujui pernikahan beda usia lebih dari 15 tahun tersebut.
Alhasil, beliau hanya pasrah sambil menunggu wanita idamannya, seorang dokter berjilbab.
Tiga tahun berlalu, datang seorang ustadz yang menawarkan seorang wanita berjilbab, namun profesinya hanya seorang perawat, belum menjadi dokter.
"Kalau ente menolak lagi (perawat), ente cari sendiri," ancam ustadz tersebut kepada pak Mashudi. Aku yang berada di samping mereka lagi-lagi hanya diam.
"Sabet aja Mas," ucapku lirih.
Sembari memberikan biodata dan foto si perawat,ustadz tadi memberikan petuah macam-macam. Menurut beliau,"Age is just a number. But young is forever." Meski usia sudah tidak lagi muda, tapi semangat muda harus tetap menyala.
Yahhhh, umur memang hanyalah angka. Bisa dianggap itu berkurang atau bertambah. Namun, Tuhan tidak akan menambah umur seseorang kan? Pastinya, si pemilik dunia seisinya ini sudah menentukan kadar usia masing-masing manusia, termasuk pula urusan jodoh.
Ustadz tadi kembali berujar,“Life is not a matter of chance, but a matter of choice." Manusia memang selalu diberikan kesempatan-kesempatan untuk diambil. Masalahnya, apakah manusia mau mengambil atau memilih kesempatan-kesempatan yang datang tersebut.
“Decisions are the hardest to make especially when its a choice between where you should be and where you want to be.”
Kini, aku sudah empat tahun lebih berpisah dengan pak Mashudi dan ustadz "Pemaksa Jodoh" itu. Aku pun bekerja di ibukota dan kehilangan kontak dengan mereka. Namun kabarnya, pak Mashudi resmi menikahi perawat tadi. Beruntungnya, si perawat tadi adalah putri seorang purnawirawan ABRI di kota kembang,Bandung. Padahal, pak Mashudi adalah anak desa di kaki gunung Merapi di Klaten, putra anak petani dan ibu rumah tangga biasa.
"Sungguh beruntung kau pak Mashudi," kenangku.
Di antara B dan D, pasti ada C. Di antara "Birth" dan "Death" pasti ada Choice. Hidup itu pilihan, termasuk pilihan urusan jodoh.
Kamis, 21 Juli 2011
Bagaimanakah Cinta Pertamamu?
Cinta itu SEDERHANA. Semudah dirimu bisa SEDIH sekaligus juga SENANG. Maka tak heran, banyak orang menyatakan cinta kepada orang yang dicintainya, meski ada yang ditolak ataupun diterima.
Banyak banget cerita CINTA yang sudah ditayangkan di film, sinetron, cerpen, novel atau pun media lainnya. Semua bisa terinspirasi dari apa yang ditontonnya.
Misalkan saja kisah CINTA PERTAMA. Tentu sudah banyak dari kita yang memiliki kisah itu, mulai dari SD, SMP atau bahkan SMA.
"You'll never forget your first love. Begitulah pesan yang ingin disampaikan dari film "FLIPPED". Tema yang sederhana, namun mampu dikemas dalam gaya bercerita yang asyik khas anak muda.
Kisah film ini bercerita tentang Juli Baker (Madeline Carroll) yang yakin pada tiga hal. Pertama, Juli yakin kalau semua pohon adalah suci. Kedua, Juli juga yakin kalau telur-telur yang setiap hari ia kumpulkan dari belakang rumahnya sangat baik untuk kesehatan. Dan yang terakhir, Juli yakin kalau suatu hari nanti ia akan berhasil mencium Bryce Loski (Callan McAuliffe).
Sejak pertama kali melihat Bryce, Juli masih duduk di kelas dua SD, namun Juli yakin Bryce adalah cinta pertamanya. Selama enam tahun penuh Juli memegang teguh apa yang ia yakini namun Bryce tak juga melirik.
Buat Bryce, Juli adalah cewek yang aneh. Bagaimana tidak, cewek mana yang suka duduk di atas pohon dan memelihara ayam. Selama enam tahun pula Bryce berusaha keras untuk menjaga jarak meski itu bukanlah usaha yang mudah karena mereka bersekolah di tempat yang sama dan rumah mereka pun berseberangan.
Enam tahun lewat dan tiba-tiba saja semuanya berubah. Bryce mulai bisa melihat Juli sebagai sosok yang menarik sementara sebaliknya, Juli mulai berpikir kalau sebenarnya tak ada yang menarik dari Bryce. Di titik akhir, Juli dan Bryce akhirnya menyadari siapa diri mereka dan apa yang selama ini mereka cari.
Banyak banget cerita CINTA yang sudah ditayangkan di film, sinetron, cerpen, novel atau pun media lainnya. Semua bisa terinspirasi dari apa yang ditontonnya.
Misalkan saja kisah CINTA PERTAMA. Tentu sudah banyak dari kita yang memiliki kisah itu, mulai dari SD, SMP atau bahkan SMA.
"You'll never forget your first love. Begitulah pesan yang ingin disampaikan dari film "FLIPPED". Tema yang sederhana, namun mampu dikemas dalam gaya bercerita yang asyik khas anak muda.
Kisah film ini bercerita tentang Juli Baker (Madeline Carroll) yang yakin pada tiga hal. Pertama, Juli yakin kalau semua pohon adalah suci. Kedua, Juli juga yakin kalau telur-telur yang setiap hari ia kumpulkan dari belakang rumahnya sangat baik untuk kesehatan. Dan yang terakhir, Juli yakin kalau suatu hari nanti ia akan berhasil mencium Bryce Loski (Callan McAuliffe).
Sejak pertama kali melihat Bryce, Juli masih duduk di kelas dua SD, namun Juli yakin Bryce adalah cinta pertamanya. Selama enam tahun penuh Juli memegang teguh apa yang ia yakini namun Bryce tak juga melirik.
Buat Bryce, Juli adalah cewek yang aneh. Bagaimana tidak, cewek mana yang suka duduk di atas pohon dan memelihara ayam. Selama enam tahun pula Bryce berusaha keras untuk menjaga jarak meski itu bukanlah usaha yang mudah karena mereka bersekolah di tempat yang sama dan rumah mereka pun berseberangan.
Enam tahun lewat dan tiba-tiba saja semuanya berubah. Bryce mulai bisa melihat Juli sebagai sosok yang menarik sementara sebaliknya, Juli mulai berpikir kalau sebenarnya tak ada yang menarik dari Bryce. Di titik akhir, Juli dan Bryce akhirnya menyadari siapa diri mereka dan apa yang selama ini mereka cari.
Selasa, 05 Juli 2011
Lelaki Harus Bisa Ini
Jadilah Lelaki Sejati |
1. Menguasai Beberapa Olahraga Umum. Misalnya bermain sepak bola, badminton, bola basket atau berenang. Ini adalah olahraga yang paling sering diperkenalkan dan dipraktekkan sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah. Kalaupun tidak jago memainkannya, minimal lelaki dituntut mengerti tentang olahraga ini. Untuk beberapa olahraga, bahkan ada keharusan untuk menguasainya. “Kalaupun pacar saya tidak bisa berenang, lalu siapa yang akan menolong saya jika tenggelam?” ujar Sita, 25, Sekretaris.
2. Menyetir. “Tidak harus menyetir mobil, tapi paling tidak lelaki sekarang harus pandai mengendarai motor,” tutur Lulu, 29, staf marketing. Bagi sebagian besar perempuan perkotaan, lelaki memang diharuskan bisa mengemudikan kendaraan, minimal motor. Nah, kalau bisa menyetir, otomatis (dan paling penting) lelaki juga harus tahu rute jalan. ”Kalau tidak, kemana-mana pasti nyasar. Masak harus aku yang selalu menjadi penunjuk jalan? Malu dong!” lanjut Lulu.
3. Bermain Gitar. Dalam film, para perempuan kerap berdesir menyaksikan seorang lelaki yang pandai bermain gitar, piano, keyboard atau alat musik apapun. Sepertinya terlihat romantis. Kebiasaan bermain alat musik ini seringkali dikaitkan dengan pergaulan atau kepribadian.”Katanya, lelaki yang bisa bermain gitar, identik dengan lelaki berotak cerdas dan berjiwa romantis? Hm, bener ga sih?” ujar Kristin, 30, wiraswasta.
4. Memanjat Pohon. Nah, ini slah satu yang wajib dikuasi kaum lelaki, memanjat pohon apapun yang bisa dipanjat (asal jangan pohon lombok!) Bisa pohon, pagar, tembok atau bahkan panjat pinang di acara tujuhbelasan. “Kalau sampai ada lelaki tidak bisa memanjat pohon, malu-maluin banget deh! Bagaimana kalau aku minta diambilin mangga di atas pohon? Masak harus memenjat pohon sendiri?” kata Desi, 26, Humas.
5. Ganti Ban. Sudah menjadi tuntutan jika lelaki bisa ‘membawa’ mobil atau motor, berarti juga bisa mengganti ban atau atribut lainnya. Sementara untuk perempuan, tidak ada keharusan. “Toh jika tiba-tiba ban mobil saya kemps dan harus diganti, pasti ada lelaki yang bersedia membantu. Padahal, sebenanrnya saya bisa mengganti ban mobil sendiri,“ tutur Anna, 30, Editor.
6. Memperbaiki Kelistrikan. “Agak aneh kalau melihat lelaki tidak bisa membetulkan peralatan yang berhubungan dengan listrik di rumah. Sepertinya kurang oke!” ujar Sita, 25, Sekretaris. Pasalnya, jika lampu kamar tiba-tiba mati atau listrik di rumah mengalami konsluiting, kakak lelaki atau ayahSita pasti dengan sigapnya akan memperbaiki. Jadi, buat Sita, yang namanya lelaki memang harus bisa memperbaiki listrik sehingga tak harus bergelap-gelap di dalam rumah sambil menunggu petugas listrik datang.
7. Angkat Barang. Sudah dari sananya lelaki diberi kelebihan memiliki tenaga yang lebih besar dan kuat disbanding perempuan. Jadi untuk urusan mengangkat/mengambil barang berat atau mengambil benda di tempat tinggi, ya lelaki lebih mampu tentunya. “Wajar bila perempuan sangat mengandalkan lelaki untuk urusan angkat barang atau mengambil barang di atas lemari. Kita siap menyediakan makanan lebih kok supaya lelaki makin kuat,“ imbuh Intan, 28, art Designer.
8. Memasang Antena. “Yang ini tugasnya lelaki banget!” kata Dessy, 26, Accounting. Memasang dan memperbaiki posisi antenna televise atau parabola memang pekerjaan teknis yang biasa dipahami kaum lelaki. Jadi, menurut Dessy, tidak salah jika kaum perempuan banyak bergantung pada lelaki untuk urusan ini.
9. Jadi Imam Shalat. Buat Anda yang beragama Islam, pastinya ingin pasangan bisa menjadi imam saat shalat. Ini menjadi semacam simbol bahwa jika lelaki bisa menjadi imam, ia jug amampu membimbing pasangannnya. “Bagaimana bisa menjadi imam (pemimpin) keluarga, kalau menjadi imam shalat saja tidak bisa. Jadi, yang ini tidak bisa ditawar-tawar lagi.” tegas Ayu, 27, Karyawati Bank.
10. Membunuh Kecoa. Anda berani menghadapi kecoa, apalagi binatang menjijikan ini sudah terbang ke sana ke mari? Kalau tidak berani, tinggal bilang pada cowok Anda untuk membunuh kecoa tersebut. Kenapa? “Karena dia lebih berani dan dia seorang lelaki,” kata Devi, Karyawati Bank.
11. Buang Sampah. Mengapa ini menjadi keahlian yang harus dikuasai kaum lelaki? “Karena kaum perempuan sudah repot dengan urusan memasak dan mencuci piring. Jadi, lelaki lah yang seharusnya mengurusi sampah,“ canda Lulu, 28, Marketing.
12. Masak Mie Instan. “Keterlaluan kalau lelaki tidak bisa masak mie instan yang gampang dan sudah ada petunjuknya di bgian belakang kemasan!” ujar Ratna, 30, HRD Manager. Lelaki memang tidak suka direpotkan dengan urusan masak memasak. Jadi kalau sedang lapar dan tidak ada makanan di rumah, dijamin dia pasti akan makan di warung atau memasak mie instan saja yang mudah.
Langganan:
Postingan (Atom)